Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Hanya Ingin Menciummu



Hanya Ingin Menciummu

0Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya, memegang wajah Gong Mo, menatap bola matanya yang berbinar dan tiba-tiba menciumnya lebih dalam lagi.     
0

"Hah!" Gong Mo mendengus. Tubuhnya kewalahan melawan Sheng Nanxuan dan seluruh punggungnya sudah tertekan di atas meja.     

Sheng Nanxuan menciumnya dengan penuh gairah dan menghisap seluruh rasa manis dari mulutnya.     

Lalu tiba-tiba Sheng Nanxuan melepaskannya.     

Gong Mo mengira Sheng Nanxuan telah menyelesaikannya, tetapi ternyata Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya lagi untuk mencium dan menjilat lehernya.     

Bibir panas Sheng Nanxuan membuat tubuhnya terasa lemah dan kenangan malam yang tersimpan di dalam memori ingatannya itu melintas di benaknya.     

Gong Mo ketakutan.     

Takut perasaan aneh ini, takut hal memalukan itu terjadi lagi.     

Gong Mo berteriak memohon, "Sheng Nanxuan!"     

Sheng Nanxuan tiba-tiba bergetar dan mengangkat matanya untuk menatap Gong Mo. Terlihat badai yang tersembunyi di matanya, seperti binatang buas yang siap untuk keluar dari kandangnya.     

Gong Mo terkejut, tubuhnya sedikit gemetar, "Sheng, Sheng Nanxuan."     

Gong Mo tidak sadar bahwa suaranya saat mengucapkan nama Sheng Nanxuan terdengar sangat indah. Bagi Sheng Nanxuan, itu seperti afrodisiak (afrodisiak adalah zat yang mampu meningkatkan gairah seksual).     

Saat ini, Sheng Nanxuan memiliki alasan yang kuat. Ia hanya ingin bercinta dengan Gong Mo dengan ganasnya.     

Sorot mata dan suara Gong Mo yang memanggil namanya terdengar begitu indah sehingga ia ingin bersatu dengan tubuh wanita di hadapannya itu,     

Sheng Nanxuan mengangkat kepalanya dengan perlahan, menyentuh wajahnya, dan membelai rambutnya.     

Gong Mo merasakan kelembutan dan cinta dari perlakuannya. Ketika ia berpikir bahwa krisis telah berlalu, Gong Mo sedikit terengah-engah dan tiba-tiba saja sebuah batu besar jatuh di hatinya.     

Helaan napas yang singkat itu,     

sangat merdu untuk didengar.     

Sheng Nanxuan bergerak sebentar, matanya melebar penuh, dan dengan sekali hentakan Sheng Nanxuan merobek rok yang melekat pada tubuh Gong Mo.     

"Ah.. Sheng Nanxuan" teriak Gong Mo sambil berusaha bangun dari atas meja.     

Sheng Nanxuan dengan lembut menahannya, menundukkan kepalanya, mencium dan menjilat lehernya, lalu perlahan-lahan meluncur ke atas dadanya.     

Sheng Nanxuan mengangkat tangannya yang lain, menahan tubuhnya, menyelinap ke bawah pakai dalamnya dan perlahan-lahan meremas dada Gong Mo beberapa kali.     

"Jangan." Gong Mo mulai menangis dengan cemas, "Sheng Nanxuan cepat lepaskan! Aku tidak bisa melakukannya. Kita tidak bisa, itu akan menyakiti anak kita."     

Sheng Nanxuan mengangkat kepalanya dan menatap Gong Mo.     

Gong Mo gemetar dan berkata, "Itu akan menyakiti anak kita."     

"Gadis bodoh." Sheng Nanxuan tersenyum, alisnya yang seksi dan menawan, "Aku tidak akan memasukkan milikku, aku hanya ingin menciummu."     

"Kamu!" Mata Gong Mo melebar, "Aku, aku tidak percaya kamu tidak akan melakukannya, kamu tidak akan bisa mengendalikannya. Aku sudah sering membacanya di dalam novel."     

"Jangan membaca hal-hal seperti ini di novel. Seorang pria yang benar-benar mencintaimu akan memiliki kontrol diri yang kuat. Bagaimana kamu bisa mempercayakan seluruh hidupmu padanya jika ia tidak bisa mengendalikan tubuh bagian bawahnya? Tidak dapat dikendalikan, hah! Itu semua hanya alasan belaka."     

"Jika kamu mengatakannya saat ini, kamu benar-benar sangat tidak meyakinkan!" seru Gong Mo.     

"Jika hanya melakukannya hingga tahap ini tidak akan menyakitimu, apalagi menyakiti anak kita." Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya dan mencium dahinya lalu perlahan meluncur ke bibir Gong Mo, "Percayalah, aku tidak akan pernah menyakitimu, termasuk dengan anak kita. Ada banyak orang yang terlibat dalam hal ini. Apa yang aku katakan pasti akan kulakukan, karena itu adalah janji. Termasuk di tempat tidur, aku mengatakan bahwa aku tidak akan memasukkan milikku dan aku pasti tidak akan memasukkannya."     

Sheng Nanxuan menciumnya lagi dalam-dalam, dan ciuman itu mampu membuat otaknya kacau dan Gong Mo pun kehabisan napas.     

Kemudian Sheng Nanxuan melonggarkan bibirnya dan bergerak ke bawah, ketika ia hendak membuka tali pakaian dalam Gong Mo, tiba-tiba handphonenya berdering.     

Sheng Nanxuan sedang akan menyantap 'makanannya'.     

Gong Mo segera bangkit dan mendorongnya menjauh, "Cepat dan jawab teleponnya." Setelah mengatakannya, tubuh Gong Mo gemetar dan mulai mengenakan pakaiannya.     

Akhirnya..     

Pria itu merobek pakaian Gong Mo.     

Gong Mo benar-benar ingin menangis dalam diam, jadi ia hanya bisa memegang dadanya dengan kedua tangan.     

Melihat Sheng Nanxuan masih belum pergi, Gong Mo berteriak, "Sheng Nanxuan, aku marah"     

Sheng Nanxuan menatapnya, mencubit ujung hidungnya dengan sayang, mencium bibirnya lagi, lalu mengangkat tubuhnya, dan berjalan keluar.     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.