Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tempat Angker



Tempat Angker

0Di atas gunung terdapat sedikit pemandangan dan terdapat banyak vila di lereng gunung. Dari tempat ini dapat terlihat panorama seluruh kota Nanjiang.     
0

"Pendeta, jika tidak ditemukan tempat yang baik di kota ini, kita juga dapat pergi mencari ke pedesaan." Kata Ibu Gong.     

Di Kota tempat pemakaman terbatas, sehingga walaupun mereka berkata ingin memilih tempat, tapi sebenarnya mereka hanya bisa memilih di beberapa taman pemakaman saja. Lain halnya dengan di pedesaan yang dapat dengan bebas menguburkan orang dimanapun. Selain itu, membeli sebidang tanah di pedesaan, jauh lebih murah daripada di taman pemakaman.     

Hanya saja pedesaan memiliki sedikit kekurangan, yaitu tidak ada penjaga makam, jadi mereka takut dengan adanya orang-orang berhati busuk yang akan menghancurkan makam Ayah Gong menjadi rata dengan tanah.     

Pendeta Tang menyentuh janggutnya dan berkata, "Feng Shui di beberapa taman pemakaman di Nanjiang ini cukup bagus, tapi sayangnya ada begitu banyak orang yang dimakamkan di sini, jadi keberuntungan yang di berikan ke setiap kuburan menjadi berkurang."     

Ibu Gong berkata, "Kami tidak meminta keberuntungan apapun. Jika almarhum bisa tersenyum di alam baka, itu sudah cukup bagi kami. Manusia yang masih hidup memiliki tangan dan kaki, jadi untuk apa memerlukan berkat dari orang yang sudah meninggal."     

"Haha." Pendeta Tang tertawa lebar, "Nyonya memiliki pikiran yang terbuka rupanya! Sekali lihat, saya tahu Nyonya adalah orang yang diberkati. Tuan Gong hanya memiliki seorang putri dan putri semata wayang kalian ini pada dasarnya sudah memiliki keberuntungan yang sangat bagus. Jika ditambahkan keberuntungan yang diberikan oleh Tuan Gong dari tempat ini, takutnya keberuntungan kalian akan jadi terlalu banyak. Oleh karena itu, saya juga tidak berani menunjuk tempat yang bagus dan menyuruh kalian untuk memilih sendiri. Tuan Gong memiliki kondisi yang spesial, jadi lebih baik segera berikan kedamaian dan tempat untuk memakamkannya. Jika kalian ingin memindahkan makam Tuan Gong di masa depan, silahkan hubungi saya kembali dan tidak perlu membayar lagi."     

"Sangat janggal rasanya membicarakan soal pembayaran di sini." Sahut ibu Gong dengan canggung.     

Pendeta Tang menyentuh janggutnya, mengerutkan kening, dan menunjuk ke suatu tempat di bawah gunung, "Di mana itu?"     

Sheng Nanxuan berjalan ke sebelah Pendeta Tang, lalu menunjuk ke arah suatu tempat, "Apakah yang itu?"     

"Benar." Jawab Pendeta Tang.     

"Ada yang tidak beres." Kata Pendeta Tang lagi.     

Pendeta Tang berhenti sejenak, menghela napas dan berkata, "Itu adalah tempat yang angker."     

"Ini adalah tempat penanaman tanaman bahan obat Farmasi Shengshi."     

"Apa?! Farmasi Shengshi?" Pendeta Tang menatap Sheng Nanxuan dengan terheran. Bukankah pria yang ada dihadapannya ini bermarga Sheng?     

"Tempat ini dulunya merupakan sebuah pabrik, tapi kemudian diubah menjadi taman industri Shengshi. Tempat ini sudah ditelantarkan dan dijadikan tempat untuk menanam tanaman bahan obat."     

Pendeta Tang melihat ke arah tempat itu, kemudian ia tidak mengatakan apapun. Kelihatannya sudah banyak orang yang meninggal di tempat ini, sehingga banyak arwah penasaran yang berkumpul di sana.     

Gong Mo dan Ibu Gong berjalan menghampiri mereka dan merasa agak gelisah, "Ada apa? Tempat angker apa?"     

"Tidak apa-apa," jawab Pendeta Tang.     

"Rupanya di Nanjiang masih ada tempat angker. Apa hal ini akan mempengaruhi sesuatu?" Tanya ibu Gong.     

"Jangan khawatir. Yin Yang yang ada di dunia ini saling menguatkan kelima elemen, seperti kayu, api, tanah, logam dan air. Jika ada kebaikan, pasti juga ada keburukan. Suatu tempat yang hanya memiliki kebaikan dan tidak ada keburukan, akan menjadi tidak seimbang, dan ini juga bukan merupakan hal yang baik."     

"Oh..." Ibu Gong tidak paham mengenai hal-hal seperti ini, ia hanya ketakutan begitu mendengar kata 'angker' disebutkan. "Sudah, ayo kita pergi saja. Tempat kita berada sangat dekat dengan tempat itu. Kita tidak tahu apakah itu akan berpengaruh pada orang yang ada di sekitarnya. Lihat, di sini juga dibangun begitu banyak vila. Apakah orang-orang kaya itu tidak mengetahui bahwa tempat di mana mereka tinggal merupakan tempat yang tidak baik?"     

"Seharusnya tidak akan berpengaruh sampai ke bagian atas, bukan?" Sahut Gong Mo dengan ragu.     

"Orang-orang kaya itu pada dasarnya sudah memiliki keberuntungan yang luar biasa. Mungkin saja dengan adanya keberuntungan mereka dapat menekan aura jahat." Kata Sheng Nanxuan menenangkan ibu mertua dan istrinya itu..     

Pendeta Tang tersenyum dan berkata, "Kemungkinan agen properti di sini yang memanggil ahli Feng Shui untuk mengumpulkan orang-orang kaya di tempat ini. Begitu keberuntungan berkumpul, agen perumahan pun dapat meminjam keberuntungan orang-orang kaya itu."     

"Tsk! Tsk!" Ibu Gong berdecak sambil menggelengkan kepala dan berkata dengan kesal, "Orang seperti ini benar-benar berhati busuk! Bagaimana jika sampai melukai orang lain?"     

"Bahkan jika keberuntungan kemakmurannya rusak dan menjadi bangkrut, itu tidak akan menjadi masalah besar bagi agen properti itu." Pendeta Tang berkata dengan santai, "Sudah, ayo kita pergi melihat taman pemakaman saja."     

Lokasi pemakaman pun sudah ditentukan, dan tempat itu berada di taman pemakaman di pinggiran kota Nanjiang. Pendeta Tang membuat beberapa jimat dan menyuruh Ibu Gong memasukkannya ke dalam peti mati milik Ayah Gong dan mengatakan bahwa jimat itu bisa memanggil arwah suaminya.     

Ibu Gong memilih sebuah peti mati dan membawanya pulang ke rumah, kemudian mengeluarkan satu set pakaian milik ayah Gong ketika masih muda dulu dan memasukkannya ke dalam peti. Buku dan naskah milik ayah Gong juga diletakkan di bagian bawah. Ibu Gong memeriksa begitu banyak barang yang ia ingin ayah Gong bawa. Akan tetapi peti mati ayah Gong tidak sebesar itu, sehingga peti itu benar-benar tidak dapat memuat seluruh barang itu.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.