Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Aku Juga



Aku Juga

0"Begitu dia dapat berjalan, aku akan memakaikannya rok berwarna merah muda. Begitu dia mulai sekolah, aku akan mengepang rambutnya dan memakaikan pita pada kepangnya. Begitu dia SMP, seharusnya akan ada anak laki-laki yang menyukainya, maka kita akan menjaganya dari cinta monyetnya dan menjaganya dari anak laki-laki yang menarik perhatiannya. Begitu dia lulus dari perguruan tinggi dan sudah saatnya untuk menikah, kita harus memilih suami yang baik untuknya. Begitu hari pernikahannya tiba, kita pasti tidak akan rela berpisah dengannya dan menangis tersedu-sedu."     
0

Ketika Sheng Nanxuan mengatakannya satu per satu, Gong Mo yang mendengarkan perkataannya seolah-olah sedang melihat bayi perempuan lucu tumbuh dewasa.     

Tiba-tiba setelah menanyakannya pada Sheng Nanxuan, Gong Mo juga merasa sedih, mengapa anak yang ada di dalam kandungannya bukanlah anak perempuan.     

"Setelah membayangkan begitu banyak hal, aku bahkan sudah menghubungi perancang busana untuk membuatkan pakaian dan sepatu khusus untuknya di masa depan. Ternyata..." Sheng Nanxuan menghela nafas dan berkata, "Ternyata seorang anak laki-laki."     

Gong Mo tidak mampu menahan senyumnya dan mengulurkan tangannya pada Sheng Nanxuan, lalu berkata, "Nanti kita akan melahirkan lagi anak perempuan, ya? Sudah, jangan bersedih. Kalau tidak bagaimana jika anak laki-laki kita sedih. Bagus juga kalau anak laki-laki kita lahir terlebih dahulu. Seperti yang ibu katakan, dia bisa melindungi adik perempuannya. Kakak laki-laki adalah sesuatu yang paling baik di dunia ini. Gong Bai adalah kakak sepupuku dan dia selalu menjagaku. Terkadang aku tidak bisa menahan diri untuk memikirkan, jika aku punya kakak laki-laki kandung, dia pasti akan sangat menyayangiku!"     

"Ya sudah." Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya dan memegang wajah Gong Mo, "Kamu yang sudah mengatakannya, bukan? Kalau kamu ingin mempunyai anak kedua."     

Gong Mo tertegun dan menatap Sheng Nanxuan dengan tatapan kosong.     

Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Aku kira dengan permulaan hubungan kita yang seperti itu, sesudah kamu melahirkan seorang anak, kamu akan sangat menolak untuk memiliki anak lagi."     

"Ma… mana ada seperti itu!" kata Gong Mo dengan suara yang pelan sambil menundukkan kepalanya dan menghindar, tidak berani menatap mata Sheng Nanxuan.     

Benar-benar aneh, Gong Mo tampaknya sudah menerima Sheng Nanxuan sedikit demi sedikit. Tidak hanya Gong Mo sudah menerima Sheng Nanxuan ke dalam hidupnya, Gong Mo juga akan bertingkah manja pada Sheng Nanxuan secara tidak sadar. Gong Mo juga memikirkan Sheng Nanxuan dan bahkan berpikir untuk menjalankan kehidupan keluarga dengan sebaik mungkin, melahirkan beberapa anak lagi, dan bahkan juga memikirkan untuk membesarkan anak-anak hingga dewasa.     

'Benar-benar aneh. Sebenarnya kenapa memikirkan semua itu?' pikir Gong Mo di dalam hati.     

'Apa karena suka?' batin Gong Mo.     

'Bukankah ini terlalu cepat? Apakah aku adalah orang yang mudah berpindah ke lain hati?' batin Gong Mo lagi.     

'Tapi apakah aku tidak menyukainya?' Gong Mo terus berpikir di dalam hatinya.     

Gong Mo sendiri juga tidak tahu, tapi setidaknya ia tidak membenci Sheng Nanxuan.     

"Aku sangat senang." Sheng Nanxuan berkata sambil memeluk Gong Mo, "Momo, kedepannya mari kita menjalani hidup dengan baik bersama."     

"Tentu saja aku selalu ingin menjalani hidup dengan baik." Sahut Gong Mo, "Walaupun aku tidak menerima jalan hidupku, tapi akan lebih baik jika aku menghindari masalah yang tidak perlu. Jadi ketika aku bisa menjalani hidup dengan baik, tidak ada yang perlu diubah dari hidupku ini."     

Sheng Nanxuan tertegun, lalu melepaskan Gong Mo dan menatap mata istrinya itu sambil berkata, "Hanya dengan begitu saja?"     

"Memangnya harus bagaimana?" Gong Mo bertanya dengan heran.     

Sheng Nanxuan menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku pikir kamu sudah memiliki sedikit perasaan untukku."     

"Untuk yang satu ini..." Gong Mo menoleh dan berkata, "Apakah kamu… apa kamu memiliki perasaan untukku?"     

Sheng Nanxuan terdiam untuk beberapa saat, lalu menjawab sambil tersenyum, "Bagaimana mungkin. Tentu saja ini semua hanya demi anak kita."     

 "Aku juga." Kata Gong Mo dengan datar.     

Sheng Nanxuan menatap Gong Mo dan setelah menahan selama beberapa saat, Sheng Nanxuan sudah tidak mampu lagi menahan senyumnya. Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya untuk membelai kepala Gong Mo dan berkata, "Meskipun pada awalnya seperti itu, tetapi setelah sekian lama, semuanya perlahan berbeda."     

Begitu mendengarnya, Gong Mo juga tersenyum dan berkata, "Aku juga."     

Begitu mendengar perkataan istrinya itu, Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya dan mencium Gong Mo. Setelah beberapa saat, Sheng Nanxuan menekan tangannya di dada Gong Mo dan membelainya dengan lembut.     

"Ah.." Gong Mo mengerang dengan lembut.     

Sheng Nanxuan menyentuh dahi Gong Mo dan bertanya dengan suara yang parau, "Bagaimana kalau kita kembali ke kamar?"     

"Kamu!" Wajah Gong Mo memerah, lalu mengomel, "Siang bolong seperti ini?"     

"Lihat itu." Sheng Nanxuan menundukkan kepala dan melihat ke bawah. Ia mengarahkan pandangannya ke bagian dalam selangkangan celananya yang sudah berdiri seperti tenda dan berkata, "Bukankah ini karenamu?"     

Gong Mo mendorong Sheng Nanxuan menjauh dan berkata, "Dokter bilang, sudah waktunya untuk berhenti melakukannya."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.