Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bukankah orang misterius dalam legenda itu adalah kamu?



Bukankah orang misterius dalam legenda itu adalah kamu?

0"Ah.." Fang Yang terlihat kagum. Bukankah bos selalu memiliki urusan yang buruk dengan keluarga Yu? Bagaimana bisa mereka makan malam bersama?     
0

Sheng Nanxuan tahu bahwa Fang Yang sudah salah paham dan berkata dengan geli, "Ketika aku bertemu di jalan, ia bersikeras mengajakku. Sepertinya ia sudah melihatku berada di vsebelahmu saat kamu membeli tanah di pinggiran kota terakhir kali. Ia ingin mengenalmu melalui aku. Orang misterius yang ada dalam legenda itu."     

Fang Yang terdiam, 'Bukankah orang misterius dalam legenda itu adalah kamu??'     

"Jika Yu Xinzhuo tahu bahwa orang yang ingin dilihatnya seperti berada dikejauhan dan ternyata orang itu selalu berada di dekatnya, aku tidak tahu seperti apa ekspresinya nanti," kata Fang Yang.     

Sheng Nanxuan tersenyum, "Atur waktu baginya untuk bertemu denganku."     

"Oke, siap bos." Fang Yan bertanya, "Kapan bos memiliki waktu?"     

"Jangan terburu-buru. Kamu lakukan sesuatu dulu untukku." Sheng Nanxuan berkata, "Ibu Gong Mo akan datang ke ibu kota, kamu pergilah untuk menjemputnya, jangan biarkan ia tahu siapa aku."     

"Mengerti bos" Fang Yang mengerti. Ia paham bahwa bosnya tidak ingin menakuti wanita tua itu.      

Ketika di Nanjiang, seseorang berpura-pura menjadi miskin untuk waktu yang sangat lama dan tiba-tiba saja berubah menjadi seorang kaya raya. Wanita tua itu pasti akan mendapatkan serangan jantung.     

Fang Yang berjanji untuk tidak mengatakan apa pun yang tidak boleh dikatakan. Jika wanita tua itu sampai mengetahuinya, biarkan bos menjelaskannya sendiri.     

Fang Yang pergi ke Nanjiang sore itu.     

Ibu Gong sedang mengemasi barang-barangnya di rumah.     

Ibu Gong tidak pernah berpikir untuk tidak kembali. Menurut pendapat ibu Gong, meskipun Sheng Nanxuan adalah menantu laki-lakinya, bagaimanapun juga ia bukan ibunya, toleransinya harus dibatasi, dan tidak mungkin bagi ibu Gong untuk tinggal di rumah Sheng Nanxuan sepanjang waktu.     

Ibu Gong berencana untuk menunggu sampai Gong Mo melahirkan bayinya dan saat bayinya sudah berada di usianya yang sedikit lebih tua, jadi ibu Gong harus menyimpan barang-barang di rumah ini dengan rapi dan ia akan menggunakannya lagi ketika ia kembali nanti.     

Tentu saja, ia masih harus membawa banyak barang ke ibu kota, seperti membawa barang yang istimewa ke Nanjiang, tapi ia takut Gong Mo akan memarahinya di sana.     

Ketika bel pintu berbunyi, ibu Gong terkejut. Ia mengira bahwa itu adalah Nyonya Sheng atau Paman Gong yang datang. Tapi ternyata bukan.     

Sebelumnya, ibu Gong pergi untuk memberli tiket kereta di pagi hari. Namun karena sekarang adalah awal masuk sekolah di musim gugur, tiket kereta api sudah terjual habis.     

Ibu Gong ragu-ragu. Ia ingin membersihkan rumah secara perlahan, menata barang dengan baik dan baru pergi ketika tiket kereta api sudah tersedia kembali.     

Sekarang sepertinya ibu Gong benar-benar harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli tiket pesawat. Jika tidak, orang-orang itu akan terus mengganggunya dan ibu Gong tidak tahu bagaimana harus mengusir mereka.     

Ibu Gong berjalan ke pintu dengan langkah ringan dan ia melihatn keluar dari lubang kaca kecil di pintunya. Ternyata itu adalah teman Sheng Nanxuan.     

Ibu Gong buru-buru membuka pintu, Fang Yang tersenyum dan berkata, "Bibi, kamu di rumah ~"     

"Hei.. sini, kamu cepat masuk." Kata ibu Gong dengan tergesa-gesa.     

Fang Yang masuk dan melihat banyak kotak dan barang-barang menumpuk di ruang tamu, sepertinya ibu Gong sedang mengemasi barang-barang.     

Ibu Gong berkata, "Kamarnya agak berantakan. Jangan merasa sungkan. Silahkan duduk dulu disni. Bibi akan menuangkan teh untukmu."     

"Tidak perlu bibi." Fang Yang buru-buru berteriak. Bagaiman bisa ia meminta ibu mertua bos untuk menuangkan teh untuknya?     

Fang Yang menarik tangan ibu Gong, "Duduklah saja bibi. Biarkan aku yang menuangkan teh untukmu. Aku melihat kamu sedang mengemasi barang-barang. Kamu terlihat sedikit lelah. Jadi, aku akan menuangkan teh untukmu."     

"Hei.." belum sempat ibu Gong bereaksi, Fang Yang sudah bergegas pergi ke dapur.     

Ibu Gong buru-buru berjalan dan melihat bahwa Fang Yang tidak dapat menemukan ketel atau cangkir teh. Ibu Gong tidak bisa menahan senyum, "Kamu adalah tamu, pergi dan duduklah." Setelah berbicara, ia mengambil cangkir dan ketel dengan terampil.     

Fang Yang melihatnya sekilas dan buru-buru mengambilnya, membantu ibu Gong menuangkan teh.     

Ibu Gong tidak berdaya dan hatinya tersentuh, 'Benar-benar tidak banyak anak muda yang begitu sopan seperti dirinya.'     

Setelah duduk, ibu Gong bertanya: "Mengapa kamu datang ke Nanjiang, bukankah kamu juga tinggal di Beijing?"     

"Aku baru saja melakukan perajalanan bisnis baru-baru ini dan aku sudah akan kembali. Nanxuan tiba-tiba memberitahuku bahwa bibi akan pergi ke ibu kota, jadi Sheng Nanxuan memintaku untuk menjemputmu. Kita dapat melakukan perjalanan bersama. Itu akan menjadi alasan yang baik untuk menjaga bibi sampai di ibu kota dengan selamat."     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.