Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Pesona Liar



Pesona Liar

0Dahinya dipenuhi keringat, otot leher dan dadanya juga dipenuhi keringat, kulitnya yang sehat berkilau di bawah keringat, dan pesona liar muncul di wajahnya.     
0

Sheng Nanxuan tidak hanya tampan, tetapi juga keren. Ia penuh dengan pesona maskulin yang begitu seksi.     

Gong Mo merasa jika ia mengenalnya lebih awal, ia pasti akan jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Sayang sekali saat ini ia sangat sedih sehingga ia tidak dapat dengan mudah percaya pada cinta pada pandangan pertama.     

Ketika Sheng Nanxuan berjalan ke depannya, Gong Mo dapat merasakan gelombang panas memancar dari tubuh Sheng Nanxuan, seperti matahari yang memancar.     

"Berdirilah." Sheng Nanxuan meletakkan cambuknya.     

"Kamu pergi menunggang kuda?" tanya Gong Mo.     

"Um..."     

Pelayan itu membawakan segelas soda, dan Sheng Nanxuan meminumnya sekaligus lalu bertanya pada Gong Mo, "Apakah kamu ingin jalan-jalan? Cahaya bulan di luar sudah keluar."     

"Tapi berbahaya bagiku untuk menunggang kuda sekarang." Gong Mo melirik perutnya dengan ragu-ragu.     

"Aku tidak akan membiarkanmu menunggang kuda seorang diri. Aku akan menemanimu untuk mengendarainya. Kamu tidak dapat berjalan terlalu jauh, apalagi berlari mengimbangi kecepatan kuda. "     

"Kalau begitu aku akan berjalan beberapa langkah," kata Gong Mo dengan penuh harap, "Aku belum ingin menunggang kuda."     

"Pergilah berganti baju." Sheng Nanxuan berkata, "Pakailah topi, di luar masih sedikit panas."     

"Oke." Gong Mo meloncat-loncat kegirangan.     

Gong Mo tidak memiliki topi, tetapi Sheng Nanxuan meminta seseorang untuk menyiapkan banyak pakaian untuknya, termasuk berbagai macam topi.     

Hal-hal ini telah disiapkan sebelum mereka datang ke ibukota. Pakaian yang dibawanya sendiri ditaruh di dalam lemari seperti pengemis. Namun ia biasanya memakai pakaiannya sendiri dan jarang memakai yang disiapkan oleh pelayan.     

Gong Mo melihat pakaian yang ada di tangannya, tetapi ia tidak melihat merek di pakaian itu. Sheng Nanxuan sangat kaya sehingga tidak mungkin baginya untuk tidak mampu membeli pakaian dari merek terkenal, jadi hanya ada satu kemungkinan, buatan tangan yang harganya lebih mahal daripada merek terkenal.     

Gong Mo mengganti T-shirt dan jeansnya lalu mengambil topi jerami yang segar dan indah. Ketika ia keluar, ia melihat Sheng Nanxuan berdiri di pintu dengan membawa kamera SLR di tangannya.     

Mata Sheng Nanxuan berbinar ketika dia melihatnya, ada kilatan kejutan di matanya. Sheng Nanxuan dengan cepat mengangkat kamera dan mengambil foto dirinya.     

Gong Mo buru-buru berkata, "Dilarang mengambil foto."     

"Sudah diambil."     

"Kamu harus menghapusnya!"     

"Jika kamu berinsiatif untuk menciumku, aku akan menghapusnya."     

Gong Mo terdiam. Ia tidak menoleh sedikitpun dan berjalan ke bawah dengan marah.     

Sheng Nanxuan tersenyum dan mengikutinya dengan kamera di belakang punggungnya.     

Ketika berjalan keluar dari vila, Gong Mo melihat seekor kuda putih berdiri di halaman dengan mengibaskan ekornya. Ia tercengang saat melihat kuda yang sangat tampan dan cantik.     

Gong Mo berlari mendekat dua langkah, kemudian, tiba-tiba saja kuda itu memalingkan wajahnya dan meringkik ke arahnya.     

Gong Mo terkejut dan buru-buru berhenti. Ia takut kuda itu akan menyerang dirinya sehingga spontan Gong Mo berbalik arah dan berlari kembali. Saat Sheng Nanxuan keluar, Gong Mo tidak sengaja menabrak lengannya.     

Sheng Nanxuan memeluknya, menundukkan kepalanya, dan bertanya dengan ambigu, "Kamu berinisiatif untuk memelukku?"     

Gong Mo mendorongnya menjauh, memalingkan wajahnya, dan mengabaikannya.     

Sheng Nanxuan tertawa bahagia. Ia berjalan menuju ke kuda putih itu, menyentuh punggungnya, dan mengulurkan tangan padanya, "Ayo."     

Gong Mo dengan ragu berjalan mendekat. Ia meraih tangan Sheng Nanxuan untuk menyentuh kuda itu, "Ia sangat pemarah, tidak ada yang bisa menyentuhnya kecuali aku."     

"Ah!" Gong Mo terkejut, bukankah ia bisa menendang?     

Gong Mo segera berhenti. Sheng Nanxuan meraihnya dan berkata dengan geli, "Apa yang kamu takutkan selagi masih ada aku? Kuda ini tidak akan menendangmu, cobalah."     

Gong Mo perlahan mengulurkan tangannya dan menyentuh rambut kuda putih itu dengan jari-jarinya yang gugup.     

Tidak ada perlawanan.     

Gong Mo menarik napas dengan lega.     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.