[BL] RedBlue Academic. END✔

Permen



Permen

0  Sebastin mencium Defian tidak seperti biasanya, ia menciumnya secara perlahan-lahan namun pasti. Lidah miliknya di julurkan ke arah bibir Defian, dan Sebastin mengatakan pada sang istri untuk mengisap lidah miliknya. Defianpun dengan sukarela melakukannya.    
0

  Defian mengisap lidah Sebastin seperti memakan sebuah permen lolipop yang sangat enak. Sebastin memasukan lidahnya kedalam mulut istrinya, dan mulai mencium Defian tanpa ampun. Saat ini kedua pria itu tidak lagi menggunakan pakaian mereka, keduanya telah bugil di atas tempat tidur.    

  Sebastin menurunkan ciumannya ke araha dada dan menggapai nipel pink milik istrinya. Nipel tersebut di godanya sampai terlihat sangat merah dan menggoda.    

  Sebastin, pria cabul itu menjilat nipel Defian dengan sangat erotis, sampai Defian sendiri sangat malu untuk melihat aksi yang di lakukan suaminya itu, padahal hal seperti ini sudah biasa di lakukan Sebastin pada saat mereka bercinta. Akan tetapi Defian tetap saja malu sampai membuat wajahnya memerah sampai ke telinga.    

  Sebastin menghentikan aksinya dan menatap Defian.    

  "Sayang."    

  Defian, "..."    

  "Apa kamu mau melakukannya untuku?"    

  Defian mengarahkan matanya ke area selangkangan Sebastin, dan menganggukan kepalanya pelan, "Ta–tapi aku tidak tahu bagaimana cara melakukannya?"    

  "Aku akan mengajarimu."    

  Kedua orang itu pun mengubah posisi mereka di mana Sebastin berbarin terlentang di bawah dan sedikit menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur. Sedangkan Defian kini tengah duduk di antara kedua kaki milik suaminya.    

  "Jadi aku harus bagaimana sekarang?"    

  "Lakukan seperti kamu menjilati lidahku."    

  Defian, "..."    

  Walaupun merasa malu, Defian tetap berusaha mencoba seperti yang di katakan suaminya barusan.     

  Defian memegang milik Sebastin.    

  Sebastin menahan tawanya, "Sayang jangan gugup."    

  "Aku tidak gugup!" Defian mengatakan hal itu dengan tangan yang sedikit gemetaran.    

  "Kemari, " Sebastin menarik Defian dan mengarahkan dirinya untuk duduk di atas pangkuannya.    

  Defian, "Maaf."    

  "Tidak apa-apa, kita bisa melakukannya kapan saja setelah kamu benar-benar siap." Sebastin mengusap sayang pipi Defian.    

  "Jadi..." Defian menatap Sebastin, "..apa kita jadi melakukan itu?" Ucap Defian dengan suara yang sedikit di pelankan.    

  "Tentu saja" Setelah mengucapkan itu, Sebastin mengambil pelumas yang biasa ia simpan di atas kepala tempat tidur, dan melumurinya pada jari tangannya.     

  "Angkat sedikit sayang bokongmu."    

  Defian pun mengikuti keinginan dari sang suami. Sebastin memasukan dua jarinya sekaligus di dalam krisan Defian, dan memuat-mutar jarinya searah jarum jam di dalam krisan Defian.    

  "Ah.." Defian menahak kedua bahu Sebastin untuk menyanggah tubuh miliknya.    

  Ketika jari ke tiga sudah masuk, dan merasa krisan Defian sudah bisa menerima miliknya. Sebastin pun memasukan miliknya kedalam krisan Defian.    

  ....    

  "Sebastin ... Ah, aku sudah kelelahan." Defian sudah tidak sanggup lagi dengan apa yang dilakukan Sebastin padanya, pria itu sama sekali tidak merasa kelelahan dengan tindakan cabul yang di lakukannya pada sang istri.    

  "Sedikit lagi sayang."    

  Defian rasanya ingin menangis dengan apa yang di katakan Sebastin padanya, "Dari tadi kamu selalu mengatakan sedikit lagi, sedikit lagi. Tapi sampai sekarang kamu sama sekali tidak berhenti." Kata Defian dengan susa payah.    

  Sebastin, "Ini yang terakhir."    

  Setelah mencapai puncaknya, Sebastin pun menghentikan aktifitas panas yang di lakukannya pada sang istri.    

  "Maaf, aku kelepasan." Sebastin membawa Defian kedalam pelukannya dan mencium lembut puncak kepala Defian yang sudah seperti manusia yang sudah tidak lagi    

  memiliki tulang.    

  .    

  Bersambung ...    

  Selesai pengetikan pada hari–    

  Sabtu, 1 Februari 2020    

  Ini saja dulu    

  Dinas di tempat yang tidak ada jaringannya dan harus di cari-cari baru bisa ketemu jaringannya :antenna_bars::loudly_crying_face:


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.