Broken Life , Broken Heart

Kehancuran Mental



Kehancuran Mental

0Sebisa mungkin aku mencoba mendorong lemari untuk menutupi pintu agar tidak ada yang bisa membuka nya dan menemui ku lagi..     
0

aku tidak bisa berdiri namun aku bisa melakukannya . aku menahan sakit di kakiku . sampai sampai membuat luka mengembung seperti gelembung berisi air itu pecah dan membuat telapak kakiku basah.     

Aku ingin mati , itu adalah yang ada di pikiranku saat itu.     

Rasa kecewa ku pada orang orang telah membutakan semuanya.     

Mungkin sudah 3 hari aku menutup pintu itu dengan lemari , semakin hari kewarasanku semakin berkurang , aku menjadi seperti orang lain yang terkadang tidak bisa mengenali diriku sendiri ,     

Aku kehilangan diriku yang sesungguhnya..     

Pikiranku menjadi tak terkendali , aku teringat akan semua orang yang menyakitiku dan semua nya seperti terputar secara bergantian. Membuatku takut dan tidak bisa tidur , semuanya menganggu pikiran dan hatiku.     

Saat itulah kehancuran diriku sendiri di mulai.     

Ragaku hidup namun jiwaku telah mati.     

Sosok yang selalu bersama ku yang kini aku ketahui bernama iting itu selalu menemaniku , agar aku tidak terlalu kesepian .     

Ia bilang padaku bahwa ia berasal dari subang jawa barat. Haha     

Aku pun mendengarkan ceritanya dengan seksama.. Aku anggap ia adalah teman ku satu satunya yang mengerti keadaanku tanpa menjauh atau menghakimi ku     

Ia selalu bertanya padaku , kapan aku akan ikut bersama nya. Namun aku selalu mengulur ulur waktu .     

Hingga suatu hari , saat kewarasanku benar benar hilang, ia menyarankan aku untuk mencari tali tambang dan mengikatnya di tiang yang ada di atap..     

Aku menuruti semua keinginannya . Tali itu di buat agak atas karena kakiku yang terikat .     

Ia memprovokasi ku bahwa jika aku berhasil melakukannya , ia akan membawaku untuk menemui bu izzy dan aku bisa hidup dengannya tanpa gangguan siapapun. Dan bodoh nya aku percaya pada makhluk menyeramkan ini..     

Saat itu aku memegang tali itu , memikirkan cara ku mati sungguh menyakitkan .     

Aku memasukan tali tambang yang telah di ikat simpul oleh diriku sendiri.     

Aku menelan ludahku saat aku merasakan tali itu mulai melingkar di leherku.     

Aku menaiki bangku, entah kenapa saat aku akan melakukan ini , semuanya terasa mudah dan terlihat berjalan lancar ..     

Bahkan kakiku terasa sangat ringan, tidak ada rasa sakit atau apapun . Padahal kakiku sudah terlihat mengerikan dengan luka melingkar disana dan terlihat basah     

Lalu ,sosok itu menyeret bangku hingga kakiku menggantung . Jeratan tali itu membuat tenggorokanku tercekat , rasanya menyakitkan . Diriku seperti di tarik paksa .     

Aku susah untuk bernafas , leher ku seperti akan patah , mataku menjadi sangat sakit .. Aku menggantung dan terbawa kesana sini saat kakiku memberontak tidak bisa diam.. Aku memegang tali yang ada leherku , berharap aku bisa melepasnya . Namun sosok itu malah tertawa tawa sangat puas , perut ku terasa mual , bahkan aku merasa aku buang air kecil saat aku menahan sakit yang seperti melepaskan jiwa dan ragaku ..     

Aku sudah pasrah bahwa aku menyerahkan hidup ku hari ini..     

Aku pun mencoba tersenyum dan menutup mataku , keadaanku sudah tidak memungkin kan ku untuk hidup ,     

Jalan kematian yang menyakitkan namun inilah jalan yang harus aku ambil untuk bisa terbebas dari beban.     

Aku mendengar suara dobrakan pintu dari luar , walaupun mataku sudah tertutup, namun aku masih mendengar dengan samar samar, banyak suara orang orang yang aku kenal     

Entah lah jika di sebut aku masih sadar , tapi aku tidak bisa membuka mataku atau bergerak lagi, namun jika di bilang aku sudah tidak sadar , aku masih bisa mendengar suara dan aku merasa ada seseorang yang memegang tubuhku.. Rasa sakit di tenggorokanku sudah tidak terasa lagi , aku ingin melihat ada apa namun aku tidak bisa ..     

Inilah titik paling terendah di hidupku, jika aku mengingat nya , aku merasa ngeri sendiri bahkan membuat ku merinding atas apa yang aku lakukan     

__________     

Aku terbangun saat aku merasa leher ku sangat perih dan juga banyak nya suara orang orang yang aku dengar .     

Saat mataku terbuka, aku melihat ada banyak keluarga ku disini. Mereka mengeililingi tempatku tidur . Dan aku baru sadar bahwa aku berada diruangan lain.     

Aku pun terbangun, mereka semua melihat ke arahku..     

Fitri berteriak histeris dan memelukku..     

" Rharha... Ya allah syukurlah.. Kamu masih hidup. " Ucapnya sambil menciumi kepalaku dan ia tidak berhenti memelukku     

Aku hanya terdiam melihat nya     

Lalu ibuku mendekat kepadaku , dan ia menampar wajahku     

" Apa yang kamu lakukan bodoh ? Apa kamu mencoba bunuh diri dirumah ayah tirimu? Apa kamu mencoba mempermalukan keluarga ? "     

Hatiku sakit , terasa tergores pisau.     

Aku tidak bisa berkata kata, entah kenapa . Aku tahu apa yang mereka bicarakan , namun aku tidak bisa bersuara.     

Lidahku terasa kelu,     

Keluargaku memandangiku , dan mereka mulai berdebat , aku harus di apakan, jika aku di kembalikan ke ruangan itu, mereka tidak ingin aku melakukan ini lagi , dan yang membuatku semakin merasa sakit , saat mereka berunding aku harus di bawa dengan siapa, dan mereka menghitung biaya makan dan juga tempat tinggalku.     

Walaupun aku sudah tidak waras saat itu, namun aku masih bisa mengerti perkataan mereka . Aku ingin menangis namun air mataku seolah tidak mengizinkan nya .     

Fitri menangkup wajahku dengan matanya yang berkaca kaca..     

" Aku bersyukur allah masih memberikanmu kehidupan . Walaupun apa yang kamu lakukan tadi itu menyakiti kami semua "     

Aku hanya terdiam..     

Lalu keluarga ku menyuruh fitri untuk membersihkan tubuhku yang sudah sangat bau     

Haha maklum saja saat itu aku tidak mandi , aku tidak ganti baju , dan aku juga merasa bahwa aku buang air kecil ..     

Fitri membersihkan leherku dengan sangat hati hati.     

Aku terduduk di lantai kamar mandi, seperti anak kecil yang sedang di mandikan oleh ibunya. Aku memainkan air , dan menjadikan alat mandi itu sebegai mainan ..     

" Aku akan membawa mu pergi dari sini rharha. Aku janji. " Ucap fitri sambil mengusap tubuhku dengan sabun     

Yang aku lakukan hanyalah tertawa tawa dan memainkan air sabun tersebut.     

Ini memalukan jika di ingat sekarang     

" Keluarga mu sakit. Keluargamu tidak waras .. Bagaimana bisa kamu di perlakukan seperti ini ? Mereka tidak berperasaan . "     

Aku melirik ke arahnya dan menyemburkan air ke wajah fitri.     

Dan ia pun hanya tertawa lalu membalas dengan menyiramkan air ke tubuhku , padahal aku lihat ia sedang menangis     

" Dengar... Jika keluarga mu nanti pergi. Kita akan pergi ya.. Aku akan mengajakmu jalan jalan sangat jauh. Kamu akan menyukai nya rharha. Aku tidak akan membiarkan kamu disini semakin lama lagi.. "     

Akupun selesai mandi , dan ia memakaikan ku handuk , lalu ia memakaikan ku baju dan mengeringkan rambutku     

" Tatapanmu saat ini berbeda rharha. Aku tahu ada yang tidak beres di dalam sana. " Ucap fitri sambil menunjuk dadaku     

" Aku tahu ada luka disana yang sulit untuk di sembuhkan hingga membuatmu seperti sekarang. Namun aku yakin kamu akan sembuh ... "     

Aku pun hanya tersenyum saat fitri mengatakan itu. .     

Lalu ia membawaku ke taman     

Ia membantuku untuk berjalan, karena kakiku menjadi tidak sulit melangkah     

" Kamu bisa merasakan udara luar sekarang rharha. Bagaimana rasanya. "     

Aku melihat ke sekeliling. Setelah sekian lama akhirnya aku bisa merasakan hembusan angin yang menyapa tubuhku dengan lembut..     

Aku terdiam sejenak meresapi setiap hembusan angin yang menenangkan untuk ku..     

" Mereka tidak akan membawa mu keruangan itu lagi rharha. Sekarang aku sangat membenci mereka . "     

Tubuhku menjadi sangat gemetar, jika mendengar keluarga, aku menjadi sangat marah ... Hatiku menjadi sakit,     

Dari situ, aku semakin hilang akal, aku semakin kehilangan diriku ,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.