Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Pulang ke Nanjiang



Pulang ke Nanjiang

0Gong Bai yang mengetahui bahwa Ibu Gong akan pulang untuk mendirikan makam Ayah Gong, berkata bahwa ia juga akan pulang.     
0

Lagi pula, pemakaman adalah hal yang penting dan selalu kedatangan lebih banyak pengunjung daripada saat ulang tahun, jadi Ibu Gong tentu saja tidak melarangnya. Namun, Ibu Gong dan yang lainnya pulang lebih awal, dan alasan yang diberikan Sheng Nanxuan adalah karena ia mengambil cuti tahunan, jadi ini tidak akan berpengaruh pada pekerjaannya. Sementara Gong Bai tidak punya pilihan lain, selain menunggu hari pemakaman tiba, barulah ia dapat pulang ke Nanjiang.     

Hanya saja, Gong Bai sudah menelepon keluarganya dan mengatakan hal ini. Sehingga masalah pemakaman, tidak mungkin tidak Ibu Gong beritahukan pada Paman Tertua dan yang lainnya. Akan tetapi, Ibu Gong berencana untuk mengatakannya sesudah ia tiba di Nanjiang. Gong Bai takut jika kedua orang tuanya itu tidak menanganinya dengan baik, jadi Gong Bai memutuskan untuk memberi tahu mereka terlebih dahulu, dan perlahan-lahan membujuk mereka untuk membantu Ibu Gong.     

Kali ini, Paman Tertua tidak mengatakan apa-apapun, ini semua karena mereka selalu ingin bertemu dengan Ibu Gong dan berbicara mengenai masalah rumah. Sekarang, dengan kepulangan Ibu Gong, waktu untuk membicarakan masalah ini benar-benar tepat.     

Hanya saja, Bibi Tertua memarahi Gong Bai dan berkata, "Ternyata kamu bisa menghubungi mereka, tapi kamu tidak memberitahu kami!?"     

"Aku.. Aku juga baru-baru ini saja bisa menghubungi mereka."     

"Dasar! Kamu berada di pihak mereka saja!"     

"Sudahlah, beberapa hari lagi aku akan pulang."     

"Lihat, lihat! Bahkan kamu pulang demi mereka. Kapan kamu akan memikirkan orang tua kandungmu ini?"     

"Aku melakukannya demi pemakaman Paman Kedua. Bukankah aku sebagai keponakan sudah seharusnya hadir?"     

"Hah... Paman Keduamu sudah begitu lama tiada, dan baru sekarang Bibi Keduamu berpikir untuk mendirikan makam untuknya. Benar-benar tega! Tidak tahu sudah berapa tahun Paman Keduamu itu menjadi hantu yang kesepian."     

"Bibi kedua juga melakukannya karena masih menanti Paman Kedua kembali dan tidak mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi padanya."     

"Paman Keduamu mengidap kanker!" Seru Bibi Tertua, "Mana mungkin masih hidup? Bibi Keduamu benar-benar tidak punya hati!"     

Gong Bai merasa tidak berdaya dan berkata, "Aku akan pergi bekerja. Sudah dulu, ya..."     

Kali ini Gong Mo dan yang lainnya membeli tiket kelas ekonomi dan bukan menaiki pesawat pribadi. Mereka naik dan turun dari pesawat yang sama dengan orang-orang pada umumnya.     

Namun, banyak penumpang pada penerbangan yang sama dengan mereka, berada di bawah Sheng Nanxuan. Bahkan Gong Mo tidak tahu tentang hal ini dan Ibu Gong bahkan lebih tidak tahu lagi.     

Setelah naik pesawat, Ibu Gong dengan cepat memasang sabuk pengaman dan bertanya, "Pendeta Tang tidak pergi bersama kita?"     

"Pendeta Tang akan pergi sendiri." Kata Sheng Nanxuan.     

"Oh, pergi sendiri rupanya..." Ibu Gong bertanya dengan heran, "Kalau begitu, bagaimana dengan biaya tiketnya?"     

"Ini semua sudah termasuk dalam biaya saat kita mengundangnya waktu itu."     

"Oh.. Kalau begitu, berapa banyak uang yang kita habiskan untuk mengundangnya kali ini, ya?"     

"Tidak mahal. Pendeta Tang juga tidak hanya melakukan bisnis ini saja, ia pasti akan sekalian untuk pergi ke tempat lainnya, jadi biaya tiket pesawatnya tidak sepenuhnya kita tanggung."     

Ibu Gong tersenyum kecut dan berkata, "Terus sembunyikan saja dariku..."     

Ibu Gong merasa bahwa biayanya pasti tidak sedikit. Hanya dengan melihat tempat tinggal Pendeta Tang saja sudah dapat diketahui bahwa biayanya pasti sangat mahal, tapi kira-kira berapa harganya, Ibu Gong bahkan tidak berani membayangkannya.     

Gong Mo memegang lengan Ibu Gong dan menenangkannya, "Lagi pula kami tidak memiliki kebutuhan apapun, jadi karena sekarang kami memiliki uang, biarkan saja kami menghabiskannya untuk ibu. Lagi pula, ini menyangkut ayah, jadi sudah seharusnya kami turun tangan."     

Ibu Gong menghela nafas dan mengangguk, "Baiklah."     

Sesudah turun dari pesawat, mereka bertiga langsung kembali ke rumah Keluarga Gong. Setelah beberapa bulan meninggalkan rumah, ada begitu banyak debu di rumah.     

Begitu memasuki pintu, tercium bau debu dan bau apek di udara. Ibu Gong buru-buru mendorong Gong Mo keluar dan berkata, "Sana, sana, sana! Kalian istirahatlah di luar terlebih dahulu, dan tunggu Ibu membereskan semua ini sebelum kalian masuk."     

Gong Mo melirik ibu Gong dan menariknya, "Kita panggil petugas kebersihan saja."     

"Memangnya tidak perlu uang apa?" tanpa sadar Ibu Gong ingin selalu berhemat.     

"Satu atau dua ratus yuan, dan semuanya akan beres. Tempat yang begitu luas seperti ini, untuk apa repot-repot mengerjakannya sendiri? Apa lagi sekarang aku tidak dapat membantu Ibu, sementara Nanxuan adalah seorang pria besar yang ceroboh. Nanxuan hanya dapat membantu Ibu mengangkat barang, menyapu lantai, dan membersihkan jendela. Menantu ibu ini tidak akan bisa melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian."     

Sheng Nanxuan yang tidak bersalah, menjadi kambing hitam.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.