Broken Life , Broken Heart

saling cerita



saling cerita

0Hari ini adalah hari jumat di minggu ke empat ,     
0

Akupun bersiap siap untuk pergi bekerja. Aku melakukan hal seperti biasa.. Setelah membereskan rumah, akupun pergi..     

Saat sampai, aku langsung menemui teman temanku, dan aku terkejut dengan tema hari ini, aku rasa semakin kesini tema yang di pakai semakin minim dan aneh,     

Akupun menghampiri ruangan vira     

" ada apa rharha? "     

" vir.. Maaf untuk tema ini aku tidak bisa ikut "     

" kenapa? Ada masalah? "     

Akupun menggigit bibir bawahku     

" ada. Intinya aku gak bisa ngelakuin ini. Maaf .. Aku izin saja hari ini. Gak apa apakan? "     

" iya kamu harus kasih penjelasan yang rinci . Alasan yang bisa aku terima.. Ada apa emangnya? Kamu ngerasa gak nyaman? "     

Akupun berjalan ke arah pintu dan menguncinya, lalu menutup jendela     

" mau ngapain? "     

Akupun dengan terpaksa membuka baju yang aku kenakan     

" ini alasannya. " aku memperlihatkan luka yang tidak bisa hilang begitu saja. Mungkin di daerah lain akan tidak terlalu terlihat, tapi di daerah itu, luka itu masih terlihat dengan jelas     

" rharha.. Apa yang terjadi? Dari mana kamu dapet luka luka itu? "     

"Ceritanya panjang.. Kalau harus aku ceritain butuh waktu satu bulan. Hehe "     

" boleh aku tahu siapa pelakunya? "     

" banyak tidak hanya satu. Tapi yang paling dalam meninggalkan bekas , ayah tiriku "     

" ya tuhan.. Ya sudah tidak apa apa rharha kamu boleh libur hari ini.. "     

" makasih vira.. "     

" oh iya aku mau minta maaf soal kejadian waktu itu di jalan. Aku bener bener gak tahu itu kamu"     

" ya lagian aku yang salah. "     

" makasih pengertiannya.. "     

" ya.. Kamu masih bisa ke atas tanpa baju itu. Kalau kamu mau... "     

" makasih banyak vira.. Kamu baik banget "     

" kayak ke siapa aja. "     

Akupun pamit dan membuka kembali jendela serta pintu     

" aku kebawah dulu vir. Makasih banyak "     

Vira pun hanya tersenyum     

_____________     

Aku kembali bekerja seperti biasa. Sebenarnya aku tidak enak dengan yang lain karena akan menyebab kan kecemburuan sosial. Tapi aku tidak punya pilihan lain     

Ayah ku dia sepertinya tidak pernah absen, dia dengan wanita wanita jalang nya duduk di sebuah sofa. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana ia menciumi dan berbuat tak senonoh disana..     

Dia bisa memberikan uang dengan mudah nya pada orang asing. Tapi padaku dan adik adikku dulu ia tidak pernah memberikan sepeser pun .     

Aku semakin marah dan dendam padanya.     

Dari kejauhan ia menyeringai seolah olah mengatakan bahwa dia adalah lelaki paling keren. Padahal aku muak dengan tingkah nya     

Akupun tersenyum palsu di. Hadapannya.     

Dasar bodoh, ia tidak menyadari siapa aku     

Dengan berani aku membelai kepala seorang laki laki yang sedang berada disini, lalu membelai nya.     

Aku benar benar seperti pelacur sekarang.     

Laki laki itu lalu mengeluarkan uang dan memberikannya padaku, akupun turun dari atas stage untuk duduk di pangkuan laki laki yang tidak aku kenal itu, dan dia semakin mengeluarkan uang yang banyak.     

Ayah ku terus menatap ke arahku     

Akupun tertawa, dan bertingkah sangat genit     

Setelah di rasa cukup dengan kegilaan ku, akupun kembali naik, sampe waktu berakhir     

Dengan cepat aku berjalan menuju toilet     

Aku pun menangis Sejadi jadinya,     

Perasaan ku campur aduk.     

Aku ingin menangis tetapi aku merasa terlalu marah dengan keadaan ini     

Akupun tertunduk di lantai, aku benar benar lelah     

Teman temanku yang baru masuk datang menghampiriku. Ada bia, putri, dan adara     

" kamu kenapa? Baik baik aja kan? "     

" aku baik baik aja.. " jawabku dengan sedikit tangisan     

" ada yang macem macem sama kamu? "     

" gak ada.. "     

" aku tadi masih kaget. Aku kira kamu gak berani kayak tadi.. Tapi bagus lah. Ada peningkatan.. Naik juga pendapatan. Hehe "     

Akupun tersenyum     

" udah gak usah sedih lagi. Uang kamu udah banyak itu.. Apa lagi yang di pikirin "     

Tapi ini bukan tentang uang.. Ya tuhan     

" iya.. Aku cuma lagi cape aja ... "     

"Semangat demi keluarga dan uang " ucap adara     

" aku kira kalian kerja untuk diri sendiri "     

" siapa bilang? Aku kerja untuk keluarga ku. Aku sudah bersuami dan punya anak juga " jawab adara yang membuatku tidak percaya     

" suami? " tanyaku     

" iya.. "     

" tapi suami kamu gak marah kamu kerja kayak gini "     

" gak ada pilihan lain. Tuntutan ekonomi yang membuat aku harus kerja kaya gini.. "     

" kan ada kerjaan lain. Yang bisa di lakuin siang hari."     

" iya emang banyak. Tapi yang gaji nya gede dan kerja nya gampang cuma disini " jawabnya     

" iya.. Diluar sana kita harus di tuntut banyak keterampilan. Pusing apalagi kita cuma tamatan SMA. Udah gak laku. Hahaha "     

Akupun terdiam     

"Aku kerja buat anak. Aku seorang janda anak satu, ibu bapa aku udah tua. Jadi mau gak mau aku harus kerja disini. Buat nutupin hutang yang banyak nya seabrek.. Pusing " ucap bia dengan mengeluh     

" apalagi aku, suami aku nganggur, gak pernah mau kerja tapi kerjaannya main judi online.. Bikin pusing . Kalau gak turutin suka marah marah sampai KDRT "     

Aku kembali terdiam dengan jawaban teman teman ku yang ada disini. Mereka mempunyai masalah yang sama. Tuntutan ekonomi     

" kamu kenapa bisa kerja disini? " tanya bia     

" aku.. Aku anak broken home. Hidup sendiri.. "     

" oh.. Terus keluarga kamu kemana? "     

" ada.. Tapi sudah lama aku tidak bertemu dengan mereka.. "     

" oh.. Gitu ya. Gak apa apa anak broken home juga yang penting kita bisa hidup sendiri dengan tenang.. Bener gak? "     

" iya.. "     

Akupun seperti kembali menemukan sebuah semangat dalam bekerja karena cerita mereka. Ternyata bukan cuma aku yang sedang kesusahan dalam keuangan     

Kami berlima pun bangkit setelah bercerita.     

Akupun melihat jam di hape ku dan sekarang sudah menunjukan pukul enam pagi     

Aku telat     

Dengan cepat aku berlari ke parkiran dan segera meninggalkan tempat kerjaku.     

Akupun membeli sarapan untuk izzy. Semoga izzy tidak akan marah padaku     

Saat sampai, akupun masuk, dan menemukan izzy sedang duduk di tangga     

" sayang.. Kamu lagi ngapain disitu? "     

Izzypun menangis dan memelukku     

" maaf aku telat pulang.. Tadi ada yang harus di urusin dulu di pabrik " ucapku dengan ragu     

" iya "     

" kamu kenapa nagis hey.. "     

" bapa.. Bapa aku masuk rumah sakit "     

" terus sekarang gimana keadaannya? "     

" aku gak tahu. Tadi mamah nelpon cuma ngasih tahu bapa masuk rumah sakit "     

" ya udah aku anterin ke rumah sakit ya. Kamu pasti pengen lihat keadaan bapa kamu "     

"Aku gak kesana ".     

" kenapa gak mau? "     

" rharha.. Aku gak mau kalau aku kesana nanti mereka memisahkan kita lagi. Aku gak mau "     

Aku pun terdiam     

" udah.. Kamu tenang aja. Aku gak bakal ninggalin kamu. Aku bakal selalu ada di. Samping kamu. "     

" mereka selalu punya cara buat pisahin kita. Aku takut kalau ini cuma akal akalan mereka aja supaya aku nemuin mereka. "     

" hey.. Jangan berpikiran jelek gitu. "     

Akupun menggenggam tangannya     

".jangan takut ya... Aku gak bakal menyerah sekarang sama hubungan kita. "     

Izzypun duduk di tangga     

" tapi aku masih terlalu takut.. "     

Akupun ikut duduk di tangga     

" kalau kamu gak kesana. Kalau terjadi apa apa sama bapa kamu. Nanti. Kamu menyesal.. Aku gak mau kamu di cap anak durhaka lagi karena kamu gak nemuin orang tua kamu yang lagi sakit "     

Izzypun menyenderkan tubuhnya     

" kita kesana ya.. Kita temuin mereka berdua. "     

" iya.. Jangan pergi dariku "     

" iya.. Kalaupun aku pergi. Aku pasti kembali "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.