Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Katakan yang Sebenarnya



Katakan yang Sebenarnya

0Matanya terlihat sangat dalam dan tajam, seperti kolam berisi air yang sangat dingin. Siapapun yang menatapnya pasti akan jatuh cinta.     
0

Gong Mo merasa terpikat ketika menatap mata yang indahnya hingga tak mampu mengucapkan kata-kata.     

Tubuh Sheng Nanxuan perlahan mendekat, tatapan matanya tak berkedip sama sekali membuat Gong Mo semakin terpikat dan jatuh hati padanya. Perlahan-lahan Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya, kedua tangannya menyentuh pipinya dan menciumnya dengan lembut.     

Setiap ciuman yang dimainkan dengan ritme yang pelan. Terasa lembut dan nikmat. Setiap tindakan Sheng Nanxuan sengaja ia lakukan untuk menggoda Gong Mo.     

Gong Mo hingga merasa sedikit pusing menikmati ritme yang dimainkan tiada henti dan ia membuka mulutnya tanpa sadar. Lidah Sheng Nanxuan langsung masuk, menarik ujung lidah Gong Mo dan mereka saling adu menari nari.     

Gong Mo gemetar ringan dan ia menghindar tanpa sadar namun seluruh tubuhnya seperti telah dikuasai oleh Sheng Nanxuan.     

Mati rasa di ujung lidahnya memberinya perasaan senang, dan Gong Mo tidak bisa menahan diri untuk tidak bergerak setelah mempelajari gerakannya. Dan Gong Mo ingin dicium lagi.     

Sheng Nanxuan sangat gembira kali ini. Sheng Nanxuan memeluknya lebih erat dan menciumnya lebih erat pula. Ia bertindak lebih arogan dari sebelumnya.     

Gong Mo terengah-engah, menikmati ciuman dahsyat Sheng Nanxuan yang membuat hatinya meleleh menjadi genangan air mata jatuh di lengannya. Gong Mo meraih leher Sheng Nanxuan dan membalas ciumannya dengan agresif.     

Ketika ciuman selesai, Gong Mo bersandar di lengannya, bernapas dengan tenang. Ketika Sheng Nanxuan dapat berpikir dengan akal sehatnya lagi, ia langsung ingin mengetahui apakah yang ia lakukan keterlaluan atau Gong Mo menyukainya.     

Bagaimana Gong Mo akan merespon ciuman itu tadi? Sepertinya Gong Mo memang benar-benar puas berciuman dengannya.     

Sheng Nanxuan penuh kegembiraan dan seluruh wajahnya dipenuhi dengan senyum hangat. Ia menundukkan kepalanya dan terus mencium pipi Gong Mo.     

Gong Mo mendorongnya dan Sheng Nanxuan bertanya, "Apakah kamu sudah lelah?"     

Gong Mo membuka mulutnya, wajahnya bersemu merah dan tidak dapat berkata-kata.      

Baru saja mereka berciuman dengan penuh gairah, tapi sekarang mendadak sikapnya berubah dengan cepat. Benar-benar tidak ada kesetiaan.     

Gong Mo menundukkan kepalanya dan berbisik kepada Sheng Nanxuan, "Aku akan menelepon ibuku."     

"Baiklah." Sheng Nanxuan mencium bibirnya lagi, melepaskannya, "Aku akan pergi ke dapur untuk menemui koki dan memintanya menyiapkan makan malam, jika sudah selesai aku akan kembali membawa makanan kepadamu. Aku tidak membiarkannya datang agar tidak menggannggumu."     

"Terserah padamu." bisik Gong Mo.     

Sheng Nanxuan mencintainya dengan begitu dalam. Wajahnya terlihat memerah saat ini, terlihat lembut dan pemalu. Jika Gong Mo tidak hamil, Sheng Nanxuan ingin bergegas meletakkannya di sofa dan berhubungan intim dengannya berkali kali.     

Gong Mo berjalan mencari handphonenya dan menelepon ibunya. Seperti biasa, ibu Gong Mo sangat peduli dengan kesehatan tubuh Gong Mo.     

Gong Mo bercerita kepada ibunya tentang hal-hal baik yang ia alami dan bukan ha-hal buruk yang terjadi. Ia mengatakan bahwa ia memiliki kehidupan yang begitu baik jadi ibu Gong tidak perlu mengkhawatirkannya.     

Setelah beberapa patah kata, Gong Mo bertanya, "Sheng Nanxuan mengatakan, ibu Sheng pergi mencari ibu."      

"Benarkah?" Ibu Gong berkata tidak setuju, "Kamu sudah menikah dengan Nanxuan, mengapa kamu tidak memanggilnya dengan sebutan 'ibu'? Seharusnya kamu memanggilnya ibu."     

Gong Mo terkejut dalam hatinya, 'Benar juga. Sheng Nanxuan memanggil ibu dengan sebutan 'ibu'.'     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Jika aku memanggil sebutan ibu pada orang lain, tidakkah kamu akan marah?"     

"Siapa yang marah? Semua orang punya hak untuk memanggil mertuanya dengan sebutan ibu, tapi aku memang agak cemburu, hahaha."     

Gong Mo juga tertawa dan kemudian berkata, "Jika ibu Sheng Nanxuan pergi menemui ibu lagi, ibu jangan memberitahu dirinya informasi kontak kami."     

"Kenapa?" ibu Gong bingung, "Lagi pula, tidak ada alasan bagiku untuk tidak memberitahu orang lain tentang situasi putranya. Aku mengatakan tidak tahu. Bukankah itu terlalu menggertak pikirannya?"     

Gong Mo juga merasa sulit menengahi permasalahan seperti ini.     

Ibu Gong berkata, "Nanxuan benar-benar tega. Tidak peduli bagaimana ia akan menjalin hubungan dengan keluarganya, tapi seumur hidupnya, Sheng Nanxuan akan memiliki hubungan yang buruk dengan ayahnya. Tapi ibu Sheng Nanxuan ingin menjadi ibu yang merawat anaknya dan Sheng Nanxuan mengabaikan ibunya. Ibunya pasti merasa sangat sedih."     

"Nyonya Sheng bukan ibunya." Gong Mo berseru.     

"Apa yang kamu katakan?" Ibu Gong terkejut.     

Gong Mo menghela nafas. "Aku akan mengatakan yang sebenarnya. Nyonya Sheng bukanlah ibu kandung Sheng Nanxuan. Jika Sheng Zhongtian memutuskan hubungannya dengan Sheng Nanxuan, Sheng Nanxuan tidak akan membuat masalah jika ibunya tidak membujuknya. Tidakkah ibu membaca berita di koran mengapa mereka memutuskan hubungan keluarga dengan Sheng Nanxuan?"     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.