Broken Life , Broken Heart

kertas



kertas

0Setelah selesai, izzypun mematikan telponnya karena ia harus kembali ke kelas mengecek murid muridnya     
0

Mataku sudah berair. Itu tanda nya aku sangat sangat mengantuk. Akupun terlelap     

________     

Saat terbangun di siang hari. Akupun pergi ke teras berharap tubuhku menjadi lebih baik.     

Aku memperhatikan orang yang berlalu lalang.     

Dan Aku baru teringat jika aku berjanji akan kembali menemui bu euis. Akupun segera mandi, dan bersiap siap     

Saat mengantri untuk bisa menemui nya, akupun duduk di kursi     

Bu euis terlihat tersenyum manis padaku     

" bagaimana hari mu rharha? "     

" tidak terlalu baik "     

" ada apa? "     

" ada yang ingin saya tanyakan. Ayah saya. Tiba tiba saja dia mengirimkan foto sewaktu aku masih kecil setelah sekian lama. Menurut ibu bagaimana? Apa yang sebenarnya ia inginkan? "     

" hmm.. Mungkin dia merindukanmu rharha.. Jangan berpikiran negatif"     

"Merindukan ku? Bagaimana bisa? Ayahku ada diurutan kedua yang aku benci di hidupku. Jadi, bagaimana bisa dia merindukanku? Apa ini sebuah pertanda jika sebentar lagi dia akan mati? "     

" rharha.. Jangan berkata begitu. Dia tetap orang tua mu "     

" orang tua macam apa? Aku tidak mengenal lagi yang namanya orang tua. Aku lupa dengan mereka. "     

Bu euis memperhatikanku dengan seksama. Entah apa yang sebenarnya ia lihat     

" aku ingin melihat daftar orang yang kamu benci, dan buatlah alasannya disana. "     

" haruskah? "     

" ya. Tulis saja semuanya disana. "     

Akupun mengambil sebuah kertas kosong dan sebuah pulpen. Dan mulai menulis daftar orang yang aku benci beserta alasannya     

Saat selesai dengan daftar itu, bu euis mengambil kertas itu, lalu membacanya     

" apa kamu masih ingat nama ibu dan ayahmu? "     

Akupun terdiam     

Mencoba mengingat nama mereka berdua orang tuaku     

" aku lupa " jawabku     

Bu euis kembali menatapku     

" nama nenekmu? "     

" hah.. Siapa ya namanya. Aku pernah tahu. Tapi aku benar benar lupa "     

" tempat terakhir yang kamu kunjungi dulu bersama ayah dan ibumu sewaktu kecil "     

" itu.. Aku... Aku tidak ingat "     

Bu euis pun mencatat sesuatu di buku nya     

" ada apa bu? Kenapa harus bertanya hal yang tidak penting itu? "     

" tidak apa apa saya hanya ingin tahu. Oh iya bagaimana emosi mu? Sudah bisa di atur dan dikendalikan sendiri? "     

" terkadang sangat kesulitan mengendalikan emosi yang meledak ledak. Sebenarnya apa yang terjadi padaku bu? Aku benar benar seperti orang yang kacau.. Sekarang saja saya selalu bingung. Apa yang sebenarnya terjadi. Oh iya kemarin aku bertemu dengan ustadzah, guruku di pesantren, dan dia membawa seorang bayi yangbernama hambali. Aku seperti mengenal bayi itu.. Dan izzy pun sepertinya tahu tentang sesuatu dari bayi itu, karena dia terlihat tidak terima aku dekat dengannya. Padahal aku hanya menyapa . "     

Bu euis pun terdiam     

" terkadang ada beberapa hal yang tidak seharusnya di ketahui oleh orang banyak. Itu di lakukan untuk melindungi orang tersebut dari kehancuran hidupnya. "     

Akupun menatap bu euis. Apa maksud dari perkataannya?     

" aku sudah di hancurkan beberapa kali oleh orang orang yang aku sayangi dan aku percaya. "     

Bu euis pun tersenyum penuh makna.     

" ck. Aku merasa seperti orang linglung sekarang. "     

" boleh saya meminta lagi kamu menulis sesuatu? "     

" iya boleh.. "     

" tulis nama orang orang yang telah menyakitimu , dan berikan satu kelebihan atau sikap baik dari orang ini! Yang kamu lihat atau kamu sukai semasa hidupmu "     

Akupun terdiam mencoba memikirkan apa satu kelebihan mereka lalu menulisnya     

Setelah selesai , aku langsung memberikannya , bu euis kembali menatapku dengan tatapan nya yang penuh misteri     

Sebenarnya aku ingin tahu apa yang ia pikirkan tentangku     

Ia. Kembali menulis nya di buku catatannya. Membuatku penasaran     

"Cukup untuk hari ini. Saya akan memberikan mu resep obat. Ini akan membantu mu lebih tenang. Saya tunggu di pertemuan berikutnya ya "     

" iya. Bu, Apa aku sudah gila? "Tanyaku pada bueuis     

Iapun tertawa     

" jangan lupakan obat dan pertemuan berikutnya ya "     

Akupun mengambil resep Obat itu dan pamit     

" kenapa bu euis lebih sering bertanya hal hal yang tidak penting. Ya tuhan dia membuat ku tidak bisa berpikir. Aku penasaran apa yang ia tulis "     

Saat sampai di area parkiran . Aku mengajak riana untuk bertemu. Riana pun meminta ku untuk ketempat kerja nya     

Akupun menghampirinya disana. Saat jam istirahat ia mengajakku untuk makan siang di kantin tempatnya bekerja     

" ada apa? " tanya riana     

" aku harus kebali "     

" sama siapa? "     

" sama vira. Tapi aku tidak tahu harus memberi tahu izzy bagaimana "     

" jangan gila rharha.. "     

" aku sudah gila. Aku gak tahu harus bagaimana, aku selalu terjebak di situasi tidak menguntungkan untuk siapapun. Kumohon bantu aku "     

" bantu bagaimana? "     

" ikut dengan ku ke bali. Agar izzy mengizinkan ku pergi "     

" apa? Rharha. Aku tidak punya uang untuk pergi kesana. Kamu tahu sendiri kondisi keuanganku bagaimana "     

" aku akan minta vira membawa mu juga "     

" hah? Kenapa aku jadi terseret ke masalah mu"     

" kamu yang mengenalkan vira padaku. Kamu lupa? "     

" aku tidak tahu jika dia seperti ini.lalu nanti alasan apa yang akan kita berikan pada bu izzy? Dia tidak akan mengizinkan mu pergi. Mungkin dengan mendengar nama bali otak bu izzy sudah bisa membayangkan keadaan kamu disana bagaimana "     

" ya kamu benar jangan beritahu dia kita akan kebali. Bagaimana kalau kita bilang aku nemenin kamu pulang kampung ke rumah nenek kamu? "     

" nenek aku kan masih di bandung "     

" ya tapi kan izzy gak tahu. Ya kumohon. Jika kamu setuju aku akan menghubungi vira sekarang "     

Rianapun terdiam     

" ya sudah berapa hari kita disana ? Aku akan membuat surat izin ke kantor "     

" makasih riana.. Empat hari "     

" lama sekali? "     

" vira yang meminta nya. "     

" ya sudah.. Hubungi dia "     

Akupun mengeluarkan hape ku dan mencoba menghubungi vira     

" vir.. Aku harus membawa riana juga kalau aku pergi kebali. Supaya izzy percaya.. Dan mengizinkan ku untuk pergi "     

" sebegitunya kah? "     

" ya, aku akan memberi tahu izzy kalau aku menemani riana pulang kampung selama empat hari "     

" ya sudah.. Bawa riana juga. Aku yang tanggung semuanya "     

" makasih ya vir.. "     

" ya. Jaga diri kamu baik baik jangan sampai sakit nanti. Kamu sudah deal dengan mereka "     

" iya.. "     

Akupun menutup teleponnya     

" sekarang aku jadi kurang percaya dengan seorang yang mempunyai uang banyak . Haha mereka tidak bekerja keras dengan keringat tapi dengan desahan. Walaupun tidak semua dan aku jadi ilfeel dengan vira. Aku tak menyangka dia mucikari. Ya tuhan "     

" iya. Awalnya aku ingin bekerja menjadi penari striptis karena aku pikir mereka tidak akan ada yang mengenaliku, tapi aku salah, aku terdesak oleh uang dan dia memberikan ku uang banyak untuk melayani nya sebagai tester. Lalu mengiklankanku dan menjeratku dengan hutang.. Sekarang aku terjerat disini. Uang membuatku tunduk dan lemah, jika saja aku tidak membutuhkannya kemarin. Aku akan aman. Tapi sudah terlanjur "     

" ya sudah nanti kalau kamu sudah melunasi hutangmu segera pergi dari sana. Dan semoga saja bu izzy tidak mencium kebohongan ini sampai hutang mu lunas. "     

" ya. Kira kira dia akan melakukan apa padaku jika dia tahu aku bekerja menjadi pelacur "     

" dia akan memutilasi mu. Dan memberikan dagingmu pada hewan liar. Haha "     

" dia tidak akan sekejam itu "     

" berani bertaruh? "     

Akupun menatap wajah riana yang terlihat sangat bersemangat     

" sialan. Ah sudah lah. Kamu sama dengan izzy menyebalkan "     

" aku sekutunya nanti dan akan membantunya memutilasi tubuhmu. Haha "     

"Hentikan riana atau ku sumpal mulutmu dengan bakso ini "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.