Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Mengapa Bercerai?



Mengapa Bercerai?

0Sheng Nanxuan menggigit bibir Gong Mo. Ia juga memainkan gigi Gong Mo dengan ujung lidahnya dan menghisap bibirnya dengan lembut.     
0

"Huh" Gong Mo merasa tidak bisa bernapas. Rasanya ia ingin mendorong Sheng Nanxuan menjauh, tetapi seluruh tubuhnya menjadi lemah seperti mati rasa dari ujung lidahnya hingga ujung kakinya. Gong Mo hanya bisa pasrah dengan keadaan.     

Sheng Nanxuan mencium dan menggigit bibirnya untuk waktu yang sangat lama sampai merasa puas, kemudian perlahan ia melepaskannya.     

Gong Mo menarik tubuhnya, merasakan kaki merasa lemah, dan buru-buru menopang tubuhnya di atas meja makan.     

Gong Mo menatapnya, matanya berkabut dan wajahnya memerah, bibirnya sedikit merah dan bengkak karena ulah Sheng Nanxuan, tapi justru terlihat lebih menawan.     

Sheng Nanxuan tidak bisa menahan air liur di mulutnya dan berkata dengan penuh peringatan, "Jika kamu terus menatapku seperti ini, aku tidak akan bisa menahannya."     

Gong Mo sedikit tidak mengerti perkataan Sheng Nanxuan. Ia tidak dapat mendengar Sheng Nanxuan berbicara dengan jelas sehingga ia menatapnya dengan tatapan kebingungan.     

Mata yang bening dan polos seperti itu membuat Sheng Nanxuan semakin tidak dapat menahan dirinya. Sheng Nanxuan menarik napas dalam-dalam, "Kembalilah ke kamar atau aku akan melakukan hal yang lebih jauh daripada sekadar menciummu."     

Gong Mo terkejut dan akhirnya mengerti apa yang Sheng Nanxuan bicarakan. Gong Mo memegangi wajahnya dan bergegas berjalan kembali ke kamar dengan terburu-buru, seperti ada seekor monster yang mengejarnya.     

Sheng Nanxuan tidak bisa menahan senyum. Ia menjulurkan lidahnya dan menjilat bibirnya sambil menatap tubuh Gong Mo dengan ekspresi seksi dan mempesona, "Enak." Sheng Nanxuan merasa bahwa ia akan dapat menjilat seluruh tubuh Gong Mo yang putih, bersih dan mulus itu sewaktu-waktu.     

Gong Mo beristirahat di kamar untuk sementara waktu. Ia ingin tidur tetapi ia tidak juga tertidur. Ia hanya berbaring di tempat tidur sambil terus berguling-guling.     

Mungkin ia tertidur di kereta bawah tanah karena ciuman Sheng Nanxuan.     

Gong Mo duduk, menggosok pipinya hingga panas dengan tangannya, dan pergi ke ruang kerja untuk mencari buku.     

Ketika ia masuk ke dalam ruang kerjanya, Gong Mo melihat setumpuk kertas hasil print di atas meja. Ia mengambilnya dan melihat ada kata-kata yang menarik perhatiannya. Kejadian di dalam novel tersebut terjadi di daerah Gordon East, Italia.     

Ternyata itu adalah novel detektif yang diterjemahkan oleh Sheng Nanxuan untuknya.     

Ketika Gong Mo melihat judul "Mayat", ia merasa gugup dan bersemangat. Ceritanya pasti sangat seru.     

Ketika Gong Mo bangun pagi tadi, Sheng Nanxuan sudah tidak ada di dalam kamar bersamanya. Sepertinya Sheng Nanxuan sedang menerjemakan novel ini untuknya. Walalupun tanpa diduga mereka bertengkar, Sheng Nanxuan tetap kembali ke rumah menerjemahkan novel untuknya.     

Gong Mo merasa sedikit terharu.     

Ia melihat ke pintu, hatinya terasa senang, dan berjalan ke balkon sambil memegang novel yang telah dicetak dan duduk di kursi rotan dengan santai.     

Ceritanya sangat menarik. Setelah pemeran utama keluar, ia mulai menyelesaikan kasusnya satu persatu. Kasusnya menjadi semakin baik.     

Gong Mo membaca dengan penuh semangat, tapi membuka halaman berikutnya, ia sangat terkejut.     

Ia melihat sebuah nama yang dilingkari dengan pena merah dan ada tulisan "ini pembunuhnya".     

"Ah!" Gong Mo berteriak dengan marah, melompat berdiri dari kursinya, dan melemparkan novel itu ke atas meja.     

"Sheng Nanxuan!" Gong Mo meraung.     

Apakah Sheng Nanxuan tidak tahu bahwa kesenangan membaca novel detektif adalah menganalisa kasusnya dengan perlahan-lahan secara bertahap untuk mengetahui apa maksud si pembunuh sebelumnya? Dasar bajingan!     

Tidak, Sheng Nanxuan mengetahuinya dengan jelas dan ia melakukannya dengan sengaja. Ia memang ingin balas dendam kepadanya!     

Dasar bajingan!     

"Ada apa?" Sheng Nanxuan buru-buru membuka pintu dan berlari mendekat. Dalam sekejap ia melihat barang-barang di atas meja yang terlihat berantakan. Sheng Nanxuan sedikit terkejut dan tidak bisa menahan perasaan bersalahnya.     

Gong Mo dengan marah mengambil "novel" yang dicetak dan melemparkannya ke arah Sheng Nanxuan.     

"Kamu terlalu berlebihan!" Gong Mo berseru, "Aku ingin menceraikanmu"     

"Mengapa bercerai?" Sheng Nanxuan berkata dengan tenang, "Tidak bisakah kamu mengatakannya dengan tenang?"     

Gong Mo tersedak. Ia menjadi lebih marah dan berbalik arah lalu mengabaikannya.     

Sheng Nanxuan mengambil cetakan itu, berjalan mendekat, dan melingkarkan lengannya di bahu Gong Mo.     

Gong Mo menyingkirkan tangannya, "Kamu sengaja melakukannya, bukan?"     

"Yah, aku memang melakukannya dengan sengaja sebelumnya." Sheng Nanxuan mengakui, "Aku begitu mengkhawatirkanmu saat aku tidak dapat menghubungimu. Aku berpikir kamu me-nonaktifkan handphonemu dengan sengaja, jadi.."     

Gong Mo merasa sedikit malu ketika mendengarnya.     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.