[BL] RedBlue Academic. END✔

Kedatangan Tamu



Kedatangan Tamu

0  "Kebetulan kami lewat, dan mampir kemari. Bagaimana keadaan Kakek dan Nenek sekarang?" Kata Mika dengan sopan dan anggun.    
0

  Didalam ruang tamu keluarga Alfano, hanya terdapat Kakek beserta Nenek Sebastin saja, dan yang lainya masih berada di ruang leluarga.    

  Alfano, "Seperti yang Mika lihat, Kakek dan Nenek baik-baik saja."    

  Mika tersenyum anggun mendengar ucapan Kakek Sebastin.    

  Putri, nenek dari Sebastin dan Levandi itu membuka bicara, "Suamimu tidak ikut bersama kalian berdua Maya?" Tanya Pitri pada Ibunda Mika.    

  Maya meminum tehnya.    

  "Dia memiliki beberapa pekerjaan di luar Negri, dan belum sempat untuk datang lemari tahun ini."    

  Para tetua dan Ibu Mika sedang berbincang-bincang ramah, sedangkan sang anak Mika, pandangannya tidak henti-henti menerawang dan melihat-lihat se isi ruangan kediaman Alfano.    

  Pandangan Mika kembali kepada para tetua keluarga, "Maaf aku memotong sebentar ucapan Ibu dan Kakek. Aku hanya mau mengatakan, jika aku ingin ke kamar kecil (WC)." Ujarnya pada para tetua keluarga.    

  Nenek Sebastin, "Jangan terlalu sopan, silahkan,"    

  Mika tersenyum dan beranjak pergi dari ruang tamu keluarga Alfano. Namun yang terjadi adalah Mika sama sekali tidak menuju ke kamar kecil seperti yang dia katakan pada para tetua keluarga. Mika berjalan menelusuri ruangan-ruangan, dimana tempat biasa seseorang berlalu lalang, ia menaruh sesuatu entah apa itu(?) Benda itu biasa digunakan seseorang untuk memanggil para orang tidak kasat mata untuk memasuki rumah.    

  Didalam kamar. Chain, si rantai borgol itu mulai gelisa dan mulai membuat sistim perlindungan dengan cara memanjangkan ukuran rantai dan mulai melingkari kamar milik Sebastin dan istrinya. Cahaya hitam redup mulai menutupi perlahan tembok kamar, dan menyisahkan suasana redup seperti di sore hari.    

  "Chain, apa yang terjadi?" Sebastin merasa terkejut dengan tindakan tiba-tiba yang di lakukan oleh penjaganya itu. Sudah bertahun-tahun Chain sama sekali tidak pernah menunjukan sistim pertahanan dan perlindungan seperti yang di lakukannya seperti ini. Tapi Sebastin pernah mendengar ucapan dari Kakeknya Alfano, jika Chain telah menunjukan dan mengeluarkan sistim pertahanan seperti yang di lakukannya saat ini, berarti sesuatu yang berbahaya akan datang menyerang.    

  Sistim perlindungan yang di lakukan Chain saat ini, pernah juga di lakukannya sekali pada masah Kekaisaran para pendahulu leluarga Alfano.    

  Chain merupakan rantai borgol yang memiliki arwah di dalamnya. Chain juga merupakan sebuah pusaka turun temurun yang hanya bisa di lihat dan di miliki oleh para pemegang cincin dan pasangan para pemegang cincin.    

  Cincin merah berharis biru adalah cincin turun temurun yang hanya di miliki keluarga Alfano dan beberapa keluarga besar lainnya.     

  Beberapa cincin memiliki motif dan bentuk yang berbeda-beda, serta memiliki beberapa arti yang berbeda-beda juga.    

  Dan cincin merah bergaris biru yang di pegang oleh Sebastin dan Defian saat ini, memiliki arti sebagai berikut :    

  Warna merah melambangkan sebuah keberanian dan cinta sejati, sedangkan garis biru adalah sebuah garis kehidupan.    

  Cincin merah bergaris biru ini awalnya di miliki oleh kaisar Zhenting, dimana cincin ini dibuatnya untuk meminang putri Azurah yang merupakan pujaanchatinya.    

  Cincin merah bergaris biru tersebut di buat kaisar Zhenting dengan sangat sederhana dan tidak terlalu mewah, dikarenakan putri Azurah adalah seorang gadis sederhana dan merakyat, serta tidak terlalu menyukai kemewahan.    

  Pada tahun 80–an, seorang pria berinisial 'K' mengembangkan sebuah teknologi yang sangat luar biasa di zaman tersebut hingga sekarang/saat ini. Pria tersebut mengembangkan teknologi, dimana bagi para pemegang cincin turun temurun akan dapat terdaftar langsung dalam capil pemerintahan sebagai status telah menikah, jika para pemegang cincin-cincin tersebut di pakaikan pada pasangan yang telah di pilih oleh cincin tersebut.    

  Seperti halnya Defian dan Sebastin. Dimana Defian telah dipilih oleh cincin tersebut sebagai pasangan hidup dari seorang Alfano Mia Sebastin.    

  Biasanya, para pemegang cincin telah lebih dulu dan tahu siapa yang akan menjadi pasangan sekaligus pendamping hidup mereka.    

  Jadi jangan heran jika Sebastin langsung menerima begitu saja Defian dan bahkan langsung saja menidurinya tanpa embel-embel pendekatan terlebih dahulu.    

  Awal mula pertemuan Sebastin dan Defian, pada saat Olimpiade Fisika pada saat mereka masih di bangku kelas 10. Itupun pertemuan mereka terjadi tepat di atas panggung. Dari situlah Sebastin tahu bahwa pasangannya kelak adalah seorang pria yang saat ini menjadi lawanya dalam Olimpiade Fisika pasangan. Dan pada saat itulah Sebastin mulai memperhatikan Defian.    

  Bagaimana cara Sebastin bisa mengetahui bahwa Defian adalah pasangan hidupnya kelak(?)    

  Itu sangat mudah. Chain si rantai borgol itulah yang memberikan tanda dan petunjuk pada Sebastin. Tanda dan petunjuk sangat bermacam-macam, namun satu hal yang pasti dan dapat di ketahui langsung oleh para pemegang cincin yaitu kupu-kupu transparan berwarna hitam yang hinggap di atas kepala para pasangan pemegang cincin.    

  Dan pada saat itu juga di dukung oleh Defian yang dapat melihat kupu-kupu hitam transparan tersebut terbang di sekitarnya.    

  Kembali lagi ke kediaman Alfano, tepatnya dalam kamar tidur Sebastin dan Defian.    

  Defian, "Ada apa Sebastin? Apa ada sesuatu yang berbahaya?"    

  "Aku rasa ia. Jangan takut."    

  "A–aku sama sekali tidak takut."    

  Sebastin menaikan sebelah alisnya, "Apa modelmu seperti ini bisa di katakan sama sekali tidak takut?!"    

  Defian melihat keadaannya.     

  Sangat memalukan, ia memeluk erat pinggang Sebastin dan membuat Sebastin sama sekali tidak bisa bergerak.    

  Defian, "....." ( ° - ° ")    

  "Ahaha ... Ia, aku sangat takut." Ucap Defian sambil tertawa dengan wajah yang terlihat sangat kaku.    

  Sebastin membawa Defian ke pangkuannya.    

  "Sebastin bagaimana dengan Ayah dan Ibuku, dan bagaimana dengan Ayah, Ibu, beserta Kakek dan Nenekmu? Mereka saat ini berada di lantai satu!"    

  "Jangan terlalu khawatir, mereka pasti baik-baik saja."    

  Sebastin, "Kamu tidak bertanya bagaimana kabar kakak kita, Levandi dan Arsen?"    

  Defian, "...." ( – _ – '') Aku lupa.    

  Mika kembali ke ruang tamu keluarga Alfano, setelah menaruh beberapa arwah di sudut-sudut rumah besar Alfano.    

  Arwah-arwah tersebut di gunakan Mika untuk melacak keberadaan Sebastin. Mika sangat menyadari jika Sebastin telah sadar dari sihir pencucian otak dan pemikat miliknya.    

  Namun selama dudu kurang lebih satu menit. Mika sama sekali tidak menemukan Sebastin dimanapun.    

  'Dimana mereka menyembunyikan Sebastin?' Batin Mika pada dirinya sendiri.    

  "Kakek, Nenek, apa Sebastin sering datang kemari juga?" Ucap Mika.    

  Putri/Nenek, "Cucuku yang kaku itu jarang sekali datang kemari, hanya saja beberapa bulan yang lalu dia membawa istrinya kemari. Apa kalian berdua sudah bertemu dengan istrinya?"    

  Mika dan Maya tersenyum dan mengatakan bahwa mereka pernah bertemu dengannya sekali di acara makan malam.    

  "Apa anda tidak khawatir dengan cucu anda yang menikah dengan seorang pria? Sungguh di sayangkan, jika mereka berdua tidak akan miliki anak kelak." Kata-kata yang di ucapkan Maya seakan memprofokasi para tetua, bahwa Defian bukanlah orang yang tepat buat Sebastin.    

  Namun kata-kata yang keluar dari mulut Alfano sama sekali tidak sesuai dengan harapan mereka.    

  "Itu sama sekali bukan masalah bagi kami. Apa yamg bisa kami lakukan jika Sebastin sangat mencintai istrinya, mau di marahi, Sebastin adalah pria dewasa yang sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang bukan, mana yang salah dan mana yang benar. Bukankah apa yang aku ucapkan ini benar Maya?" Tanya Alfano kembali.    

  Lagi-lagi kedua orang itu hanya tersenyum saja.    

  Kembali lagi ke kamar Sebastin dan Defian.    

  Kedua pria tersebut duduk saling berpelukan. Dimana Sebastin memeluk istrinya itu dari belakang dan menaruh dagu miliknya di atas bahu istrinya.    

  Sebastin memasukan tangannya ke dalam baju kaos biru milil Defian.    

  Defian terkesiap, "Hey, apa yang kamu lakukan?"    

  "Aku hanya ingin menyentuh dan mengelus perutmu. Apa ada masalah dengan itu?!"    

  Defian, "...."    

  Defian hanya menggelengkan kepalanya.    

  Sebastin mengelus perut Defian yang sedikit membesar di daerah bawah perut, tepatnya di atas Mons Pubis.    

  "Pe–perutku. Se–sepertinya aku terlalu banyak makan sampai perutku membesar. Aku berencana olahraga besok pagi."    

  "Tidak perlu berolahraga, aku sangat menyukainya." Ucap Sebastin sambil mengelus sayang perut Defian.    

  "Aku senang jika napsu makanmu sama sekali tidak terganggu. Jujur saja, aku pikir kamu akan tertekan karena masalah yang terjadi saat ini."    

  "Aku sama sekali tidak tertekan. Hanya kalau boleh jujur, pada saat itu, aku merasa sangat kesal. Aku sampai berpikir, bahwa kamu sama sekali tidak memiliki perasaan padaku." Kata Defian.    

  Sebastin memeluk erat sang istri, "Tentu saja tidak. Kamu sudah menjeratku pada pandangan pertama, bahkan jika kamu sama sekali tidak menerima perasaanku, aku akan mengambil hatimu dengan cara pemaksaan, aku juga akan mengancam kamu agar bisa mau denganku!"    

  Defian, "..."    

  Bersambung ....    

  Selesai pengetikan pada hari–    

  Kamis, 16 Januari 2020    

  ____________    

  Maaf jika memiliki keterlambatan akhir-akhir ini.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.