Broken Life , Broken Heart

si tua bangka



si tua bangka

" jadi pacar mu sudah mempunyai suami?? "     

" ya bahkan sudah mempunyai satu anak. Kami berdua pacaran sejak aku SMP dan dia guruku. "     

" apa? Jadi kalian? "     

" iya... Sampai saat ini kami masih bersama. "     

" wow.... Kalian bisa selama itu? Apa tidak pernah ketahuan? "     

" kami berdua sudah menghadapi berbagai macam badai dan tsunami.. Hehe "     

Rani pun tertawa     

" apa kamu sangat mencintainya? "     

" ya sangat. Aku ingin membahagiakannya.. Itulah kenapa aku sampai melakukan pekerjaan seperti ini. Karena ini jalan tercepat. Kemarin aku membeli rumah untuknya dan aku berhutang banyak pada vira sampai ratusan juta. Bisa kamu bayangkan itu? Tapi pacarku tidak tahu itu, dan dia masih menganggap hutang ku masih sangat besar, karena aku mengaku bekerja di pabrik. Dia pikir aku tidak akan bisa melunasinya "     

"Apa? Kamu membohongi nya? "     

" ya, aku membohonginya untuk sementara waktu sampai aku bisa mencapai semuanya. Aku ingin kehidupan yang tidak usah mewah,. Tapi cukup untuk membahagiakan izzy "     

"Keluarga kalian kemana? Apa mereka tidak keberatan dengan hubungan kalian? "     

" keluarga ku.. Aku tidak tahu.. Sudah lama aku tidak melihat mereka. Karena aku anak broken home. Jadi kami sudah punya kehidupan masing masing.. "     

Rani terdiam dan lalu menatapku     

" aku hanya bertanya tentang ini.. Maaf jika aku mengganggu waktu mu. "     

" tidak apa apa.. "     

" makasih karena sudah mau meluangkan waktu untukku di sela sela kesibukan kamu "     

" aku akan menonton pertunjukanmu di stage. Gak apa apakan? "     

" iya gak apa apa silahkan... "     

Akupun meninggalkan rani dan kembali ke ruang loker dan menyimpan kembali berkas itu kedalam tas, jam sudah menunjukan pukul sebelas malam itu tanda nya aku harus menjadi wanita penghibur.     

Aku sudah ingin benar benar berhenti, tapi vira belum memberitahu ku atau memanggilku lagi soal permintaan ku yang ingin pindah     

Seperti biasa aku melakukan pekerjaan ku seperti biasanya     

Menjadi penghibur laki laki hidung belang, dari kejauhan aku menatap rani. Ia tersenyum ke arahku dengan sangat manis     

Aku memakai kostum peri, jujur saja aku seperti sedang beratraksi di sirkus. Semua menontonku dengan pikirannya masing masing.     

Mencari uang gini banget ya. Pikirku saat melihat mereka yang menatapku dengan sebelahmata. Aku tahu mereka menghakimi pekerjaan ku yang seperti ini tapi mereka tidak mengatakannya     

Pandanganku terganggu saat melihat seseorang yang sangat aku kenali, wajahnya kini terlihat lusuh ,. Bahkan jangut memenuhi area wajanya, ia berpakaian sangat sederhana     

Apa dia sudah mendapatkan karma nya? Aku harap iya     

___________     

Setelah jam kerja ku selesai, aku langsung turun dari stage dan langsung menuju ke area belakang, setelah pembagian uang tips, kali ini staff berbaik hati memberikan kami satu kemasan susu kotak sedang dan juga roti yang cukup ternama, kami di haruskan memakannya sebelum pulang, karena bulan ini sudah memasuki musim hujan, jadi pada staff tidak mau kami masuk angin ujarnya.     

Aku terdiam di sebuah lorong sambil memakan roti itu aku benar benar lapar, tubuhku lemas sampai sampai membuat tanganku gemetar     

Walaupun sedikit tapi bisa mengganjal perutku . Setelah selesai, akupun berjalan ke area parkiran.     

Ayah ku mendekat dengan tatapan yang sangat tajam, akupun memundurkan langkah ku. Apa ia akan menyiksa ku lagi disini?     

" neng.. " panggilnya     

Akupun menutup kedua mata ku. Sudah lama sekali rasanya sejak aku di panggil dengan sebutan itu, terakhir kali ia memanggilku dengan sebutan itu saat aku masih duduk di sekolah dasar.     

Bahkan agak aneh dan membuat mendengarnya sekarang     

Akupun tidak menjawab nya dan mencoba pergi dari hadapannya.     

Ia menahan tanganku dengan kasar, lalu dengan kasar juga aku melepaskannya     

" APA? " bentakku     

" bagaimana kabarmu? "     

" kabarku? Kamu bertanya tentang kabar ku? Apa aku tidak salah dengar? Seperti nya sebentar lagi benar benar kiamat akan Segera terjadi. " akupun kembali melangkahkan kakiku untuk menjauh dari ayahku sendiri     

Ia kembali menarik tubuhku     

" pergilah dari hadapanku. Aku tidak ingin melihat mu lagi walaupun kamu ayah kandung ku sendiri. Anggap saja kita tidak pernah kenal . "     

" ayah sakit "     

" sakit? Hiv? Aids? Kanker? Bagus dong.. Biar cepet mati.. " jawabku sambil memandang wajah nya     

Ia berlari ke arahku dan langsung menamparku dengan sangat keras     

" pukul lagi.. Ayo pukul lagi.. Selalu saja seperti ini. " ucapku sambil menantangnya dengan mendekatkan wajahku ke tangannya     

" semua orang selalu menginginkan kembali ke masa kecil yang indah, yang penuh cinta dan kehangatan dari seorang ayah. Tapi aku.. Aku tidak memiliki semuanya. Bahkan aku tidak tahu harus kembali ke masa mana untuk bisa mendapatkan kenangan bersama keluarga di masa kecilku. Kalian merusaknya dan membuat ku menyesal teh memilih hidup menjadi anak kalian. Apa kamu belum puas merusak hidup ku? Berhentilah menganggu ku sekarang. Aku ingin hidup tenang " ucapku sambil kembali melangkahkan kaki berjalan menuju tempat motorku terparkir     

Saat berhasil menaiki motor ku, ayah ku kembali mendekat     

" ayah butuh pengobatan.. "     

" itu bukan urusan ku lagi. Kamu bisa menghamburkan uang mu pada jalang murahan itu. Jadi minta saja pada mereka. Bukankah kamu disini paling royal pada pelacur. ? Jadi kenapa harus meminta pengobatan ini padaku? Kenapa aku yang harus menanggung penyakitmu.. Menjijikan sekali menjadi dirimu " ucapku dengan emosi     

Akupun mulai menghidupkan motor ,karena aku benar benar ingin segera pergi dari hadapannya. aku benar benar emosi setengah mati pada nya     

" minggir. Atau aku akan berteriak dan memanggilmu maling "ucapku sambil mencoba menarik gas agar mengenai tubuhnya, tapi ia masih berdiam diri sambil terus menatapku     

Dan sekarang laki laki tua bangka itu menangis di depanku membuat ku semakin muak.     

" hapus air mata palsu mu itu. Ya tuhan. Enyahlah dari hadapanku. Sebelum aku menabrak tubuhmu yang lemah itu. Jangan memancingku untuk berbuat kriminal. Hidupku sudah cukup menderita jadi kumohon jangan semakin mempersulit hidup ku "     

" tapi aku ayahmu , ayah sedang sakit. Ayah butuh bantuan mu. Ayah sendirian.ibu tirimu pergi Dan ayah butuh uang untuk biaya berobat "     

" ya dan aku anakmu. tapi itu hanyalah status dan hanya ikatan darah saja. Kita akhiri hubungan orang tua dan anak sialan ini. Aku muak dan aku tidak ingin melihatmu lagi. "     

Akupun pergi meninggalkan ayah ku dengan perasaan sangat murka. Aku sangat berharap tidak pernah melihat nya lagi seumur hidupku, saat sampai rumah aku langsung masuk dan pergi ke kamar mandi untuk melihat wajahku.     

" kamu kenapa sayang? " tanya izzy dari arah pintu     

" gak apa apa sayang, aku habis buang air kecil aja tadi. Gak tahan sepanjang jalan aku menahannya "     

" oh.. Aku kirain ada apa. "     

Akupun keluar dari kamar mandi dan menghampiri izzy, aku memeluk tubuhnya dari arah belakang sambil menciumi lehernya     

" aku mau ngajar rharha.. Jangan menggoda ku seperti ini "     

" hmm apa aku tidak boleh mencium atau memelukmu lagi hmm? Kamu itu kan milikku. "     

" nanti aku kesiangan sayang.. "     

" hmm iya udah deh aku gak akan meluk lagi kamu. " ucapku sambil memanyunkan bibirku     

" hahaha.. Kamu ini ada ada saja.. "     

" kamu mau sarapan apa? "     

" kamu aja. Aku udah di kasih roti tadi sama susu. "     

" sama siapa? "     

" sama staff.. "     

" tumben.. "     

Izzypun duduk di lantai, ia mengambil piring berisi nasi goreng     

" iya. Katanya sekarang kan mau masuk musim hujan, jadi di kasih itu pas mau pulang, takutnya masuk angin gitu "     

" hah? "     

" iya sayang beneran aku gak bohong.. "     

" iya . Aku makan dulu ya. Nanti di anterin kamu kan? Kamu gak capek kan? "     

" iya sayangku"     

Izzypun memakan nasi gorengnya, akupun ke dapur untuk membuatkannya teh manis hangat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.