Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Aku Tidak Akan Mendirikan Kuburan untuknya



Aku Tidak Akan Mendirikan Kuburan untuknya

0Kepala pelayan mengiyakan, lalu berbalik dan mengambil alat tulis kaligrafi Cina milik Pendeta Tang yang berada di ruang kerja.     
0

Pendeta Tang membentangkan kertas kaligrafi, mengambil kuas tulis, dan mencelupkannya ke dalam tinta kemudian bertanya pada Ibu Gong, "Silahkan sebutkan tanggal lahir Anda."     

"Oh..." Ibu Gong agak kebingungan, tapi ia tetap menjawab Pendeta Tang, "Saya hanya ingat tahun, bulan, dan harinya."     

"Ya, sebutkan tanggal, bulan, dan harinya saja kalau begitu."     

Ibu Gong mendikte tanggal lahirnya, sementara Pendeta Tang mulai menghitung dengan jarinya. Ia menghitung tanggal lahir Ibu Gong dan mulai menulis di atas kertas, lalu menyalin isi kertas merah milik Ayah Gong di sampingnya, dan mengamati dengan seksama.     

Ibu Gong berdiri dengan cemas dan berjalan selangkah demi selangkah menghampiri Pendeta Tang, "Pendeta, apa ada masalah?"     

"Bagaimana dengan tahun kematian suamimu?"     

Ibu Gong terkejut sejenak dan menggelengkan kepalanya, "Dia meninggalkan rumah setelah terdiagnosis penyakit yang mematikan, jadi saya juga tidak tahu. Hanya saja saya pikir, sudah dua puluh tahun tidak ada kabar darinya, jadi sudah seharusnya saya mendirikan kuburan untuknya."     

"Kalau begitu, apakah Nyonya ingat hari kepergian Tuan Gong?"     

"Aku ingat." Ibu Gong yang sangat mengingat hari itu pun, segera mengatakannya.     

Pendeta Tang lagi-lagi menghitung sejenak, menuliskannya, kemudian mendesis ragu, "Benar-benar aneh."     

"Ada apa?" Sheng Nanxuan sontak bertanya.     

Pendeta Tang menyentuh janggutnya, menggelengkan kepalanya, dan melanjutkan pertanyaannya pada ibu Gong, "Kapan kalian berdua menikah?"     

Ibu Gong pun berpikir dalam hatinya, sebenarnya untuk apa Pendeta Tang bertanya tentang hal-hal seperti ini? Apakah benar hanya untuk mencari hari yang tepat untuk mengadakan pemakaman? Akan tetapi, Ibu Gong tetap saja menjawab pertanyaan Pendeta Tang.     

Sesudah itu, Pendeta Tang kembali bertanya tentang tanggal lahir Gong Mo.     

Setelah melakukan perhitungan untuk waktu yang lama, ia mengerutkan keningnya dan bertanya, "Namanya?"     

Ibu Gong tertegun, ia tidak mengerti, nama siapa yang Pendeta Tang tanyakan, jadi ia memberitahukan nama Ayah Gong, namanya sendiri, dan juga nama Gong Mo.     

"Gong Xing." Begitu Pendeta Tang mendengar nama Ayah Gong, sambil menepuk pahanya, ia bertanya "Apakah karakter Xing pada namanya adalah Xing pada kata 'Xing Zou' yang berarti mampu berjalan?"     

"Benar."     

"Pantas saja." Pendeta Tang berkata, "Mampu untuk berjalan, dan ternyata Tuan Gong benar-benar berjalan pergi. Selain itu, namanya terdiri dari karakter 'sepasang orang yang pergi bersama'."     

"Ada apa?" ​​Begitu Gong Mo mendengar pendeta Tang menghela nafas panjang, Gong Mo merasa ada sesuatu yang tidak baik.     

Ibu Gong tertegun, "Jangan-jangan dia..."     

Pendeta Tang terkejut, bisakah orang biasa menangkap maksud dari hal ini?     

"Dia ada di suatu tempat di luar sana!" Teriak Ibu Gong, lalu berbalik pergi, "Aku tidak akan mendirikan kuburan untuknya."     

"Eh, eh, eh!" Pendeta Tang dengan terburu-buru bangkit untuk menghentikan Ibu Gong, "Nyonya sudah salah paham, bukan seperti itu maksudnya. Saya tidak melihat keberuntungan cintanya di sini."     

"Tapi Anda mengatakan 'sepasang orang yang pergi bersama'?"     

"Maksudnya..." Pendeta Tang tidak tahu bagaimana menjelaskan hal ini pada Ibu Gong. Ia tidak bisa melihat nasib Tuan Gong, jadi lebih baik ia tidak mengatakan sesuatu yang menakutkan. Pendera Tang berpikir sejenak, lalu dengan bijak berkata, "Maksudnya 'sepasang yang berdampingan' bukan 'sepasang orang yang pergi bersama'."     

"Tapi..." Ibu Gong menatapnya dengan linglung. Apa benar begitu? Mengapa dirinya merasa ragu dengan apa yang dikatakan Pendeta Tang barusan?     

Gong Mo dan Sheng Nanxuan juga merasa ini terlalu kekanak-kanakan. Bukankah seharusnya seorang peramal dapat mengetahui banyak hal hanya berdasarkan satu kata? 'Dua orang berdampingan' apanya? Apa jangan-jangan mereka sudah ditipu?     

Pendeta Tang diam-diam menyeka keringatnya, lalu berkata, "Meskipun Tuan Gong sudah pergi, dia memerlukan orang-orang tertentu untuk membantunya di jalan menuju alam baka. Bahkan jika Tuan Gong sudah tidak ada di dunia ini, kedepannya kalian juga akan mendapat kabar dari Tuan Gong."     

"Benarkah?" Mata Ibu Gong berbinar, ia maju selangkah dan berkata, "Kalau begitu bisakah kamu menghitung apakah dia masih hidup atau sudah mati?"     

"Untuk hal ini..."     

Mudah bagi Pendeta Tang untuk menghitung kesempatan hidup seseorang, tapi kali ini, ini menyangkut masalah hidup atau mati, dan keduanya bukanlah hal yang sepele. Pendeta Tang sudah hidup beberapa tahun dan bertemu dengan berbagai hal aneh, dan kasus ini tidak termasuk hal yang sangat aneh, tetapi ia benar-benar belum pernah menjumpai kasus seperti ini.     

"Seharusnya sudah mati." Kata Pendeta Tang sambil menghela napas.     

Begitu Ibu Gong mendengar ucapan Pendeta Tang, meskipun ia sudah tahu kenyataannya memang seperti itu, Ibu Gong masih saja tidak mampu menyembunyikan rasa kecewanya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.