Aku Kembali
Aku Kembali
Meskipun kereta bawah tanah telah berhenti dan Gong Mo masih tetap tertidur.
Mereka berempat berdiri mengelilingi komputer sehingga Lin Jing tidak dapat melihat ke dalam layar di komputer. Ia melompat di belakang dan bertanya, "Apa yang kamu lihat?"
Tidak ada yang mempedulikannya.
Setelah beberapa saat, Lin Lei menemukan video pengintai saat Gong Mo naik ke dalam kereta bawah tanah lagi. Tepat saat di layar laptop nampak Gong Mo hendak turun dari kereta bawah tanah, tiba-tiba terdengar suara seseorang membuka pintu rumah dengan menggunakan kunci. Kemudian, terdengar Lin Jing membentak, "Siapa kamu?!"
Sheng Nanxuan mengangkat kepalanya dan ia melihat bahwa Gong Mo telah kembali.
Gong Mo melihat begitu banyak orang di ruangan itu dan terkejut. Terutama Lin Lei dan Lin Jing yang bertemu dengannya saat makan. Memikirkan kata-kata Lin Jing, mata Gong Mo melirik Sheng Nanxuan dengan tatapan aneh.
Sheng Nanxuan berjalan ke arah Gong Mo dengan marah. Ia menggertakkan giginya dan bertanya dengan keras, "Mengapa kamu tidak menjawab teleponku?"
"Handphoneku dicuri seseorang." Gong Mo berkata dengan raut wajah bersalah. Sepertinya Sheng Nanxuan khawatir dengan keberadaannnya. Awalnya Gong Mo berpikir bahwa Sheng Nanxuan tidak akan mengkhawatirkannya, karena Sheng Nanxuan tahu Gong Mo pasri akan kembali.
"Siapa dia?" Lin Jing bertanya pada Lin Lei yang berdiri di belakang.
Sheng Nanxuan membalikkan badannya dan memberika pertintah pada mereka, "Dapatkan kembali ponsel Gong Mo!"
"Baik." Lin Lei, Fang Yang, dan Zeng Shuai menjawab secara serempak.
Baru saja mereka melihat Gong Mo di video pengawasan bahwa ada seorang pria dengan gelap mata mengambil telepon istri bos mereka. Hehehehe, jika orang itu mengambil telepon Gong Mo dan menggunakannya untuk dirinya sendiri, bos tidak akan bertindak begitu agresif. Bos harus memberi pria itu pelajaran nanti.
Orang-orang itu bergegas membereskan laptop di atas meja dan menyeret Lin Jing pergi.
Lin Jing memandang Sheng Nanxuan dan Gong Mo dengan ekspresi penuh kemarahan. Lin Lei hampir membawa Lin Jing secara paksa ke dalam lift.
Setelah lift bergerak turun, Lin Jing berdiri dengan berkacak pinggang dan bertanya dengan marah, "Siapa wanita itu dan bagaimana mereka bisa hidup bersama secara sah seperti ini? Nan Xuan bukanlah orang seperti itu, pasti wanita itu yang merayunya. "
"Mereka bukannya tidak sah, mereka sudah sah." jawab Lin Lei.
Lin Jing terkejut, "Apa maksudnya mereka sudah sah? Bagaimana bisa mereka sah untuk hidup bersama?"
"Mereka sudah menikah, tentu saja mereka sah untuk tinggal bersama." kata Fang Yang penuh kemenangan.
"Apa??" Lin Jing seperti mendapatkan pukulan telak dan berseru, "Aku tidak percaya dengan mereka sudah menikah."
Saat ini, di dalam rumah Sheng Nanxuan.
Gong Mo berdiri dengan gugup di depan Sheng Nanxuan dan berkata dengan lirih, "Maaf telah membuatmu khawatir. Kupikir kau tidak akan mempedulikanku."
"Bagaimana bisa aku tidak mempedulikanmu?" bentak Sheng Nanxuan, "Bahkan jika kita tidak memiliki perasaan cinta, kamu masih ibu dari anakku. Aku berjanji pada ibumu untuk menjagamu. Tadi ibumu menelepon dan berkata bahwa ia tidak bisa menghubungimu. Bagaimana aku bisa menjelaskan kepadanya dengan keberadaanmu?"
"Ya, maafkan aku" Gong Mo menunduk, "Aku ingin memberimu kabar, tapi handphoneku dicuri."
"Bahkan jika hanphonemu terjatuh, apakah kamu tidak akan kembali ke rumah, apakah kamu tidak makan?"
"Aku sudah makan." Gong Mo menatapnya dengan takut-takut, "Aku kelaparan saat berada di jalan, jadi aku pergi membeli makan, dan kemudian..." Gong Mo mengingat pertemuan Lin Lei dan Lin Jing, ia melanjutkan perkataannya tanpa mengatakan satu hal pun tentang pertemuan itu, "dan kemudian pergi. Aku pasti akan kembali setelah pergi berjalan-jalan. Jika handphoneku tidak dicuri orang, aku pasti akan memberitahumu sebelumnya. "
Sheng Nanxuan mengangguk, "Baiklah, kali ini aku maafkanmu tapi jangan mengulanginya lagi. Aku tidak peduli jika itu karena handphonemu terjatuh atau dicuri orang, aku akan menguncimu di dalam kandang."
Gong Mo terbelalak, "Aku bukan binatang yang harus dikunci di dalam kandang."
"Aku manusia bukan binatang"
"Kamu..." Gong Mo merasa cemas.
Itu sudah keterlaluan, sungguh keterlaluan!
Aku bahkan harus berdebat dengannya apakah manusia itu binatang atau bukan.
Bahkan jika manusia adalah binatang, mereka juga binatang dengan derajat yang lebih tinggi, bagaimana mereka bisa dikunci di dalam kandang?
...