Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Memiliki Hati Nurani



Memiliki Hati Nurani

0"Tidak mungkin! Hanya aku, Lin Jing, yang layak untuknya!" seru wanita itu dengan penuh semangat.      
0

"Kamu itu.." pria itu hendak mengatakan sesuatu pada si wanita tapi tiba-tiba saja handphonenya berdering. Pria itu buru-buru berkata, "Aku akan menjawab panggilan telepon ini."     

Saat menjawab panggilan telepon, wajah pria itu sedikit berubah, "Apa yang hilang? Baiklah, aku akan segera ke sana."     

Setelah menutup panggilan telepon, pria itu berkata kepada Lin Jing, "Aku harus pergi sekarang. Kamu makanlah sendiri."     

"Kemana kamu akan pergi?" Lin Jing berteriak, "Bukankah kamu berkata kamu ingin makan bersamaku? Hei.. Lin Lei!" Lin Jing berusaha menghentikan pria itu.     

Melihatnya pergi dengan tergesa-gesa, Lin Jing bergegas berdiri, "Hah,kamu pasti pergi untuk menemui Nan Xuan, kamu pikir kamu dapat menyingkirkanku?" Setelah berbicara, Lin Jing membawa tasnya dan berlari mengejarnya.     

Saat Gong Mo mengira mereka telah pergi, ia berjalan ke arah tirai bambu, perlahan-lahan membuka celah dan melihat ke dalamnya. Gong Mo melihat seorang wanita menyeret seorang pria di arah pintu. Namun tiba-tiba saja pria itu menoleh dan mengejutkan Gong Mo sehingga ia segera menutup tirai bambu dan kembali duduk.     

Itu adalah pria yang Gong Mo lihat di ruang kerja Sheng Nanxuan ketika ia berada di Huanyuan. Pria itu bernama Lin Lei.     

Karena Zeng Shuai adalah presiden Stellar Entertainment, Lin Lei seharusnya bukanlah orang biasa.     

Gong Mo berpikir sejenak, ia sepertinya pernah mendengar nama Lin Lei di suatu tempat, sepertinya ia memang bukan orang sederhana.     

Gong Mo membuka tasnya dan ingin mengeluarkan handphone untuk memeriksanya secara online, tetapi ia tidak dapat menemukan handphonenya.     

Gong Mo berjalan ke stasiun kereta bawah tanah dan melihat polisi yang sedang bertugas di pintu, "Permisi, sepertinya handphone saya terjatuh, apakah ada yang menemukannya di sekitar sini?"     

Sebelum Gong Mo turun dari kereta bawah tanah, ia masih melihat handphonenya, kemungkinan besar handphonenya jatuh saat ia telah turun di stasiun kereta bawah tanah ini.     

Gong Mo mengikuti polisi untuk membuat laporan kehilangan. Gong Mo meminjam hanphone polisi itu dan memasukkan nomornya. Ia mencoba melakukan panggilan pada nomor itu.     

"Tidak aktif." katanya setelah mencoba menelpon     

Polisi bertanya, "Apakah handphone anda dicuri?"     

"Eh, apakah itu mungkin?"     

"Mungkin saja seseorang mengambilnya dan tidak menyerahkannya. Ponsel Anda cukup mahal."     

"Kalau begitu tidak apa-apa." Gong Mo awalnya ingin bertanya apa yang harus ia lakukan untuk menemukan handphonenya, tetapi polisi tidak dapat menangani hal semacam ini. Gong Mo meninggalkan nomor telepon rumahnya dan berkata, "Jika seseorang menemukannya, tolong hubungi saya. Terima kasih."     

Ketika ia berjalan keluar dari stasiun kereta bawah tanah, Gong Mo sedikit putus asa dan ia berjalan dengan linglung.     

Cuaca hari ini sangat sejuk, sinar matahari tidak terlalu panas, Gong Mo tidak merasa kepanasan ketika ia berjalan di jalan. Setelah berjalan untuk waktu yang lama, tiba-tiba ia teringat mengapa ia berjalan-jalan di jalan, bukankah seharusnya ia langsung pulang?     

Gong Mo sudah pergi ke stasiun kereta bawah tanah, mengapa ia malah keluar lagi?     

Memasuki fase trimester kedua benar-benar membuatnya menjadi konyol.     

Gong Mo berbalik dan bersiap untuk kembali ke stasiun kereta bawah tanah. Setelah berjalan beberapa langkah, ia berpikir, 'Mengapa aku harus naik kereta bawah tanah? Bukankah lebih cepat dan lebih nyaman menggunakan taksi?'     

Hei, Gong Mo mulai menjadi bodoh.     

Gong Mo sudah menjadi sangat bodoh dan Sheng Nanxuan masih saja mengoloknya, apakah Sheng Nanxuan memiliki hati nurani?     

Gong Mo mengangkat kepalanya dan mencoba mencari tempat untuk menghentikan naik taksi, ketika tiba-tiba ia melihat empat karakter "Media Qingyu" tertulis di luar gedung di depannya.     

Qingyu Media, grup media yang didirikan oleh Yu Zhengming, orang terkaya di Tiongkok.     

Impian terbesar Gong Mo saat kuliah adalah menjadi reporter di Qingyu Media. Ia sempat melamar berkerja di Majalah Huanyan di bawah naungan Qingyu Media, tetapi karena Su Mo membuat masalah, ia kehilangan kesempatannya.     

Ternyata kantor pusat Media Qingyu ada di sini.     

Gong Mo tiba-tiba merasakan perasaan "takdir tidak akan mengilang meski sudah pergi ribuan mil jauhnya.". Gong Mo ingin melihat seperti apa bagian dalam gedung Media Qingyu, jadi ia berjalan ke sana.     

Saat ia tiba di luar gedung Media Qingyu, Gong Mo melihat tidak ada penjaga keamanan di pintu depan, jadi ia langsung berjalan masuk.     

Ada dua petugas resepsionis yang sedang berjaga. Gong Mo berpura-pura menjadi karyawan gedung kantor itu dan masuk tanpa menarik perhatian mereka.     

  ...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.