Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Mengunjungi Secara Langsung



Mengunjungi Secara Langsung

0Namun, bagi Sheng Nanxuan, menyewa orang untuk mencari seseorang merupakan hal yang mudah. Bahkan uang yang ia berikan, jauh lebih tinggi daripada yang dapat diberikan orang pada umumnya. Bagaimanapun juga, masalah ini menyangkut Gong Mo, jadi ia akan memberikan penghormatan penuh dan perlakuan khusus pada pendeta itu. Sebaliknya, jika pendeta itu tidak melakukan pekerjaannya dengan baik, jangan salahkan jika ia bersikap tidak segan pada pendeta itu.     
0

Saat makan malam, Sheng Nanxuan berkata pada Ibu Gong dan Gong Mo, "Teman kepercayaanku sudah menemukan seorang Pendeta yang ahli menentukan lokasi pemakaman dengan Feng Shui yang bagus. Ibu bisa segera memberikan tanggal lahir Ayah padaku atau Ibu juga bisa mengunjunginya secara langsung. Bagaimanapun juga, situasi Ayah cukup spesial."     

Kemudian Sheng Nanxuan tidak melanjutkan ucapannya.     

"Aku akan mengunjunginya secara langsung saja." Ibu Gong berkata, "Bagaimanapun juga, ini menyangkut ayah Gong Mo, jadi akan terlihat lebih sopan jika mengunjunginya secara langsung."     

"Baiklah kalau begitu, mari kita pergi bersama pada akhir pekan."     

Pada akhir pekan, Sheng Nanxuan mengantar Gong Mo dan Ibu Gong pergi ke pinggiran kota.     

Ibu Gong bertanya dengan curiga, "Sepertinya mobil ini bukan milik Fang Yang, ya?"     

Jantung Gong Mo berdebar, kemudian ia segera menatap Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan pun menjawab Ibu Gong tanpa mengubah ekspresi wajahnya, "Kali ini aku meminjamnya dari Wu Di."     

"Seingatku saat Wu Di pergi ke rumah sakit, bukan mobil ini yang dia kendarai."     

"Wu Di adalah orang kaya, jadi ia memiliki banyak mobil."     

"Oh..." Ibu Gong pun tertawa masam. Ia merasa perkataannya barusan sudah membuat dirinya terlihat seperti orang yang berpikiran dangkal saja.     

Gong Mo pun sontak berkata, "Bagaimana jika kita juga membeli mobil? Lagi pula tidak nyaman bagi Nan Xuan yang harus pergi bekerja dengan mengendarai bus umum setiap hari. Jika memiliki mobil sendiri, pada akhir pekan kita juga bisa pergi berkendara menikmati udara luar."     

"Ini masalah kalian, jadi biar kalian sendiri saja yang memutuskan. Hanya saja, aku sebenarnya bisa memberi kalian sedikit bantuan dana." Ibu Gong juga memahami bahwa saat ini, hampir setiap keluarga memiliki kendaraan sendiri, jadi dia tidak melarang mereka.     

"Tidak perlu memberi bantuan dana, Bu..." Gong Mo segera berkata, "Lagi pula kami tidak memiliki cicilan rumah, jadi uang simpanan kami cukup untuk membeli mobil."     

"Aku tahu kalian sudah memperhitungkan segalanya, jadi aku tidak akan berkomentar. Kalian saja yang atur. "Ibu Gong juga tidak ingin selalu menceramahi mereka, agar tidak membuat Sheng Nanxuan merasa muak dengan ocehannya.     

Sheng Nanxuan pun tersenyum dan langsung berkata, "Kalau begitu, besok aku akan pergi melihat mobil!"     

Setelah ini, Sheng Nanxuan bisa mengendarai mobil dengan leluasa, dan tidak perlu terus sembunyi-sembunyi. Ya, berpura-pura miskin benar-benar sangat sulit!     

Mobil berhenti di depan vila dan Sheng Nanxuan turun dari mobil untuk membunyikan bel.     

Beberapa saat kemudian, sebuah jendela kecil yang berada di pintu pun terbuka dan seorang pria tua yang berdiri di belakang jendela itu, lalu bertanya, "Ada perlu apa?"     

"Aku mencari Pendeta Tang." Sheng Nanxuan pun menyerahkan kartu namanya.     

Begitu melihat kartu nama itu, ekspresi wajah pria tua itu terlihat ketakutan. Ia dengan segera membukakan pintu, dan berkata dengan penuh hormat, "Tuan Sheng rupanya! Silahkan masuk!"     

"Di mana tempat parkir mobil?"     

Begitu pria tua itu melihat ke dalam mobil, sepertinya ia melihat ada orang di dalam mobil itu, lalu berkata, "Masuk ke dalam saja."     

"Kalau begitu, tolong pimpin jalannya." Sheng Nanxuan pun kembali ke mobil dan memasuki vila itu.     

Setelah mobil terparkir di kebun, ketiganya pun turun satu per satu dari mobil. Gong Mo membantu Ibu Gong turun dari mobil sambil melihat pemandangan yang ada di sekitarnya.     

Jika dilihat dari luar, vila ini terlihat biasa saja. Tidak disangka, bagian dalamnya begitu indah dan tenang. Tanaman yang ada di dalam vila ini juga bukan merupakan bunga kecil biasa, tetapi bunga plum, kembang sepatu, dan berbagai pohon lainnya. Selain itu, masih ada rerumputan dan bukit bebatuan. Saat pria tua itu memimpin jalan, dan berjalan masuk melewati bukit bebatuan, mereka menyadari bahwa tempat ini dirancang seperti sebuah taman.     

Ibu Gong pun berbisik, "Di sini benar-benar indah, seperti taman yang ada di istana kekaisaran."     

Negaranya ini sudah tidak memiliki kaisar sejak ratusan tahun yang lalu, tetapi masih ada istana yang dulu pernah ditinggali oleh kaisar. Mereka juga pernah mengunjungi tempat itu bersama-sama, dan pemandangan di sini benar-benar mirip dengan pemandangan di tempat itu.     

Sheng Nanxuan berkata sambil tersenyum, "Jika Ibu menyukainya, aku akan bekerja keras agar dapat membeli tempat seperti ini di masa depan! Bagus juga untuk tempat berlibur saat musim panas!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.