Kami Selalu Menjadi Keluarga
Kami Selalu Menjadi Keluarga
Sheng Nanxuan memandangnya, "Aku Sheng Nanxuan."
"Oh, itu kamu" Guru itu tersenyum, menunjuk pria di dekat sofa dan berkata, "Dia datang ke sekolah untuk mencarimu."
Sheng Nanxuan mengangguk dan berjalan mendekat ke arah Gong Bai.
Ketika ia berjalan hingga tiba di depan Gong Bai, ia menemukan dirinya segaris dengan pandangan Gong Bai.
Sheng Nanxuan melirik ke jendela di belakang Gong Bai, dan bayangan keduanya terpantul di kaca, Sheng Nanxuan dua sentimeter lebih tinggi dari Gong Bai.
Ya, bagus.
Sheng Nanxuan, ia tidak tertandingi di langit dan di bawah tanah, bahkan jika tingginya kurang dari dua meter, ia tidak boleh lebih pendek dari manusia biasa.
Selain itu, orang ini adalah keluarga Gong Mo yang memperlakukan Gong Mo dengan buruk
"Halo." Gong Bai mengulurkan tangannya, "Namaku Gong Bai dan aku adalah sepupu Gong Mo."
Sheng Nanxuan melirik tangannya dan berbalik, "Mari kita bicara di luar."
Tangan Gong Bai menegang dan perlahan-lahan menarik kembali tangannya, mengerutkan kening untuk mengikuti Sheng Nanxuan berjalan keluar.
Ketika Wu Di melihat situasi ini, ia memegang Sheng Nanxuan dengan curiga, "Siapa ini?"
"Tidak tahu."
Wu Di berkata, "Jika kamu tidak mengenalnya, mengapa kamu berdiri begitu dekat, dan saling memandang dengan penuh kasih sayang?"
Gong Bai yang berada di belakang Sheng Nanxuan berkata, "Aku sudah mengatakan bahwa namaku adalah Gong Bai, aku sepupu dari istrimu, jadi aku tidak menempatkanmu sebagai saudara iparku."
Wu Di ingin mengikuti mereka untuk mencari tahu, Sheng Nanxuan berbalik dan berkata kepada guru wanita itu, "Guru, Wu Di akan menangani masalah ijazah."
Wu Di terdiam.
Guru wanita itu melirik Wu Di dan ia memandang rendah Wu Di sebagai generasi kedua yang kaya yang bahkan tidak bisa mendapatkan ijazahnya. Tetapi bagaimanapun juga, ia adalah generasi kedua yang kaya, dengan orang tua yang kuat di belakangnya jadi mereka tidak akan berani menyinggungnya.
Guru wanita itu mengatakan, "Kamu ikutlah denganku."
Wu Di berjalan mengikuti guru wanita itu dan menatap Sheng Nanxuan dengan kesal.
Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Aku mengundangmu untuk makan malam di lain hari."
"Kamu sudah mengatakannya~" kata Wu Di.
Sheng Nanxuan melambaikan tangannya dan berjalan ke depan tanpa melihat ke belakang.
Gong Bai mengikuti dengan putus asa.
Sheng Nanxuan terus bergerak maju.
Sheng Nanxuan turun ke bawah dan Gong Bai melihat bahwa ia tampaknya tidak peduli dengan keberadaan dirinya sehingga Gong Bai melangkah untuk mengejar, "Sheng Nanxuan."
Sheng Nanxuan berhenti dan bertanya, "Ada apa?"
Gong Bai tersedak. Ia sudah melewati banyak perjuangan untuk menemukan Sheng Nanxuan. Tetapi bagaimana bisa Sheng Nanxuan terlihat acuh dan pergi secara langsung?
Gong Bai tanpa daya bertanya, "Apakah kamu suami Gong Mo?"
Sheng Nanxuan menyipitkan matanya, memegang tangannya, dan bertanya, "Menurutmu?"
Gong Bai berkata dengan malu, "Itu dia. Aku mendengar bahwa Bibi Mo dan Mo Mo datang ke ibukota, tapi aku tidak bisa menghubungi mereka. Mengetahui bahwa Mo Mo dan kamu sudah menikah, aku mengetahui tentang sekolahmu dan menghubungi mereka melalui sekolahmu. Aku ingin bertemu dengan mereka dan berharap kamu bisa membawaku menemui mereka."
"Itu dia masalahnya." Sheng Nanxuan menatapnya, "Apakah kamu yakin mereka ingin bertemu denganmu?"
Wajah Gong Bai berubah menjadi merah, "Aku tahu bahwa orang tuaku mungkin tidak terlalu baik, tetapi di hatiku, bibi keduaku akan selalu menjadi yang lebih tua, Mo Mo akan selalu menjadi adik perempuan, dan kami akan selalu menjadi keluarga."
Sheng Nanxuan memandangnya dengan tatapan mengejek.
Ketika seluruh keluarga mereka begitu perhitungan pada Ibu Gong dan Gong Mo, mengapa mereka tidak mengatakan bahwa mereka adalah keluarga?
Gong Bai menebak bahwa Sheng Nanxuan tahu tentang masalah keluarga Gong dan sepertinya Gong Bai tidak bisa membujuknya untuk sementara waktu.
Gong Bai mengeluarkan kartu namanya, "Ini kartu namaku. Jika mereka ingin bertemu denganku, silakan hubungi aku."
Sheng Nanxuan menjepit kartu nama dengan dua jarinya, meliriknya sekilas, dan berkata, "Oke."
Ketika Sheng Nanxuan masuk ke rumah, Gong Mo sedang duduk di sofa dan merajut sweter.
Ada bau makanan yang datang dari dapur, dan Sheng Nanxuan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Mengapa kamu tidak masuk ke dalam kamar? Bagaimana jika kamu merasa mual dan muntah lagi?"
...