Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bagaimana Kamu Tahu Namaku?



Bagaimana Kamu Tahu Namaku?

0Saat mendekati komplek perumahan, Ibu Gong masih harus melalui sebuah jalan terpencil. Jalan ini sangat sedikit dilalui orang, tetapi saat malam tiba, tidak sedikit orang yang datang kesini untuk berjalan-jalan. Lain halnya dengan di siang hari yang hampir tidak terdapat orang.     
0

Ibu Gong memasuki jalan kecil ini dan menyadari bahwa tidak ada satu orang pun yang sedang melalui jalan ini, sementara Gambino masih berada di belakangnya, jadi seketika itu Ibu Gong merasa ketakutan.     

Ibu Gong mengeluarkan segenap kekuatannya dan berlari dengan begitu cepat. Setelah berlari beberapa langkah, Ibu Gong pun menoleh kebelakang dan ternyata Gambino juga ikut berlari.     

"Ah!" Ibu Gong merasa semakin ketakutan dan merasa bahwa dirinya sudah bertemu dengan seorang psikopat mesum.     

Di dunia ini terdapat begitu banyak wanita muda dan cantik, tetapi Gambino tidak mengejar wanita seperti itu dan malah mengikuti seorang ibu-ibu paruh baya seperti Ibu Gong, jadi apa yang seperti ini bukan gila namanya?     

Ibu Gong berlari tanpa henti. Tiba-tiba sepatu hak tinggi Ibu Gong terpelecok dan membuatnya berteriak sesaat sebelum ia terjatuh, "Ah!"     

Begitu melihat dirinya yang akan terjatuh mentah-mentah ke tanah, pikiran Ibu Gong hanya dipenuhi oleh satu hal, yaitu betapa menderita dirinya jika kakinya sampai patah. Tidak hanya tidak dapat melakukan apapun, Ibu Gong tentu juga akan merepotkan Gong Mo untuk merawatnya. Bukankah dengan begini Ibu Gong akan merepotkan putrinya itu?     

"Shan Rong!" Suara yang terdengar begitu dapat diandalkan pun datang dan rasa sakit yang sudah Ibu Gong bayangkan sama sekali tidak ia rasakan. Ibu Gong justru jatuh ke sebuah pelukan yang hangat dan kokoh.     

"Apa kamu baik-baik saja?" Gambino bertanya dengan khawatir.     

Ibu Gong menatap Gambino dengan tatapan kosong, "Kamu memanggilku apa?"     

Gambino tertegun dan menjawab dengan suara yang lantang, "Shan Rong."     

"Bagaimana kamu tahu namaku?" Ibu Gong bertanya dengan ekspresi wajahnya yang terkejut.     

"Aku..." Gambino tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada Ibu Gong.     

Menyadari dirinya masih berada dalam pelukan Gambino, Ibu Gong sontak mendorong Gambino menjauh, membuat kaki Ibu Gong seketika oleng dan jatuh bersandar pada dinding yang ada di belakangnya.     

"Jangan salah paham." Gambino menjelaskan dengan tergesa-gesa, "Aku tidak punya niat jahat. Aku hanya ingin mengenalmu, mendekatimu, dan juga berteman denganmu."     

Ibu Gong terdiam. Apakah semua orang asing begitu terus terang seperti ini? Jika seperti ini, tidakkah Gambino tahu bahwa dirinya akan merasa canggung?     

"Aku tahu mungkin ini terlalu mendadak, tapi aku sangat menyukaimu. Saat pertama kali aku bertemu denganmu, aku ingin bersamamu. Bersamamu selamanya." Kata Gambino sambil menatap Ibu Gong dengan tatapan yang tak berdaya. Gambino mengungkapkan isi hatinya dengan gugup dan tergesa-gesa. Sorot matanya yang dalam bagai lautan misterius membuat orang yang melihatnya terpikat dan ingin menghampirinya.     

"Ka… Ka… Kamu!" Ibu Gong mengangkat tangan dan menunjuk ke arah Gambino dengan seekor merpati tanpa bulu yang tergantung di tangannya. "Bahkan jika kamu menyukaiku, tetapi aku tidak menyukaimu! Bisakah kamu tidak mengikutiku setiap hari? Perlakuanmu ini membuatku sangat terganggu. Jika kamu masih seperti ini lagi, aku akan melapor polisi!"     

"Shan Rong!"     

"Jangan panggil aku!" Ibu Gong berteriak dengan keras. "Berdiri di sana! Jangan bergerak dan jangan panggil namaku!"     

Ibu Gong menjauh dari Gambino dan mundur sebanyak dua langkah. Melihat Gambino yang benar-benar tidak bergerak dari tempatnya, Ibu Gong dengan cepat berbalik dan berlari meninggalkan Gambino.     

Sesampainya di rumah, Gong Mo mendatangi Ibu Gong dengan cemas dan berkata, "Bu, mengapa ibu pergi ke pasar begitu lama?"     

"Ya." Ibu Gong menyeka keringatnya dan memberikan barang belanjaan yang ada di tangannya pada Gong Mo.     

Melihat ekspresi Ibu Gong yang tidak biasa, Gong Mo pun bertanya dengan cemas, "Ibu tidak bertemu dengan Gambino lagi, bukan?"     

"Siapa yang bilang tidak?" Ibu Gong melepas syalnya sambil berkata, "Aku berlari sampai berkeringat seperti ini. Di… Di… Di… Dia ternyata tahu namaku. Apakah kamu yang sudah memberitahunya?     

"Aku tidak memberitahunya!" Kata Gong Mo dengan suara yang lantang. "Untuk apa tiba-tiba aku menyebut nama ibu di depan orang lain?"     

"Lalu bagaimana dia bisa tahu?"     

Gong Mo teringat akan percakapannya dengan Sheng Nanxuan kemarin. Jika dilihat dari kejadian hari ini, sepertinya Gambino memang memiliki identitas yang tidak diketahui oleh orang lain.     

Jika identitas Gambino sehebat Sheng Nanxuan, sedikit saja penyelidikan tentu akan dapat membuat Gambino bahkan dapat mengetahui bahwa nenek moyang mereka adalah generasi kedelapan belas. Jadi mengetahui nama Ibu Gong tentu bukanlah perkara yang sulit bagi Gambino.     

"Mungkin saja dia bertanya pada orang sekitar." Gong Mo tidak ingin membuat Ibu Gong ketakutan jadi menjawab dengan tidak jelas.     

Tentunya tidak mudah membodohi Ibu Gong, jadi lagi-lagi Ibu Gong bertanya, "Siapa orang sekitar yang dia tanyai? Aku bahkan tidak mengenal siapapun di ibu kota."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.