Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Menyukai Orang Asli



Menyukai Orang Asli

0Ibu Gong memelototinya.     
0

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Aku pikir pria itu jatuh cinta dengan ibu pada pandangan pertama. Dia telah menatap ibu sejak kami berjalan memasuki toko. Sebenarnya dia cukup tampan. Mengapa ibu berlari dan tidak meninggalkan informasi kontak ibu? Bukankah itu berarti ibu melewatkan kesempatan untuk memiliki hubungan yang baik dengan orang lain?"     

"Apa yang masih ingin kamu bicarakan?" kata Ibu Gong dengan marah.     

Gong Mo tersenyum dan memeluknya, "Sebenarnya aku tidak keberatan jika aku memiliki ayah asing."     

"Kamu!"     

"Oke, oke" Gong Mo benar-benar takut ketika ia melihat ibunya marah dan menjadi serius, "Aku tidak ingin ibu langsung menerimanya, aku hanya berharap ibu dapat mempertimbangkan hal semacam ini. Ibu masih muda. Mengapa tidak memikirkan kehidupan ibu di masa tua?"     

Sebenarnya Ibu Gong terawat dengan baik. Meskipun ia berusia awal empat puluhan, wajahnya masih ia tampak seperti wanita berusia tiga puluhan. Ia tidak memiliki rambut putih. Mereka akan dikira sebagai saudara perempuan jika Ibu Gong berdiri bersama Gong Mo.     

"Aku setuju." Sheng Nanxuan berusaha mengikuti pembicaraan mereka.     

Ibu Gong memelotot Sheng Nanxuan dan berkata kepadanya, "Kamu tidak peduli dengan istrimu?"     

Sheng Nanxuan tidak bersalah. Mengapa ibu ikut memarahi dirinya?     

Ketika Sheng Nanxuan pergi tidur di malam hari, ia bertanya kepada Gong Mo, "Apakah kamu benar-benar tidak masalah jika ibumu menikah dengan orang asing?"     

Ayah Gong pergi saat Gong Mo masih kecil. Dapat dikatakan bahwa Ibu Gong telah melajang selama dua puluh tahun. Dapat dikatakan pula bahwa Ibu Gong telah mendedikasikan tahun-tahun terbaiknya untuk merawat Gong Mo seorang diri. Gong Mo berharap ibunya akan menemukan kebahagiaan lagi, Sheng Nanxuan bisa mengerti. Tetapi jika Ibu Gong menikah dengan orang asing, bukan tidak mungkin Ibu Gong akan pergi ke luar negeri. Apakah Ibu Gong bersedia?     

"Selama orang itu benar-benar baik kepada ibu, tidak ada yang salah." Gong Mo menghela nafas, "Sebenarnya, jika kamu orang asing, aku lebih nyaman. Orang asing menyukai seseorang secara murni. Jika kamu menyukai seseorang, kamu hanya menyukainya, menikah, dan memiliki anak."     

Keluarga mereka juga sangat menderita. Pernikahan adalah masalah dua orang. Orang tua tidak bisa mengendalikan dan anak-anak tidak bisa mengendalikan. Jika ibu menikah dengan orang asing, ia tidak ingin ibunya menghadapi hal-hal yang sangat rumit.     

Sheng Nanxuan berbalik dan menatapnya, "Orang asing menyukai orang secara murni. Apakah orang Cina tidak menyukai orang secara murni?"     

"Uh..." Gong Mo berkedip dan menatapnya kebingungan. Konsentrasi di dalam pikirannya terpecah.     

Sheng Nanxuan mendengus, mengangkat dagunya, dan menciumnya.     

Sheng Nanxuan juga menyukainya secara murni, apakah dia tidak tahu itu?     

"Hah." Gong Mo berbisik.     

Keduanya telah bersama selama tiga bulan, meskipun Gong Mo selalu menolak untuk mendekatinya. Tapi Sheng Nanxuan begitu tak tahu malu dan selalu memanfaatkan berbagai kesempatan untuk menyentuhnya secara intim. Lambat laun Gong Mo mulai terbiasa dengan ciumannya.     

Gong Mo tersentak dan menanggapi ciuman Sheng Nanxuan dengan lembut.      

Tetapi..     

Hari ini Sheng Nanxuan tidak bermaksud untuk berhenti hanya dengan berciuman.     

Sheng Nanxuan mencium Gong Mo lebih dan lebih lagi, dan ia benar-benar mulai menanggalkan pakaian Gong Mo.     

Gong Mo ingat bahwa ia telah hamil selama tiga bulan dan ia terkejut, "Apa yang akan kamu lakukan?"     

"Apa maksudmu?" Sheng Nanxuan tersenyum jahat, menggigit bibirnya dengan lembut, dan melepaskan tangannya dari dadanya, "Berikan padaku, sayang~"     

Gong Mo sedikit bergidik dan menatapnya dengan gugup, tidak dapat berbicara.     

"Berikan padaku..." Sheng Nanxuan menciumnya dan pakaiannya turun satu per satu, "Jangan gugup, jangan melawan. Kita adalah suami dan istri, kita harus sangat dekat."     

Sheng Nanxuan puas ketika ia bangun di pagi hari.     

Saat itu Gong Mo masih tidur. Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya dan menciumnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.     

Saat ia mandi, ia bersenandung dengan gembira, bersenandung ketika ia mengganti pakaiannya, dan bersenandung ketika ia keluar dari ruang ganti.     

Ketika Sheng Nanxuan berjalan ke kamar tidur, Gong Mo sudah bangun.     

Sheng Nanxuan tersenyum dan berjalan, "Pagi."     

Gong Mo tersipu dan tidak berani menatapnya sama sekali.     

Sheng Nanxuan melirik cupang di lehernya. Saat ia kembali memikirkan pertempuran tadi malam, tenggorokannya tercekat.     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.