[BL] RedBlue Academic. END✔

Penasaran dengan peraturan Red Academic



Penasaran dengan peraturan Red Academic

0  "Oh tidak. Aku harus bagaimana? Aku tidak berhasil lagi meraih kemenangan dalam cerdas cermat tahun ini." Keluh seorang gadis cantik bermata coklat.    
0

  "Mungkin kamu kurang belajar."    

  "Apanya yang kurang belajar! Aku sudah membaca semua buku Matematika, Kimia, Fisika dan Ilmu Alam yang ada dalam perpustakaan. Bahkan dari buku keluaran tahun 90- an sampai buku keluaran terbaru. Tapi pria itu memang sangat kelewatan pintar, mana mungkin dia bisa menjawab semua soal yang ada dalam olimpoade hanya dalam satu detik saja. Sangat keterlaluan."    

  "Mungkin kamu saja yang kurang pintar."     

  "Defian Mahesa ... kau, kau sangat menyebalkan." ( - _ - )    

  Pria yang di panggil Defian Mahesa tersebut hanya tersenyum menatap sahabatnya itu, "Kamu bukan lagi temanku." ( - _ - )    

  "Tidak perlu marah Akemi Dahayu, aku hanya sedikit menggodamu ... Ayo duduk, aku membuatmu makan siang istimewa." Defian mengeluarkan dos segi empat berwarna biru dari Paperbek yang terletak di atas meja batu yang telah pemerintah sediakan dekat gedung olimpiade.    

  "Hmm ... Cake?" Ucap dahayu sambil menatap Defian.    

  "Uum Cake ... Aku memenangkan perlombaan tadi berkat si coklat Strauberry ini."     

  Dahayu, "Kue ini terlihat sangat cantik, bagaimana kamu membuat mawar ini? Mawar biru ini terlihat sangat cantik menjadi hiasan kuenya."    

  Defian, "itu memiliki cetakan."    

  "oohh ... Baiklah Akemi mulai potong yah, kuenya"    

  Kue itu dilapisi strauberi dan coklat padat yang di gunakan sebagai pembungkus lapisan kue dan coklat kental yang di siram cantik nan sempurna bagian atas kuenya, beberapa toping hiasan kue, seperti beberapa coklat rol yang di tancap di bagian samping atas kue, beberapa hiasan bunga mawar biru yang dibuat menggunakan campuran mentega dan gula halus, serta diberi sedikit pewarna makanan berwarna biru.    

  Ketika kuenya dipotong berbentuk segitiga kecil dan ditarik keluar menggunakan pisau kue, maka terlihatlah kue pelangi yang cantik nan rupawan. Masing masing kue diberi pewarna alami atau pewarna buatan dari buah-buahan, warna merah di ambil dari buah maja, warna kuning di ambil dari sari buah mangga gole, warna hijau di ambli dari daun pandan dan warna biru di ambil dari sari buah berry.    

  "hmm, ini sangat enak..."    

  Ketika di makan, lapisan coklat strauberrynya terasa sangat kenyal, tekstur kuenya sangat lembut, tidak seperti kita sedang makan kue yang teksturnya ringan seperti kapas. Kue ini adonannya tidak menggunakan mikser, jadi sedikit mengenyangkan ketika kamu memakan dua potong dan aroma dari empat buahpun tercium hangat di dala hidung.    

  "...dan juga sangat harum." Ucap Akemi sambil menutup mata dan meresapi aroma kue yang sedang ia makan.    

  Dafian, "Karena aku menggunakan sari buah dan daun pandan. Jadi aromanya tercium sangat alami."    

  Akemi menganggukan kepalanya tanda mengerti.    

  "Akemi, orangtuamukan pemilik sekolah SMA Blue..." Ucap Defian perlahan.    

  "Ia~" Balas Akemi juga perlahan.    

  "Pernah tidak terlintas di benakmu, mengapa peraturan SMA Red dan Blue melarang satu sama lain menginjakan kakinya ke wilayah masing-masing ... Kalau mau bilang Red dan Blue musuhan, tapi mengapa pagar pembatas Red dan Blue yang berada di tengah lapangan itu hanya setinggi satu meter? kenapa tidak setinggi tiga meter saja sekalian? Supaya tidak ada siswa/i yang iseng menginjaki tanah masing-masing?" Ucap Defian serius.    

  Akemi menghembuskan napasnya dan meletakan sendok kuenya di atas piring kecil, "Kamu selalu saja mengatakan hal yang sama selama dua tahun ini ... Dan aku akan menjawab dengan jawaban yang sama, bahwa aku juga tidak tahu."    

  Setelah mengatakan itu, Akemi menambahkan kembali, "Aku pernah juga bertanya pada kedua orang tuaku mengenai apa yang kamu tanyakan barusan. Mengapa Blue tidak boleh menginjakan kakinya ke Red? Mengapa Blue bisa mengenakan apapun yang berwarna merah, sedangkan di SMA Red tidak memperbolehkan siswa/i nya untuk menggunakan sesuatu yang berbau biru? Kenapa pagar pembatas hanya dibagun setinggi satu meter? Apakah SMA Blue dan Red musuhan?    

  Ibu dan ayahku hanya mengalihkan pembicaraan. Bukan saja itu, selain bertanya pada Ayah dan Ibuku, aku juga bertanya pada kakek dan nenekku. Tapi tetap saja hasilnya sama.     

  Hanya saja dulu, kalau aku tidak salah mengingatnya, pada tahun 2008 aku samar-samar mendengar pembicaraan dari Ayah dan Ibuku. Pada saat itu aku mendengar mereka mengatakan Rantai Borgol, menginjakan tanah ke Red dan aku mendengar kata budak seks."    

  Akemi berbicara sambil berpikir dan menghayati apa yang dia dengar beberapa tahun yang lalu.    

  "Maka dari itulah, lima hari kemidian, ibuku mengeluarkan peraturan baru mengenai pelarangan Blue untuk menginjakan kakinya ke Red."    

  Setelah mengatakan hal yang cukup serius itu, Mika kemudian melanjutkan memakan kuenya lagi.    

  Defian, "Ini sangat aneh!"    

  Akemi menatap Defian dengan tatapan bodoh.     

  Akemi merasa bingung dengan sahabatnya ini, Defian selalu saja penasaran akan suatu hal yang orang lainpun malas untuk mengetahuinya, bahkan dia sendiripun malas untuk mengetahui masalah peraturan Red yang sama sekali tidak masuk akal itu.    

  Akemi, "Kenapa kamu tidak mencoba menginjak tanah Red saja!"    

  Bersambung . . .    

  Saya membahas tentang kue di chapter ini. Tapi jujur saja, saya sama sekali tidak tahu bagaimana cara membuat kue, bahkan bahan-bahannya saja saya sama sekali tidah tahu...    

  Jadi saya mengetiknya sesuai apa yang ada dalam pikiran saya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.