Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Marah?



Marah?

0Sheng Nanxuan melingkarkan tangannya di pinggangnya. Seketika itu juga Gong Mo merasa marah dan ketakutan, tapi Sheng Nanxuan tidak memperdulikannya.     
0

Sheng Nanxuan berkata, "Jika kamu ingin turun, hanya ada dua cara, kamu akan menciumku, atau aku akan menciummu sebentar? Mana yang akan menjadi pilihanmu?"     

Gong Mo bahkan lebih marah, "Sheng Nanxuan, kamu benar-benar penjahat!"     

"Bagaimana bisa mencium istrinya sendiri dianggap sebagai penjahat?"     

"Kamu!" Gong Mo tersedak.     

Sheng Nanxuan tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata dengan serius, "Kamu sedang hamil jadi tiga bulan pertama tidak bisa bercinta. Tapi setelah kehamilanmu masuk trimester kedua, mau tidak mau kita harus tetap bercinta hingga beberapa bulan terakhir."     

Gong Mo berteriak "Beraninya kamu!". Ia mencoba mendorongnya menjauh. Tapi ia tidak bisa mengalahkan kekuatan Sheng Nanxuan, ia tidak bisa mendorong menjauh dan tidak bisa melepaskan pelukannya yang erat. Namun ia masih terus berjuang.     

Gerakan dua orang yang menunggang kuda membuat kuda berputar lagi.     

Gong Mo berseru lagi, "Biarkan kuda itu berhenti sekarang"     

"Kalau begitu aku hanya bisa menciummu."     

"Jangan!" Gong Mo berteriak, "Aku yang akan menciummu."     

Sheng Nanxuan tersenyum dan menatapnya dengan penuh harap.     

Gong Mo ragu-ragu, dan setelah beberapa saat ia mengangkat kepalanya, mencium pipinya, lalu dengan cepat mundur, dan berteriak dengan marah, "Biarkan aku turun."     

Sheng Nanxuan turun dari kudanya, mengulurkan tangannya, dan memeluknya.     

Begitu Gong Mo mendarat, Sheng Nanxuan mendorongnya menjauh dan melangkah maju.     

Sheng Nanxuan memandangnya dan melihat bahwa Gong Mo tidak akan berhenti melangkah, seolah-olah ia sudah tidak berencana untuk mengambil foto lagi. Sepertinya ia akan langsung ke vila.     

Sheng Nanxuan mengejarnya, mengulurkan tangannya, tapi ditepis oleh Gong Mo.     

Sheng Nanxuan bertanya dengan tak berdaya, "Kamu marah?"     

Gong Mo berjalan menuju rumah dengan langkah kaki yang lebih cepat tapi tiba-tiba saja topi di kepalanya terjatuh ke tanah tertiup angin.     

Gong Mo melihat ke belakang dan ingin mengambilnya, tapi melihat Sheng Nanxuan yang sedang berdiri di belakang, Gong Mo mengurungkan niatnya untuk mengambil kembali topi itu.     

Sheng Nanxuan mengambil topi Gong Mo, mengikutinya beberapa langkah, dan menghela napas pelan. Bagaimana aku bisa membujuknya?     

Sheng Nanxuan berbalik untuk melihat kuda putih yang sedang bersantai di rumput dan bersiul padanya.     

Kuda putih itu mengangkat kepalanya dan berlari dengan gembira. Kuda itu berlari hingga ke depan Sheng Nanxuan. Sheng Nanxuan meraih kendali, menghentikannya, dan kemudian membawanya untuk mengejar Gong Mo.     

"Aku akan kembali ke vila." Sheng Nanxuan berbicara dengan ramah, "Naiklah ke atas kuda, kamu akan kelelahan jika berjalan sejauh itu."     

"Aku tidak ingin menunggangi kudamu lagi." jawab Gong Mo dengan ketus. Dasar penipu yang suka memanfaatkan!     

"Kamu tidak bisa naik kudamu sendiri, kamu tidak memiliki kuda sendiri." Sheng Nanxuan membujuknya tak berdaya, "Oke, oke, aku salah, aku tidak seharusnya memanfaatkanmu seperti ini, oke? Meskipun kita sudah menikah dan memiliki anak bagaimanapun aku tidak akrab denganmu, jadi aku harus membujukmu secara perlahan dan meluangkan lebih banyak waktu bersamamu."     

"Siapa yang ingin meluangkan waktu bersamamu?"     

Sheng Nanxuan menghentikan langkah kudanya dan berkata dengan serius, "Kamu tidak benar-benar berpikir bahwa kita hanyalah pasangan suami-istri di atas kertas saja, bukan? Aku adalah pria normal yang masih memiliki kebutuhan."     

Gong Mo serasa tercekik. Ia sangat marah sehingga tidak dapat berkata-kata. Ia meraih kamera di tangannya dan melemparkannya ke arah Sheng Nanxuan, "Kamu hanya tahu hal-hal ini, bukan?"     

Sheng Nanxuan tidak bisa menyalahkannya. Gong Mo tidak tahu betapa lezat dirinya. Sheng Nanxuan tidak dapat melupakannya setelah sekali melakukannya dengan Gong Mo. Namun sayangnya saat ini Gong Mo sedang hamil.     

Melihat situasi saat ini, meskipun Gong Mo sudah memasuki kehamilannya di trimester kedua, sepertinya hubungan mereka tidak akan berkembang pesat. Sheng Nanxuan cukup yakin Gong Mo tidak akan membiarkan Sheng Nanxuan menyentuh dirinya.     

Ini benar-benar menyiksa hati dan perasaan Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan melihat Gong Mo terus berjalan dan ia khawatir dengan janin yang ada di dalam perut Gong Mo. Sheng Nanxuan turun dari kudanya lalu berjalan mendekat sambil menuntun kuda putih itu, "Yah, kamu naiklah kuda, aku yang akan memimpinnya. Aku akan berjalan."     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.