Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Dia Pasti Punya Rencana Buruk



Dia Pasti Punya Rencana Buruk

0"Apa?!" Sheng Nanxuan terkejut dan berkata, "Bukankah kita hanya perlu berhenti pada tiga bulan terakhir? Saat itu bahkan belum tiba."     
0

"Kalau begitu waktunya memang sudah hampir tiba!" Kata Gong Mo mencela perkataan Sheng Nanxuan, "Lagi pula, kemarin malam kamu baru saja melakukannya dan hari ini kamu sudah menginginkannya lagi!?"     

Sheng Nanxuan berpikir sejenak, lalu menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Baiklah, aku akan bersabar."     

Gong Mo menarik napas lega. Sepertinya mulai hari ini, Gong Mo bisa menunda keinginan Sheng Nanxuan untuk berhubungan intim dengan mudah. Hanya saja, melihat kadar gairah untuk berhubungan intim yang dimiliki oleh Sheng Nanxuan, sepertinya paling lama Gong Mo hanya mampu menundanya sampai anak mereka genap berusia satu bulan.     

Begitu Gong Mo membayangkan kemungkinan yang akan ia hadapi jika dirinya sudah tidak hamil, seketika Gong Mo merasa sekujur tubuhnya merinding.     

Bahkan ketika Gong Mo hamil, Sheng Nanxuan sudah melakukannya dengan begitu keterlaluan. Nanti jika Gong Mo sudah tidak hamil lagi, Gong Mo pasti akan sangat menderita.     

Hah… Jika Gong Mo tidak mampu lagi mengatasi Sheng Nanxuan, Gong Mo memilih untuk memiliki anak kedua lebih cepat saja.     

Gong Mo menerima panggilan telepon masuk dari Gambino sehingga tiba-tiba wajahnya berubah menjadi muram.     

Sebenarnya apa lagi yang ingin dilakukan oleh si Gambino ini?     

Gambino berkata dengan lemah lembut dan sopan, "Aku sedang menulis novel baru, tetapi saat ini aku sedang mengalami hambatan. Kamu sudah membaca bukuku, jadi aku ingin mendiskusikan alur ceritanya denganmu."     

"Hah?" Gong Mo menjawab dengan linglung, "Mana bisa aku membantumu?"     

"Aku rasa kamu bisa. Bolehkah aku memintamu untuk bertemu secara langsung denganku?"     

"Gordon." Gong Mo yang kesulitan untuk menjawab permintaan Gambino pun berkata, "Aku rasa..."     

"Aku memang masih menyukai ibumu, tapi kali ini aku memintamu untuk bertemu denganku benar-benar berkaitan dengan novel."     

"Aku..." Gong Mo ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, "Baiklah, kalau begitu kita bertemu di kafe yang terletak di lantai bawah rumahku."     

Setelah menutup telepon, Gong Mo menelepon Sheng Nanxuan dan menceritakan apa yang baru saja terjadi, "Menurutmu, Gordon tidak akan memiliki rencana licik, bukan?"     

Sheng Nanxuan berpikir sejenak dan berkata, "Aku akan segera kembali. Kamu jangan pergi dulu dan tunggu aku. Kita akan pergi menemuinya bersama-sama."     

"Hah?! Bukankah tidak baik jika aku pergi bersama denganmu seperti ini?"     

"Aku akan sampai di sana dalam waktu kurang lebih sepuluh menit lagi."     

"Baiklah." Gong Mo menutup telepon dan pergi mencari Ibu Gong.     

Akhir-akhir ini Ibu Gong merasa sangat bersemangat. Hal ini karena Ibu Gong sudah yakin bahwa anak yang dikandung Gong Mo adalah seorang anak laki-laki, jadi setiap hari ia berbelanja barang-barang kebutuhan cucunya itu. Ibu Gong tidak ingin memberikan barang-barang dengan kualitas yang buruk pada cucu laki-lakinya, tetapi beberapa barang dengan kualitas yang sangat bagus juga memiliki harga yang sangat mahal. Tiba-tiba suatu hari Ibu Gong memiliki ide untuk membuat kerajinan tangan. Akibatnya sekarang di rumah Ibu Gong membeli begitu banyak kain dan juga membeli mesin jahit berukuran kecil. Sekarang, setiap hari Ibu Gong membuat pakaian untuk cucunya.     

Gong Mo membuka pintu dan kebetulan melihat Ibu Gong sedang mengangkat sebuah pakaian dengan model overall.     

Gong Mo senyum seketika, lalu berkata, "Bu, celana buatanmu ini begitu besar. Butuh beberapa tahun lagi baru bisa dipakai."     

Ibu Gong buru-buru melambaikan tangannya, lalu berjalan mendekat dan berkata dengan penuh semangat, "Memang benar ada banyak baju yang tidak bisa dipakai. Jadi ibu tiba-tiba terpikirkan sebuah cara! Ibu akan menjualnya di internet."     

"Hah?"     

"Ibu masuk dalam sebuah komunitas pengasuh anak dan mengirimkan foto hasil buatan ibu di dalam komunitas itu. Semua yang melihatnya mengatakan bahwa pakaian yang ibu buat bagus dan bahkan ada yang ingin membelinya. Jadi ibu pikir, bagaimana kalau ibu membuka sebuah toko dan menjual apa yang ibu buat. Bukankah bagus jika ibu bisa menghasilkan uang tambahan?"     

"Bukankah kita juga tidak kekurangan uang kecil seperti itu?"     

"Aduh! Kamu tidak mengerti antara menghasilkan atau tidak dengan menghasilkan sejumlah uang. Itu adalah dua hal yang berbeda! Jika ibu menghasilkan sejumlah uang, ibu juga akan merasa sudah memiliki kontribusi sendiri dan merasa diri ibu berguna. Jika suatu hari Nanxuan menjadi miskin, bagaimana jika Nanxuan mengatakan bahwa ibu sudah makan dan tinggal dengan cuma-cuma?"     

"Astaga! Ibu terlalu banyak berpikir!"     

Ibu Gong menundukkan kepalanya dan tidak berbicara sepatah kata pun dan terus menginjak mesin jahitnya.     

Gong Mo menghela napas dan berkata, "Terserah ibu saja kalau begitu. Aku pergi sebentar."     

"Apa yang kamu lakukan?!" Ibu Gong bertanya dengan tergesa-gesa.     

"Gambino memintaku menemuinya untuk membicarakan masalah yang berkaitan dengan novelnya."     

"Dia?!" Ibu Gong mengerutkan kening dengan jijik dan berkata, "Jangan pergi! Dia pasti punya rencana buruk!"     

"Sudah, tidak usah khawatir. Aku sudah menelepon Nanxuan, dan Nanxuan bilang, ia akan pergi bersama-sama untuk menemaniku. Nanxuan sudah dalam perjalanan pulang dan akan tiba dalam waktu sekitar sepuluh menit."     

"Apa Nanxuan tidak sedang bekerja sekarang?"     

"Pekerjaan mereka tergolong santai, jadi hanya dengan mengatakan bahwa mereka akan bertemu dengan penulis, mereka bisa langsung keluar begitu saja."     

Meski untuk sesaat Ibu Gong merasa ragu, lalu berkata, "Kalau begitu pergilah."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.