Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Jalan Keluar



Jalan Keluar

0Gong Mo mengangguk dengan tergesa-gesa dan menyahut, "Mau!"     
0

Sheng Nanxuan tertawa dan membantu Gong Mo membuka tutup kotak yogurt. Sesudah itu Sheng Nanxuan mengambil sendok dan menyuapi istrinya itu.     

Wajah Gong Mo memerah karena malu sudah diperlakukan seperti itu di depan orang lain, jadi ia mengambil yogurt itu dari tangan Sheng Nanxuan dan memakannya sendiri.     

Tian Cheng memandang keduanya dengan kagum dan berkata sambil tersenyum, "Kakak Ipar Sepupu benar-benar baik pada Kakak Sepupu!"     

Begitu Sheng Nanxuan mendengar perkataan Tian Cheng, ia menatap gadis itu dengan tajam.     

Tian Cheng terkejut bukan main. Ia tidak mengerti bagian mana dari ucapannya yang sudah salah ia ucapkan, jadi Tian Cheng hanya bisa menunduk dan melanjutkan memakan bihunnya.     

Gong Mo menatap Sheng Nanxuan dengan kebingungan, sementara Sheng Nanxuan menurunkan pandangan matanya dan menggaruk ujung hidungnya. Gong Mo sesaat tersenyum, lalu melanjutkan melahap yogurt miliknya.     

Sorot mata Sheng Nanxuan tadi benar-benar menakutkan, seolah-olah ia akan membunuh Tian Cheng. Begitu Tian Cheng memikirkan identitas Sheng Nanxuan yang masih tidak diketahui, tiba-tiba ia bahkan tidak berani bertanya.     

Kemudian Gong Mo tiba-tiba bertanya, "Chengcheng, apa kamu benar-benar ingin orang tuamu bercerai?"     

Tian Cheng mengangguk dan berkata. "Aku tidak ingin melihat mereka bertengkar dan juga tidak ingin mendengar ayah memaki ibu lagi. Ayah sudah tidak memiliki hati untukku dan ibu, jadi apapun yang kami lakukan selalu salah di matanya. Bahkan ketika aku mendapat peringkat pertama dalam ujian, tetap saja tidak berarti apa-apa di matanya. Harapanku setelah nanti mereka bercerai, aku akan belajar dengan baik dan menghasilkan banyak uang di masa depan. Aku akan berbakti pada ibuku dan membuatnya melihat bahwa putrinya bukanlah seseorang yang tidak berguna."     

Gong Mo memandang Sheng Nanxuan, namun Sheng Nanxuan yang tidak paham maksud tatapan istrinya itu mengangkat alisnya dan berkata, "Apa maumu?"     

Gong Mo meraih lengan Sheng Nanxuan dan berkata dengan genit, "Kamu pasti mengenal seorang pengacara atau apalah itu, bukan? Bagaimana jika kita membantu Tian Cheng jika Bibi Kecil memang memutuskan untuk bercerai? Kita kenalkan seorang pengacara yang dapat diandalkan pada Tian Cheng."     

Tiba-tiba Tian Cheng menatap Gong Mo dengan wajah yang terkejut. Jika mengingat identitas Sheng Nanxuan sebelumnya yang merupakan tuan muda dari keluarga kaya raya, bahkan jika Sheng Nanxuan sudah memutuskan hubungan dengan keluarga Sheng, tentu saja orang yang ia kenal tidak berubah. Sheng Nanxuan pasti akan dapat menemukan seorang pengacara handal untuknya.     

Tian Cheng memandang Sheng Nanxuan, lalu melihat ekspresi Sheng Nanxuan yang masih saja dingin, dan kembali teringat akan sorot mata membunuh Sheng Nanxuan tadi membuat Tian Cheng sangat ketakutan. Jadi Tian Cheng hanya bisa memandang Gong Mo dan berkata, "Kakak Sepupu, benarkah boleh seperti itu?"     

"Menurut pandanganku, kita tidak seharusnya ikut campur dalam masalah ini. Lebih baik menghancurkan 10 kuil daripada menghancurkan sebuah pernikahan. Sepasang suami istri seharusnya menyelesaikan pertengkarannya sendiri. Selain itu, orang yang ingin menghancurkan pernikahan seseorang tidak bisa disebut sebagai seorang manusia." Sahut Sheng Nanxuan.     

"Perkataanmu ini ada benarnya juga." Kata Ibu Gong menyela.     

Gong Mo melirik Ibu Gong sejenak, lalu menghela nafas sambil memandang Tian Cheng, "Kami hanya bisa membantumu menemukan pengacara yang dapat diandalkan dan tidak akan terlibat dalam hal lainnya. Sisanya terserah pada Bibi Kecil saja. Lebih baik kamu pulang dan tanyakan padanya, jika ada pengacara dan hakim yang dapat diandalkan dan tidak mungkin disuap oleh ayahmu, apakah dia bersedia untuk bercerai? Jika bersedia, barulah aku akan meminta kakak iparmu memperkenalkan pengacara untuknya. Sebaliknya jika Bibi Kecil tidak bersedia, kita tidak akan menjadi penjahat yang menghancurkan pernikahannya ini. "     

Ibu Gong mengangguk setuju dan berkata, "Jika tidak, ibumu akan mengatakan bahwa kami sudah memengaruhimu."     

"Aku mengerti." Tian Cheng meneguk kuah bihunnya, lalu berkata, "Kalau begitu aku pergi dulu. Aku akan pulang dan menanyakannya pada ibu."     

"Tunggu dulu sebentar!" panggil Ibu Gong.     

Begitu Tian Cheng mendengar suara Ibu Gong, sorot matanya sarat akan kebingungan.     

Ibu Gong berkata, "Bukankah saat ini kamu sudah SMA kelas dua? Jadi untuk berjaga-jaga jika sampai masalah ini tidak dapat diselesaikan, lebih baik bersabarlah dulu. Setidaknya sampai kamu sudah pindah dan tinggal di sekolah. Jika tidak bertemu, hatimu juga pasti tidak akan terbebani, sehingga akan lebih baik lagi jika sesudah lulus ujian kamu langsung pergi kuliah di luar kota saja."     

"Tapi ibuku..."     

"Ibumu bukan anak kecil lagi, jadi seharusnya ibumu yang menjagamu atau kamu yang menjaga ibumu?!" Teriak Ibu Gong dengan kesal. "Kamu harus memiliki kemampuan terlebih dahulu, barulah kamu bisa memberinya kehidupan yang baik di masa depan. Ibumu sudah menikah dengan ayahmu selama hampir dua puluh tahun, jadi dia pasti bisa mengatasi tipuan ayahmu. Ibumu itu sepuluh ribu kali lebih mengenal ayahmu dibandingkan denganmu. Jika tidak, kalian berdua pasti sudah diusir oleh ayahmu sejak dulu, jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi."     

Ketika Gong Mo mendengar perkataan Ibu Gong, ia menundukkan kepalanya dan terdiam.     

Ibu memang lebih mengerti dari dirinya. Inilah yang dinamakan pengalaman hidup.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.