Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Seorang Anak Laki-laki



Seorang Anak Laki-laki

0"Selamat, dia adalah seorang anak laki-laki." Yu Qingliu berkata sambil melihat ke dalam layar komputer.     
0

Begitu mendengar perkataan Yu Qingliu, Ibu Gong yang berada di sebelah Gong Mo dengan segera melipat tangannya dan memberi hormat dan berterima kasih kepada Tuhan.     

Sementara Gong Mo tertegun sesaat karena sebelumnya Sheng Nanxuan mengatakan bahwa ia menginginkan seorang anak perempuan. Begitu juga dengan dirinya, Gong Mo juga selalu menginginkan seorang anak perempuan. Sekarang ketika Gong Mo mendengar bahwa anaknya adalah anak laki-laki, Gong Mo sedikit kecewa, tetapi dua detik kemudian Gong Mo pun menerima kenyataan itu.     

Sheng Nanxuan tercengang dan tampangnya menunjukkan ekspresi tidak senang, kemudian bertanya kepada Yu Qingliu, "Apakah kamu tidak salah melihat?"     

"Masalah mudah seperti ini, bagaimana mungkin aku bisa salah melihat?" jawab Yu Qingliu dengan tidak senang. Bukankah perkataan Sheng Nanxuan barusan sama saja dengan mengatakan bahwa Yu Qingliu merupakan dokter yang tidak kompeten?     

"Semakin mudah masalahnya, maka akan semakin besar kemungkinan untuk terjadi kesalahan, bukan?"     

"Bocah ini, benar-benar!" Yu Qingliu menunjuk ke layar dan berkata dengan kesal, "Lihat saja sendiri."     

"Mungkin saja itu adalah jari tangannya." kata Sheng Nanxuan yang masih saja tidak mau menerima kenyataan.     

"Tangannya ada di sini!" sahut Yu Qingliu dengan geram.     

"Kalau begitu..." Sheng Nanxuan berpikir sejenak, tetapi ia tidak dapat menemukan alasan lainnya.     

Gong Mo mengulurkan tangannya dan meraih pergelangan tangan Sheng Nanxuan. Seketika itu juga Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya.     

Gong Mo menghibur Sheng Nanxuan dan berkata, "Tidak apa, berikutnya kita masih bisa melahirkan anak perempuan."     

"Yang ini saja bahkan belum lahir!" Kata Yu Qingliu yang ingin muntah begitu melihat perlakuan Gong Mo pada Sheng Nanxuan yang sedih.     

Ibu Gong berkata, "Memiliki anak laki-laki sebagai anak pertama adalah hal yang sangat baik. Jika kalian ingin melahirkan anak kedua, maka memiliki anak laki-laki sebagai anak pertama itu baik. Kakak laki-lakinya inilah yang nantinya akan dapat melindungi adik perempuannya."     

"Iya, benar!" Gong Mo berkata sambil tersenyum.     

Sheng Nanxuan menghela nafas dan mengangguk dengan sepenuh hati, "Apa yang kalian katakan benar."     

Setelah kembali ke rumah, Ibu Gong berkata kepada Gong Mo, "Bisakah kamu mengembalikan tempat tidur bayi berwarna merah muda itu?"     

"Aku rasa tidak baik jika aku mengembalikannya. Sudah begitu lama sejak aku membelinya."     

"Besok kita coba tanyakan saja, apakah tempat tidur merah muda ini bisa dikembalikan, lalu kita beli lagi saja yang berwarna biru."     

"Warna biru tidak bagus." Sheng Nanxuan berkata, "Terlalu melankolis."     

"Kalau begitu warna lain saja, yang pasti tidak boleh warna merah muda! Jika anak laki-laki memakai warna merah muda, bagaimana jika saat dewasa dia menjadi banci?"     

"Tunggu saja saat anak kita lahir, baru nanti kita kembalikan." Sheng Nanxuan masih saja tidak mau menerima kenyataan dan berkata, "Menurut hukum evolusi manusia, sebenarnya wanita merupakan evolusi dari pria."     

Gong Mo dan Ibu Gong menatapnya dengan tatapan kosong dan berbicara dalam hati, 'Apa jangan-jangan pria ini sudah menjadi gila karena tidak memiliki anak perempuan? Bagaimana bisa dia bahkan melibatkan evolusi manusia dalam hal ini?     

"Mungkin saja ketika dia lahir, adik laki-lakinya akan berevolusi dan menghilang." kata Sheng Nanxuan sambil menunjuk ke perut Gong Mo.     

"Ah! Cih! Cih!" Ibu Gong segera memeluk Gong Mo dan berkata dengan serius, "Jangan bicara omong kosong tentang anak laki-lakimu seperti itu! Bicaramu itu sama sekali tidak baik! Apakah kamu begitu menginginkan anak perempuan?"     

"Anak perempuan pasti begitu penurut." Sheng Nanxuan berkata, "Anak laki-laki nakal dan selalu suka berkelahi. Saat aku masih kecil, setiap hari aku selalu berkelahi."     

"Bukankah sekarang kamu baik-baik saja? Istrimu sudah mengandung anak laki-laki, jadi apapun yang kamu katakan tidak akan mengubah kenyataan itu."     

Sheng Nanxuan terdiam beberapa saat, lalu menjawab dengan lemah, "Baiklah."     

Sheng Nanxuan berdiri dan berjalan menuju ke ruang kerjanya dengan wajah yang murung.     

Ibu Gong bertanya pada Gong Mo dengan heran, "Ada apa dengannya?"     

"Aku akan ke sana dan mencoba untuk berbicara dengannya." Gong Mo berdiri dan menegakkan punggungnya, lalu pergi ke depan ruang kerja.     

Setelah Gong Mo mengetuk pintu, Sheng Nanxuan berkata, "Silakan masuk."     

Gong Mo mendorong pintu dan masuk ke dalam ruang kerja. Begitu Gong Mo melihat Sheng Nanxuan yang sedang membaca buku pendidikan pralahir, Gong Mo tidak mampu menahan senyumnya.     

Gong Mo berjalan menghampiri Sheng Nanxuan dan mencolek bahu suaminya itu dengan jari telunjuknya.     

Sheng Nanxuan menoleh dan memandang Gong Mo dengan raut wajah yang suram.     

"Kamu tidak menyukai anak laki-laki, ya?" tanya Gong Mo dengan agak cemas.     

Apa yang harus Gong Mo lakukan jika Sheng Nanxuan benar-benar tidak menyukai anak laki-laki?     

Sheng Nanxuan menghela nafas, meletakkan bukunya, lalu bangkit berdiri dan membiarkan Gong Mo duduk di kursi.     

"Bukannya aku tidak suka, tapi aku hanya merasa agak kecewa." Sheng Nanxuan berkata, "Awalnya aku tidak memikirkan jenis kelamin anak kita, tetapi kemudian setelah kamu menanyakannya padaku, tiba-tiba aku jadi sangat menginginkan anak perempuan. Aku sudah menantikannya selama setengah tahun dan setiap hari aku memikirkan seperti apa wajah putri kita ketika dia lahir nanti."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.