Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tidak Boleh Berhubungan Seks dalam Tiga Bulan Pertama Kehamilan



Tidak Boleh Berhubungan Seks dalam Tiga Bulan Pertama Kehamilan

0"Aku…" Sheng Nanxuan memandang Gong Mo dan berkata sambil tersenyum, "Bu, jangan marah. Aku hanya bercanda."     
0

"Lain kali jangan begitu, mengerti?" Kata Gong Mo dengan ekspresi wajah datar.     

"Iya." Sheng Nanxuan menjawab dengan cemas.     

Ibu Gong mengangguk puas dan melihat ke arah Gong Mo sembari berkata, "Lalu kamu… Kalian sekarang sudah menikah, jangan melihat ketampanan pria lain."     

Gong Mo menatap Ibu Gong dengan kesal. Padahal, tadi Gong Mo hanya mengatakannya dengan santai, sopir tadi sangat tampan, lalu sekejap mata sopir itu menghilang begitu saja. Tentu saja ia bertanya, dan sebenarnya hal itu juga bukan suatu permasalahan yang besar.     

Kemudian Ibu Gong berkata, "Jika kamu ingin melihatnya, lihat saja dengan tenang. Mengapa kamu harus mengatakannya?"     

"Pfffttt…" Fang Yang tidak bisa menahan tawa saat mendengar Ibu Gong berkata seperti itu.     

Seketika Sheng Nanxuan pun langsung memelototi Fang Yang, kemudian ia kembali menoleh dengan wajah datar seperti tidak terjadi apa pun.     

"Baiklah, cepat masuk ke dalam mobil." Kata Ibu Gong, "Ini hari yang bahagia, kita harus merayakannya."     

Ibu Gong tidak mengundang Paman Gong dan kerabatnya yang lain, sehingga tamu yang datang di hari pernikahan mereka hanya Fang Yang dan Xiao Min saja. Semuanya hanya ada lima orang. Meski sedikit dingin, tapi tidak ada kata-kata kasar, atau perkataan yang menjengkelkan. Sehingga bisa sudah cukup merasa bahagia dengan adanya sedikit orang.     

Setelah selesai makan, Ibu Gong bertanya, "Di mana kalian akan tinggal malam ini?"     

"Ehmm…" Gong Mo tertegun sejenak. Ini malam pernikahan, jadi mereka berdua tidak boleh berpisah. Tapi ia hamil dan tidak mungkin mereka berdua melakukan hal macam-macam. Sehingga sebenarnya mereka berdua juga tidak harus tinggal bersama. Gong Mo pun berbisik, "Bukankah mau tinggal di rumah?"     

"Ini malam pernikahan. Apa kamu tidak tinggal bersama dengan Nanxuan?"     

Gong Mo pun tersipu dan seketika langsung berhenti berbicara.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan berkata, "Tinggal di hotel tidak nyaman. Bagaimana kalau aku tinggal di rumah kalian?"     

"Tapi kamu bukan menantu yang menjadi marga kami…" Kata Ibu Gong.     

"Itu juga tidak masalah, lagi pula aku tidak ingin bermarga Sheng."     

Ibu Gong tertegun dan berkata dengan simpatik, "Terserah kamu saja."     

Di malam hari, mereka bertiga menonton TV di ruang tamu rumah Gong. saat itu pikiran Gong Mo tidak fokus dengan apa yang ia lihat di TV, tapi ia justru memikirkan bagaimana tidur setelah ini.     

Tiba-tiba, Ibu Gong berdiri dan menguap, dan ia pun berkata, "Aku mau tidur. Kalian juga harus tidur lebih awal. Ngomong-ngomong, hubungan seksual dilarang dalam tiga bulan pertama kehamilan. Meskipun hari ini malam pertama, tapi kalian harus menahannya dulu."     

Gong Mo menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap Sheng Nanxuan.     

Kemudian Sheng Nanxuan berkata dengan tenang, "Aku tahu, Bu."     

"Kalau begitu, kalian pergi tidur lebih awal." Setelah itu Ibu Gong kembali ke kamarnya terlebih dahulu.     

Sheng Nanxuan berkata kepada Gong Mo, "Aku mau mandi."     

Gong Mo mengangguk. Ketika Sheng Nanxuan pergi ke kamar mandi, ia mematikan TV dan kembali ke kamarnya. Sebelum makan malam Gong Mo sudah mandi, dan kini ia pun bersiap untuk pergi tidur.     

Sesampainya di kamar, Gong Mo berbaring di atas tempat tidur, ia pun memejamkan matanya, namun tidak bisa tidur. Setelah beberapa saat kemudian, Sheng Nanxuan masuk ke dalam kamarnya dengan aura maskulin di tubuhnya.     

Kemudian Sheng Nanxuan pergi ke tempat tidur dan bertanya dengan lembut, "Kamu sudah tidur?"     

Gong Mo terdiam membeku sejenak, kemudian ia berbalik menatap Sheng Nanxuan.     

"Atau aku akan tidur di sofa agar tidak membuatmu sesak." Ucap Sheng Nanxuan, setelah itu ia pun keluar.     

"Jangan!" Kata Gong Mo, ia pun langsung terduduk. "Ini malam pertama kita, lebih baik jangan berpisah, nanti kita akan mendapatkan sial."     

Sheng Nanxuan mengangguk, setelah itu ia pun pergi ke tempat tidur dan duduk, "Kalau begitu, aku akan tidur di sini. Jika ada sesuatu, kamu bisa memanggilku."     

"...Baiklah." Gong Mo berbaring perlahan.     

Sheng Nanxuan mematikan lampunya dan berbaring. Saat itu Gong Mo sedikit merasa gugup dan tidak bisa tidur sama sekali.     

Kemudian Sheng Nanxuan menepuk kepala Gong Mo dengan tangannya dan mengobrol santai, "Berikan aku kartu identitasmu besok, aku akan memesan tiket."     

"Ohhh... Baiklah." Gong Mo berbisik, "Hari apa?"     

"Hari apa yang kamu inginkan?"     

"Ehmm…" Sebenarnya Gong Mo tidak yakin akan pergi bersama Sheng Nanxuan ke Ibu Kota.     

Gong Mo merasa enggan pergi dari sini dan takut pergi ke tempat asing. Jika bisa, ia ingin menunda pergi ke Ibu Kota tanpa batas waktu. Tapi ia tahu hal itu tidak mungkin terjadi.     

Kemudian Gong Mo berkata dengan pasrah, "Terserah, hari apa saja boleh memesan tiketnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.