Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bu, Berhentilah Mengomel



Bu, Berhentilah Mengomel

0"Aku yang membelinya." Sheng Nanxuan berkata sambil tersenyum, "Ketika aku masih kuliah, ayahku memberiku uang banyak setiap bulan. Aku tidak bisa menghabiskannya, jadi aku menggunakannya untuk melakukan jual beli saham, kemudian aku mengumpulkan keuntungannya untuk membeli rumah ini."     
0

"Jadi begitu, ya." Ibu Gong menghela nafas lega dan berkata sambil berjalan keluar, "Aku takut setengah mati. Kupikir kamu menyewa rumah yang begitu bagus. Harganya pasti sangatlah mahal. Namun rumah ini begitu mewah sehingga membuatku merasa sedikit kurang nyaman."     

Sheng Nanxuan membalas perkataan Ibu Gong dengan senyuman. Ketika ia berjalan lebih dulu menuju ke lift, lift sudah tiba di lantainya dan begitu pintu lift terbuka, ia mengulurkan tangannya untuk menahan pintu lift dan membiarkan Ibu Gong dan Gong Mo berjalan masuk.     

Ketika lift bergerak turun, Ibu Gong bertanya, "Kalau begitu, apakah kamu masih melakukan bisnis jual beli saham sekarang?"     

"Aku takut kehilangan uang jadi aku sudah tidak melakukannya lagi."     

"Itu bagus." Ibu Gong tersenyum, "Bisnis saham memang seperti itu. Kamu dapat menghasilkan banyak uang, dan kamu juga akan kehilangan banyak uang jika tidak berhati-hati. Sekarang setelah kamu menikah dan kamu akan memiliki anak. Lebih baik berinvestasi dalam bisnis yang lebih aman."     

"Bu, berhentilah menggurui Sheng Nanxuan." Gong Mo berkata dengan suara rendah, "Nanxuan sudah dewasa, ia berhasil mendapatkan rumah yang lebih besar dari keluarga kita. Ia pasti mengetahui lebih banyak dari kita."     

Ibu Gong terkejut, dan berkata sambil tersenyum, "Ya, ya, kamu tahu, aku hanya tidak begitu paham tentang saham jadi aku hanya mengkhawatirkannya."     

Ibu Gong teringat bahwa anak muda jaman sekarang biasanya memiliki watak yang sombong sehingga Ibu Gong tiba-tiba merasa Sheng Nanxuan pasti tidak akan senang jika ia terus dibicarakannya.     

Sheng Nanxuan berkata, "Ibu sangat peduli dengan kita dan aku suka mendengarkan ibuku berbicara tentang prinsip-prinsip kehidupan. Seperti kata pepatah, jika kamu tidak mendengarkan kata-kata orang tua, kamu akan rugi sendiri. Ibu sudah banyak melewati tantangan daripada aku. Apa yang ibu katakan adalah kebenaran. Jika aku lebih sering mendengarkannya, aku yakin jalanku tidak akan tersesat."     

"Hei.. tidak perlu memujiku seperti itu." Ibu Gong tersenyum, "Jangan salahkan ibu karena terlalu banyak bicara."     

Setelah selesai makan malam dan pulang, Ibu Gong mulai membereskan barang bawaannya.     

Ibu Gong membawa banyak makanan khas Nanjiang dan juga membawa banyak pakaian bayi.     

"Baju-baju ini dipakai untuk bayi yang baru saja lahir, berumur tiga bulan, delapan bulan, satu tahun, dan dua tahun."     

"Mengapa ibu membawa begitu banyak?" Gong Mo bertanya.     

"Bukankah ini semua ada di toko?" Ibu Gong berkata, "Aku pikir kamu akan melahirkan, jadi ibu membeli produk terbaik paling baru ketika ibu sempat. Semua produk ini adalah yang terbaik, jadi jangan khawatir memakainya untuk anak-anakmu."     

Gong Mo memegang pakaian-pakaian itu dan hatinya tersentuh dengan perhatian ibunya, "Terima kasih, Ibu"     

"Tidak perlu mengucapkan terima kasih." Ibu Gong menatapnya dengan tatapan sayu, "Ini adalah keinginan ibu sebagai seorang nenek."     

Gong Mo memeluk pakaian kecil itu dan berkata, "Aku juga sudah membeli banyak barang-barang untuk bayi ini. Ibu, pergi dan lihatlah!"     

"Oke, dimana?"     

"Kamar yang berada tepat di samping kamar Nanxuan dan aku. Kelak kamar itu akan digunakan sebagai kamar bayi di masa mendatang."     

Berjalan ke kamar bayi, sekilas Ibu Gong melihat ranjang bayi berwarna merah muda di tengah kamar.     

"Kenapa warnanya pink?" Ibu Gong bertanya, "Kamu akan melahirkan anak perempuan?"     

"Aku belum tahu." Gong Mo membuka lemari dan meletakkan pakaian yang dibawa ibu Gong dengan rapi.     

"Lalu mengapa kamu membeli ranjang bayi warna pink? Bagaimana jika anak laki-laki yang lahir? Itu hanya membuang-buang uang saja. Dan bagaimana jika Nanxuan menyukai anak laki-laki? Itu akan menjadi pertanda tidak baik."     

"Apa?" Gong Mo berkata sambil tersenyum, "Sheng Nanxuan bilang ia menyukai anak perempuan. Jika anak ini lahir sebagai anak laki-laki, ia akan tetap menggunakan ranjang ini. Untungnya, Sheng Nanxuan tidak membeli warna yang biru, kalau tidak ia hanya akan membuang-buang uang jika anak yang lahir adalah anak perempuan. Sheng Nanxuan pasti akan memberikan ranjang bayi yang baru untuk putrinya. Akhirnya semua itu hanya akan sia-sia saja."     

"Huh!" Ibu Gong berbisik, "Dengarkan saja kata-katanya yang manis seperti mulutnya diolesi madu. Aku benar-benar takut Sheng Nanxuan akan membohongimu suatu hari nanti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.