Broken Life , Broken Heart

kejujuran hati



kejujuran hati

0Andai saja izzy tahu uang tadi adalah simpanan terakhirku. Semua uang ku sudah habis hanya tersisa beberapa ribu saja     
0

Tapi aku tidak ingin izzy tahu,. Aku tidak ingin membebani nya dengan masalah keuangan lagi.     

" kayaknya kita harus beresin sedikit sedikit buat pindahan nanti. Biar gak dadakan.. "     

" iya kamu bener.. "     

" ya coba aja buat beresin baju.. Sama barang barang yang bisa di masukin ke koper . Yang gak penting nya kita buang aja. Biar gak ribet "     

" iya... Kamu gak kerja hari ini " tanya izzy.     

" aku kerja. Kenapa? "     

" aku pengen di temenin lagi sama kamu tiap malem . Aku gak enak kalau riana harus nginep disini tiap hari. "     

" iya kamu sabar dulu ya.. Nanti aku coba cari kerjaan yang masuknya pagi pulangnya sore. "     

" bener ya? Apalagi nanti kalau aku udah pindah. Aku gak mau di tinggal tiap malem sendiri. "     

" ya kamu doain aja aku supaya aku banyak rezekinya. "     

" iya.. Aku selalu doain kamu dan kita.. "     

" iya sayang . Untuk sekarang dan beberapa minggu kedepan mau kan kamu sabar dulu... "     

" iya "     

" makasih ya.. "     

________     

Saat sore hari, akupun bersiap siap untuk pergi bekerja.     

Izzy ia sedang membereskan beberapa barang, dan memilih mana yang akan di bawa dan mana yang akan di buang..     

Aku terus memperhatikannya. Jujur saja sebenarnya aku ingin menemani dia di rumah dan mengakhiri kebohongan yang aku lakukan. Namun aku punya niat yang lebih baik untuk ku perjuangkan untuk aku dan izzy     

Di balik wajahnya yang terkadang ceria di depanku. Ia menyimpan banyak sekali beban .     

Aku tahu pikiran nya tidak pernah tenang     

Aku ingin mengakhiri dilemanya     

Karena hidup kami berdua bagai buah simalakama     

Akupun menghampirinya dan memeluknya dengan penuh cinta.     

" kamu kenapa? Tiba tiba meluk? Inget siapa hayo? "     

" aku bener bener sayang kamu .. Aku selalu inget sama kamu.. "     

" gombal "     

" beneran.. Makasih udah mau sabar sama aku.. "     

" sabar aku seluas lautan buat kamu. Hehe "     

" aku pergi dulu ya. Kamu baik baik dirumah.. Kalau kamu bete kamu ajak aja riana pergi cari jajanan. Oke? "     

" aku malu. Takut ngerepotin "     

" gak usah malu. Nanti biar aku ngomong sama riana. Biar dia ajak kamu jajan di luar. Hehe "     

Izzy pun tersenyum     

"Jangan canggung sama riana.. Anggap aja dia tuh temen kamu juga ya. Jangan di anggap mantan murid kamu. "     

" iya.. "     

" ya udah cium dulu dong "     

Izzypun mengecup bibir ku dengan lembut     

" lagi... "     

" ih "     

" kenapa ih? "     

" nanti kebablasan. Bukannya kerja malah olah raga. Hahaa "     

Akupun mengusap kepalanya.     

" aku pergi dulu ya. Kalau ada apa apa telepon aku "     

" iya "     

Akupun pergi meninggalkan izzy di kamar.     

Dan menghubungi riana. Memberitahunya agar ia mengajak izzy jalan jalan nanti malam supaya izzy tidak bosan di rumah     

Setelah selesai akupun berangkat     

Saat sampai seperti biasa aku ikut berkumpul bersama dengan yang lain     

" eh tau gak. Om om yang sering kesini nyariin kamu tadi " ucap putri dengan serius     

" yang mana? "     

" itu yang suka royal itu. Hayo kamu mau ngapain sama dia? Mau checkin ya? "     

" ih amit amit " jawabku     

" ah bohong.. Terus kenapa dia nanyain kamu. Padahal ini masih di luar jam kerja. "     

" gak tahu.. Btw kalian tahu gak dia siapa? "     

" siapa? Gadun kamu ya " jawab adara yang membuatku membulat kan kedua mataku     

" tapi ini rahasia kita berempat. "     

" oke. "     

" dia ayah kandung aku "     

" HAH? " semua memasang wajah terkejut     

Akupun tertawa     

" ih kamu ngaku ngaku "     

" aku beneran. Dia emang ayah kandung aku.. "     

" kok bisa "     

" dari dulu dia memang tidak pernah berubah. Dia memainkan wanita seperti boneka. Keluargaku hancur karena dia haus akan pelacur murahan. "     

" aku masih gak percaya "     

" tunggu waktunya. Aku akan menghancur kan dia seperti dia menghancurkan hidupku. Dia mencampak kan ku anak nya seolah olah aku ini adalah kotoran. Dia selalu menyiksa ku tapi dia bersikap lembut pada para jalang sialan itu. Bahkan dia pernah membayar hanya untuk mengobrol denganku. Aku ingin tahu bagaimana ekspresi dia saat mengetahui anak perempuannya bekerja sebagai penghibur laki laki hidung belang seperti dirinya "     

" rharha kamu serius "     

" ya aku serius. Dia berani menghamur hamurkan uangnya di tempat ini. Padahal dulu aku dan adikku pernah hampir mati karena kelaparan. Tapi dia tidak pernah peduli sedikitpun padaku. Di otaknya hanya ada vagina wanita. Aku membencinya "     

Lalu mereka bertiga mengusap tubuhku.     

Akupun menangis     

" aku terus memanfaatkan uang yang ia berikan padaku. Aku ingin membuatnya hancur sehancurnya "     

" rharha.. "     

" anggap saja ini sebagai pembalasan kecil dariku. "     

" kita akan selalu ada di samping mu. "     

" makasih ya. Tolong jangan sebarin ini sebelum aku membuka sendiri siapa aku sebenarnya "     

" iya. Kamu tenang aja kita bisa di percaya. Kita di sini seperti keluarga "     

Akupun mengganti pakaianku dan bersiap siap..     

Akupun menatap ke depan cermin di depanku     

" walaupun aku seorang pendosa. Tapi saat di akhirat nanti. Aku tidak ingin bersamamu bahkan di neraka sekalipun. "     

Akupun naik ke atas stage untuk menghibur para lelaki lemah iman itu.     

Ayah ku selalu setia berada disana. Setiap hari ia bergonta ganti wanita, bahkan dengan sombongnya terkadang ia mentraktir teman temannya untuk minum dan memesan psk.     

Aku semakin murka.     

Ia berjalan ke depanku dengan menjulurkan lidah nya seperti seekor anjing     

Lalu kembali melempari ku dengan uang.     

Dari balik topeng aku menatap matanya yang seperti tidak ada penyesalan atas kehidupannya     

Akupun duduk di hadapannya     

Dia menatap ke arah ku     

Akupun tersenyum . Aku yakin ia tidak akan mengenaliku. Karena aku tidak pernah tersenyum seperti itu di hadapannya di masalalu     

Tubuhku menjadi tidak terkontrol, emosi ku berkecamuk menjadi satu. Nafasku sesak. Aku ingin menangis , aku ingin memukulnya     

Bisa bisa nya ia malah tertawa tawa..     

Ia semakin mendekat ke arahku.. Aku pun sedikit memundurkan tubuhku. Ia akan memasukan uang itu kedalam balik bajuku. Tapi aku tidak ingin ia menyentuhku sedikitpun     

Putri dengan cepat ia berpindah ke depanku dan mendorongku agar mundur ke belakang     

" pergilah ke belakang. " bisiknya     

Akupun mengangguk     

Disana putri mengalihkan perhatian ayahku yang semakin menggila     

Akupun hanya bisa terdiam dalam tangisan     

__________     

Saat jam selesai, semua kembali ke ruangan. Akupun menghampiri putri untuk mengucapkan terimakasih     

" tidak apa apa. Aku tahu kamu pasti gak akan sanggup berhadapan langsung seperti itu dengan ayahmu. "     

Akupun menggenggam tangan putri     

" sekali lagi makasih "     

" iya.. Kita team dan juga keluarga sekarang. Jadi sudah sepantasnya kita saling bantu. "     

Akupun tersenyum lega     

Saat akan keluar dari gedung.. Vira memanggilku. Akupun berhenti untuk menunggu vira.     

" ada apa vir? "     

" suka nonton teater gak? "     

Akupun terdiam sejenak. Seingatku terakhir kali aku menonton teater waktu sekolah, itupun tugas bahasa indonesia.     

" pernah nonton aja sih waktu dulu. Zaman sekolah. Kenapa emangnya? "     

" mau nonton bareng gak? "     

Akupun mengerjapkan mataku     

" gimana? "     

" aku punya tiket nonton teater. Tapi bingung mau ngajak siapa. "     

Aku pun terdiam kembali,     

" kapan? "     

" nanti siang sih jadwalnya "     

" aku takut telat masuk kerja. " jawabku     

" tenang aja. Ini paling lama tiga jam. Pasti keburu. Sayang tiket nya. Tapi kalau gak mau juga gak apa apa. Aku buang aja "     

" jangan di buang sayang.. Ya udah aku mau nonton.. "     

" beneran? "     

" bener.. "     

" ya udah kita janjian disana aja ya. Boleh aku minta no kamu"     

Aku menjadi trauma     

Aku takut ini semacam mimpi buruk lagi untukku sama seperti dengan nadya.     

Ya tuhan aku dilema lagi     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.