Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Seseorang Mentransfer Uang



Seseorang Mentransfer Uang

0"Baiklah." Sheng Nanxuan berbalik dan berbaring miring, ia menatap punggung Gong Mo, kemudian mengulurkan tangannya di pinggang Gong Mo. Seketika tubuh Gong Mo rasanya seperti membeku.     
0

Sheng Nanxuan mendekat, memeluknya dan mencium telinganya, "Jangan khawatir. Meskipun Ibu Kota jauh, tapi kita tidak pergi ke luar negeri. Pulang juga sangat mudah. Jika ada waktu, kita bisa pulang untuk bertemu dengan Ibu. Selama Ibu mau, kita bisa menjemputnya."     

"Ibu bilang, tunggu sampai tahun depan aku melahirkan, ibu akan merawatku. Lihat saja nanti." Bisik Gong Mo, "Setelah bayi ini lahir, aku ingin bekerja. Aku hanya bisa menjemput Ibu untuk merawat bayi ini. Kalau memakai jasa baby sitter, sudah pasti tidak bisa karena biayanya pasti sangat mahal."     

"Hmmm…" Sheng Nanxuan memeluk Gong Mo erat-erat, ia menyelipkan tangannya ke perut Gong Mo dan dengan lembut membelai perut Gong Mo.     

Gong Mo tampak sedikit gelisah, tapi bagaimanapun juga mereka berdua saat ini sudah menjadi suami dan istri. Ia harus mencoba beradaptasi dengan jenis kontak intim seperti ini, "Apakah kamu sangat menyukai anak-anak?" Tanya Gong Mo dengan kaku.     

Sheng Nanxuan terdiam selama dua detik, kemudian ia menjawab, "Hmmm…" Karena yang ini adalah anaknya dan Gong Mo.     

"Tentu saja." Gong Mo memejamkan matanya dan ia siap untuk tidur. Tidak heran jika Sheng Nanxuan tidak segan-segan memintanya melahirkan anak, meskipun sebelumnya mereka tidak saling kenal dan cocok untuk dijadikan suami istri.     

"Selamat malam." Sheng Nanxuan memberi Gong Mo ciuman di pipi, "Selamat menikah."     

*     

Keesokan harinya, Sheng Nanxuan pergi untuk memesan tiket, dan saat itu Gong Mo sedang berada di rumah untuk memilah barang bawaannya. Kopernya hampir penuh dengan barang bawaannya.     

Gong Mo mengambil album foto kelulusan saat ia SMA dan catatan teman sekelasnya, sejenak ia merasa ragu. Kemudian ia memasukkannya album foto itu ke bagian bawah koper. Meskipun tidak ada Sheng Nanxuan dalam ingatannya, keraguan ini tidak bisa diabaikan. Mungkin suatu hari nanti, ia akan mengungkap rahasia ini.     

Setelah mengemas semua barang-barangnya, Gong Mo pun mengunci koper itu dan mendorongnya ke sudut kamarnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, itu menandakan pesan teks masuk. Kemudian Gong Mo pun membukanya.     

[Bank of China] Rekening kartu tabungan Anda dengan nomor ekor 1314 telah menerima transfer 80.000 Yuan pada pukul 10:17 tanggal 24 Juni.     

Melihat pesan tersebut, Gong Mo langsung terkejut. Ada seseorang yang mentransfer uang ke nomor rekeningku? Dan jumlahnya juga sangat besar, 80.000 Yuan? Siapa yang mengirimnya? Batinnya.     

Gong Mo tercengang karena terkejut, Apa mungkin ini dari Ibu? Tanya Gong Mo dalam hati     

Kemudian Gong Mo pun segera menelepon Ibu Gong, "Bu, apakah Ibu yang mengirim uang ke nomor rekening aku?"     

"Pulang nanti kita bicarakan lagi." Ibu Gong menjawab pertanyaan Gong Mo dengan singkat dan ia pun langsung menutup teleponnya.     

Sebenarnya Gong Mo tidak menginginkan uang dari Ibunya. Selama ini Ibu Gong sudah susah payah mengumpulkan uang, semuanya itu untuk persiapan pensiun di masa tuanya nanti. Karena itu lah, bagaimana mungkin Gong Mo bisa menerimanya.     

Setelah menunggu setengah jam, akhirnya Ibu Gong pulang. Gong Mo pun langsung bertanya kepada Ibunya, "Apa yang Ibu lakukan? Buat apa mengirim uang padaku?"     

"Kamu akan pergi ke Ibu Kota, tidak boleh pergi tanpa uang sepeser pun." Ibu Gong berkata dengan hati yang sedih, "Aku melakukan ini juga demi kebaikanmu. Kalian tidak boleh melewati hari-hari tanpa uang."     

"Aku tidak menginginkannya!" Teriak Gong Mo, "Itu semua uangmu!"     

"Jika kamu tahu itu uang hasil jerih payahku, maka hematlah." Kata Ibu Gong, "Aku memberimu uang supaya kamu bisa percaya diri hidup di Ibu Kota. Jika ada kesulitan dan kamu membutuhkan uang yang sangat mendesak, kamu tidak akan panik. Jika kamu memiliki kemampuan, kamu dapat menjalani kehidupan yang baik. Supaya kedepannya kamu bisa berbakti padaku."     

"Sekarang aku juga berbakti padamu! Jika sekarang aku memang belum berbakti, baiklah! Tapi aku malah ingin menghabiskan uangmu. Aku tidak ingin seperti ini. Ibu, berikan nomor rekeningmu, aku akan segera mengirimkan uang ini kepadamu!" Gong Mo membuka mobile banking yang ada di ponselnya, sehingga ia bisa segera mengirimkan kembali uang itu ke rekening Ibunya.     

Ibu Gong menutupi tasnya dan berkata, "Kamu adalah cadangan hidupku! Kamu sekarang tidak punya uang. Apa yang dapat kamu lakukan? Aku akan memberikan nomor rekeningku ketika anakmu sudah bisa membaca. Jika pada saat itu kamu mau mengembalikannya, kamu bisa mengembalikannya, itu terserah padamu. Sekarang terimalah uang itu."     

"Bu…" Gong Mo memeluk Ibu Gong dan menangis dengan getir.     

Saat itu juga kebetulan Sheng Nanxuan mengambil kunci dan membuka pintu rumah Gong Mo, kemudian ia pun masuk dan bertanya, "Ada apa ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.