Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Jangan Melakukan Hal yang Bodoh



Jangan Melakukan Hal yang Bodoh

0"Apa yang kamu lakukan?" Gong Mo berteriak, "Turunkan aku dan pergilah menjawab teleponnya."     
0

Sheng Nanxuan tidak menjawab. Ia masih terus menahan Gong Mo, membawanya masuk ke dalam kamar, dan meletakkannya dengan lembut di atas tempat tidur.     

Gong Mo segera bergerak menjauh dari Sheng Nanxuan, menarik selimut untuk menutupi dadanya, dan menatapnya dengan waspada.     

Sheng Nanxuan tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk membelai ujung hidung Gong Mo, lalu berbalik dan berjalan keluar.     

Gong Mo menarik napas lega dan bergegas turun dari tempat tidur. Namun karena kakinya masih merasa lemah, akhirnya ia pun terjatuh di atas lantai.     

Ia kembali bangkit berdiri lalu terdiam sejenak dan bergegas berlari ke kamar mandi dengan cepat. Ia berencana untuk segera mandi dan tidur.     

Gong Mo menyalakan air shower, mengusapkan, dan menggosokkan sabun pada seluruh tubuhnya. Ketika ia menggosokkan sabun pada bagian dadanya, tiba-tiba ia teringat bahwa Sheng Nanxuan baru saja meremas dadanya. Wajahnya langsung berubah menjadi panas dan beberapa gambaran kotor terlintas dalam pikirannya.     

Di rumah mereka hari itu, Sheng Nanxuan menciumnya dibanyak tempat. Gong Mo teringat dengan kakinya yang menjepit pinggang Sheng Nanxuan dan menahan gerakannya lagi dan lagi.     

Gong Mo menggeleng-gelengkan kepalanya dan memerintahkan dirinya untuk tidak memikirkannya.     

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu. Gong Mo terkejut. Ia segera mematikan air dan keheningan memenuhi udara.     

Tok.. Tok..     

Terdengar ketukan dua kali lagi.     

Lalu terdengar suara Sheng Nanxuan, "Panggilan dari ibu."     

"Astaga."     

Gong Mo menyalakan air untuk membasuh sabun yang masih melekat pada tubuhnya, meraih handuk mandi dan melilitkankannya pada tubuhnya. Ia berjalan mendekat dan dengan perlahan membuka pintu.     

Untung saja, Gong Mo mengunci pintu begitu ia masuk. Jika tidak, hmmm...     

Bajingan itu, jika Sheng Nanxuan langsung masuk tanpa mengetuk pintu, siapa yang tahu apa yang akan ia lakukan?     

Gong Mo hanya membuka sedikit celah pada pintu, menatap Sheng Nanxuan dengan kedua matanya, dan kemudian mengulurkan tangannya, "Berikan handphone itu padaku."     

Sheng Nanxuan melirik ke bawah leher Gong Mo dan ia bergerak mundur beberapa langkah.Ketika Sheng Nanxuan tidak dapat melihat apapun, ia sedikit merasa menyesal.     

Sheng Nanxuan menyerahkan handphonenya. Melihat tangan Gong Mo yang kering, sepertinya Gong Mo memang berencana untuk menerima panggilan telepon itu di dalam.     

Sheng Nanxuan mengambil kesempatan untuk menggaruk telapak tangan Gong Mo dua kali. Gong Mo menjadi sangat marah dan langsung merebut handphone itu lalu memukul tangan Sheng Nanxuan dengan keras. Ia bergegas menutup pintu, berbalik dan, menjawab panggilan telepin itu, "Bu."     

Setelah menjawab panggilan telepon dan bercakap-cakap dengan ibunya, Gong Mo melihat ke arah pintu. Ia tidak memperhatikan di luar sehingga saat ini ia bertanya-tanya apakah Sheng Nanxuan masih di luar.     

Gong Mo menggigit bibirnya. Bahkan jika Sheng Nanxuan berada di luar, Gong Mo tidak ingin memberitahunya, siapa yang tahu hal gila apa yang akan Sheng Nanxuan lakukan padanya.     

Gong Mo meletakkan handphonenya di rak, lalu melanjutkan mandinya.     

Setelah selesai mandi, Gong Mo membuka pintu dan melihat Sheng Nanxuan bersandar di dinding.     

Gong Mo sedikit terkejut.     

Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya dan mengendus lehernya, "Baunya enak."     

Gong Mo kembali masuk ke dalam kamar mandi, mendorong keluar kepala Sheng Nanxuan, dan membanting pintu hingga tertutup.     

"Heii.." Sheng Nanxuan mendengus dan berteriak, "Hidungku terbentur."     

"Rasakan itu" Gong Mo membuka pintu dan berjalan keluar dengan membawa handphone dan berjalan meninggalkan kamar mandi.     

Gong Mo meletakkan handphonenya kembali di ruang tamu. Ia berjalan menuju ke dapur untuk menghangatkan tubuh dengan meminum segelas susu hangat dan kembali ke kamar untuk tidur setelah menghabiskan susunya.     

Saat ini Sheng Nanxuan telah selesai mandi dan berjalan keluar dari kamar mandi.     

Gong Mo melirik Sheng Nanxuan dan berjalan ke arah tempat tidur mereka yang besar, "Aku akan tidur dulu, selamat malam." Setelah berbicara, ia naik ke atas tempat tidur.     

Sheng Nanxuan berjalan mendekat dan berbaring di sampingnya.     

Gong Mo tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Apakah kamu tidak akan memeriksa perkembangan sahammu?"     

"Jika aku harus menontonnya sepanjang malam, lebih baik aku melihatmu." Setelah mengatakan itu, Sheng Nanxuan berbaring menyamping sambil menopang bagian atas tubuhnya dan menatap Gong Mo dengan tatapan mata penuh gairah.     

Gong Mo merasa tidak nyaman dengan adanya Sheng Nanxuan. Ia merasa tertekan dan sehingga ia pun membelakangi Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan tersenyum, memeluknya dari belakang, dan membawanya ke dalam pelukannya.     

Gong Mo mendorongnya, "Lepaskan."     

"Aku tidak akan melepaskanmu."     

"Kamu.." Gong Mo berusaha mendorongnya lagi, tetapi usahanya tidak berhasil sehingga ia hanya dapat berkata berkata, "Kalau begitu kamu jangan melakukan hal bodoh."     

"Yah" Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya, mencium bagian belakang leher Gong Mo, dan langsung menyetujuinya, "Kita akan berbicara lagi besok."     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.