Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ekspresi Macam Apa itu?



Ekspresi Macam Apa itu?

0Di saat itu, Gambino bangkit berdiri dan berbalik.     
0

Ibu Gong sontak terkejut dan menjatuhkan barang belanjaan yang dipegangnya. Salah satu kantong plastik terjatuh ke lantai sehingga kentang, jeruk sunkist, dan barang lain yang ada di dalamnya berguling keluar.     

"Bu!" Melihat hal itu, Gong Mo terkejut dan dengan terburu-buru menghampiri ibunya.     

Gambino membungkuk dan mulai memungut kentang-kentang itu.     

Gong Mo juga ingin memungut barang-barang yang terjatuh di lantai, tetapi dengan perutnya yang seperti itu, tidak nyaman bagi Gong Mo untuk membungkuk. Ibu Gong memberikan salah satu kantong plastik yang ringan kepada Gong Mo dan berkata, "Kamu duduk dulu saja."     

"Ya..." Gong Mo melirik Gambino yang sedang membawa kantong belanjaan yang lain dan meletakannya kembali ke tempat duduknya tadi.     

Setelah Gambino selesai memungut kentang dan jeruk sunkist, ia menyerahkannya pada ibu Gong.     

Ibu Gong membuka kantong plastik dan meminta Gambino untuk memasukkan barang-barang itu, kemudian Gambino mengulurkan tangannya dan berkata, "Biar aku bantu membawakannya untukmu. Bawaanmu kelihatannya sangat berat."     

Ibu Gong benar-benar tidak ingin memperdulikan Gambino, tetapi orang ini begitu ramah dan juga tidak mudah untuk ditolak, jadi ibu Gong menerima maksud baik Gambino dengan wajah yang datar.     

Keduanya berjalan ke tempat duduk dan duduk bertiga. Mereka duduk di meja dengan empat kursi, sehingga sisa kursi yang kosong dijadikan tempat untuk meletakkan barang-barang belanjaan ibu Gong.     

Gong Mo yang merasa bersalah hanya bisa menundukkan kepalanya. Ia takut ibu Gong akan menganggap Gong Mo sebagai pengkhianat.     

Sementara ibu Gong ternyata tidak berpikir demikian. Lagi pula ketika berada di dalam supermarket tadi, Gong Mo sudah memberitahu bahwa ia melihat Gambino. Ibu Gong berpikir bahwa ini pasti tipu muslihat licik si setan asing ini yang sampai-sampai mengikuti mereka berdua.     

Ya Tuhan, orang ini pasti tidak normal.     

Ibu Gong melihat cokelat panas yang ada di depannya dan mengira bahwa minuman itu merupakan pemberian Gambino, jadi ibu Gong tidak ingin meminumnya, "Momo, belikan ibu segelas jus jeruk sunkist."     

Begitu melihat gerak-gerik ibunya, Gong Mo mengerti dan berkata, "Aku yang membeli segelas cokelat ini"     

"Oh..." Ibu Gong mengangguk-angguk dan meminumnya dengan gembira.     

Gambino yang melihat perilaku ibu Gong, hanya bisa tersenyum pahit.     

Gong Mo tidak bisa menahan tawanya dan mengeluarkan jeruk sunkist dari tas belanjaannya. Baru saja akan mengupas, Gong Mo memandang Gambino dan berkata, "Apa kamu mau?"     

Gambino mengulurkan tangan dan Gong Mo pun memberikan jeruk sunkist itu padanya, lalu mengambil jeruk sunkist yang lain untuk dirinya sendiri. Baru saja ia mengambil jeruk sunkist untuk dirinya, Gong Mo melihat Gambino yang sudah membelah jeruk sunkist-nya menjadi dua bagian, kemudian membelah dua bagian itu menjadi empat bagian dan sesudah itu barulah Gambino mengupas kulitnya dengan sangat mudah.     

Haha! Rupanya Gambino mempunyai kekuatan tangan yang sangat bagus!     

Gong Mo menunduk dengan murung dan mulai mengupas kulit jeruk sunkistnya. Bahkan saat berada di rumah, suaminya yang mengupas jeruk sunkist untuknya dengan tangan kosong.     

Detik berikutnya, sepotong bagian jeruk sunkist yang sudah dikupas diletakkan di depan Gong Mo.     

Gong Mo tertegun dan mengangkat kepalanya.     

Gambino tersenyum kaku dan berkata dengan agak menjilat, "Makan ini saja. Aku juga bisa membantumu mengupas yang itu."     

Sesudah mengatakannya, Gambino memberikan sepotong bagian jeruk sunkist yang sudah ia kupas pada Gong Mo dan memberikan dua potong yang lain pada ibu Gong.     

Gong Mo ragu-ragu sesaat, lalu meletakkan jeruk sunkist yang ada di tangannya dan mengambil sepotong jeruk sunkist yang sudah dikupas oleh Gambino, lalu berkata, "Terima kasih."     

Ibu Gong melirik Gambino, ibu Gong juga mengambil sepotong jeruk sunkist dan memakannya.     

Gambino tersenyum dan menunjukkan ekspresinya yang bahagia, kemudian mengupas jeruk sunkist yang tersisa dan sesudah itu memberikannya pada Gong Mo dan ibu Gong, masing-masing setengah bagian.     

Gong Mo buru-buru menggelengkan kepala dan berkata, "Aku sudah tidak mau makan lagi." Jika makan lagi, bagaimana kali ini kalau ia ingin ke kamar mandi?.     

"Aku juga tidak makan lagi," Timpal ibu Gong.     

"Kalau begitu boleh aku makan?" Tanya Gambino.     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Tentu saja boleh… Terima kasih atas bantuanmu."     

Melihat Gong Mo tersenyum, ekspresi Gambino termenung sesaat, lalu menunduk dan memakan jeruk sunkist-nya.     

Gong Mo tertegun dan merasa tidak enak hati, 'Ekspresi macam apa barusan itu? Bukankah dia menyukai ibu? Mengapa dia bisa melamun sendiri seperti itu?'     

"Ayo kita pulang." Kata ibu Gong sambil beranjak dari tempat duduknya.     

Gambino buru-buru memasukkan setengah jeruk sunkist yang tersisa ke dalam mulutnya dan berdiri dari tempat duduknya sambil berusaha menelan jeruk sunkist yang ada di mulutnya dengan sekuat tenaga, lalu berkata, "Aku akan mengantar kalian, ya? Barang-barang kalian begitu banyak dan sangat barat."     

"Tidak perlu. Rumah kami tidak jauh." Jawab ibu Gong dengan tegas.     

"Tapi tetap saja ini berat."     

"Tidak berat. Aku ini kuat."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.