Broken Life , Broken Heart

percobaan bunuh diri ke satu



percobaan bunuh diri ke satu

0Aku semakin sering berinteraksi dengan sosok yang ada diruangan ini.. Terkadang ia bisa menghiburku dengan berubah menjadi siapa saja.     
0

Aku selalu menyuruhnya untuk menjadi bu izzy dan ia menyanggupinya .     

Aku bahkan sampai di buat kagum oleh keahliannya yang satu ini.     

Aku merasa mempunyai bu izzy di sampingku, dan itu membuatku bahagia     

Bahkan ia bisa berubah menjadi pembicara yang sangat baik dan menceramahi ku     

" Kamu menyalahi kodrat mu , kamu mencintai seorang perempuan ? " Ucapnya yang sedang berubah menjadi ustadzah     

" Ya ustadzah. Haha "     

Aku gila? Ya memang benar , saat itu aku sudah menjadi gila ... Jika mengingatnya sekarang aku terkadang tidak percaya bahwa aku seperti itu dulu...     

Sosok itu selalu tidur denganku .. Terkadang aku geli saat kakinya yang tidak ada terpegang olehku     

" Kapan kamu mulai akan mati ? "     

" Secepatnya.. "     

" Baik.. "     

Setiap fitri mengantarkan makannya padaku , aku tidak memakannya dan hanya membiarkan nya     

Aku mengabaikan keadaan fitri dan jarang berinteraksi dengannya     

Aku tidak ingin ketahuan olehnya bahwa aku punya niat untuk bunuh diri..     

Namun hari ini aku membutuhkannya     

" Fit.. Aku boleh minta obat asma ? Sepertinya asma ku kambuh.. "     

" Obat asma ? "     

" Ya .. Kamu bisa mencarinya di apotek untuk yang mempunyai asma akut seperti ku. "     

" Nanti aku akan cari kan untukmu ... Obat asma itu keras keras rharha... "     

" Ya,. Aku tahu. Makannya aku suruh kamu beli di apotek. Hehe "     

" Nanti sore akan aku antarkan kesini... "     

Akupun hanya tersenyum.     

" Terima kasih... "     

Fitri pun berlalu pergi.. Rencana ku seperti nya akan berhasil.     

________     

Ketika sore hari , fitri kembali ke ruanganku, ia membawa obat asma yang aku minta , dan ia bilang bahwa aku hanya boleh meminumnya satu butir saja tidak lebih     

Akupun mengiya iyakan setiap apa yang ia ucapkan     

.     

Setelah fitri pergi, tanpa berpikir lagi aku memakan semua obat asma itu. Obat itu ada 12 butir..     

Awalnya aku hanya berkeringat, namun lambat laun , aku tidak bisa bergerak, bahkan aku tidak bisa bicara , aku tidak bisa merasakan tubuhku sendiri ,     

Aku merasakan setiap aku menghela nafas , akan terasa dingin, rasanya aku seperti berada di salju yang banyak.     

Aku bahkan tidak bisa mengangkat tanganku ..     

Bahkan aku bisa mendengar suara seperti aliran listrik di kepalaku.haha     

Pengelihatanku berubah seperti banyak bintik bintik yang berjatuhan kepadaku     

Aku tidak bisa mengontrol diri sendiri saat aku merasa tubuhku kejang aku seperti ikan yang di angkat dari air dan di biarkan di lantai     

Aku terus menggusur tubuhku sendiri dan terdiam di ujung tembok..     

Aku memegang dadaku yang mulai terasa sangat dingin, seperti baru saja di siram air es..     

Rahangku mengeras, bahkan aku tidak bisa merasakan gigiku sendiri     

Aku seperti jelly yang sangat lembek..     

Lalu aku tidak ingat apa apalagi...     

Lalu aku pun terbangun, aku kira diriku sudah mati, dan sudah berada di dunia lain.     

Aku membuka mata dan melihat ke sekeliling     

" Jika ini adalah dunia lain , mengapa semua nya terlihat sama ? " Gumamku     

Tubuhku penuh dengan keringat , sampai sampai bajuku basah karena keringat ini..     

Aku terdiam sejenak mencoba untuk berpikir , apakah mungkin dunia lain sama saja     

Dan saat aku sedang berpikir, fitri membuka pintu     

Akupun kaget     

" Fitri ? Kenapa kamu ada disini ? " Tanyaku dengan tak percaya     

" Setiap hari aku ada disini rharha.. "     

" Apa kamu sudah mati juga ? " Tanyaku     

" Mati? Apa maksudmu rharha ? "     

" Bukankah ini dunia lain? Kenapa kamu ada disini ? "     

Ia berjalan mendekat ke arahku dan ia melihat obat asma yang ia beli , ia melihat ku dengan melotot     

" Kemana obat asma mu? "     

Aku hanya terdiam     

" Rharha.. Kemana obat asma mu ? Kenapa ini kosong ? "     

" Aku meminum semuanya fitri.. "     

" Meminum semuanya ? Apa kamu sudah gila ? "Ucapnya melihat ke arahku     

" Aku pikir dengan meminum semuanya aku akan mati . Tapi kenapa aku masih disini ? Obat itu tidak ngaruh ? Padahal aku sudah memakan semuanya fit.. "     

" Rharha... Apa yang kamu bicarakan ? Maksud kamu apa dengan meminum semuanya supaya kamu mati? Apa kamu mencoba untuk bunuh diri ? "     

Akupun hanya tertawa     

" Aku ketahuan .. Haha "     

" Rharha... Ada apa denganmu ? Kenapa kamu jadi seperti ini ? " Ucap fitri , ia duduk di depanku     

" Aku berencana mati dengan obat itu, tapi kenapa aku tidak mati ? Ini aneh... Ini sangat aneh fitri... "     

" Rharha... Kenapa kamu lakuin itu ? "     

" Karena aku ingin mati fitri... Aku sudah muak untuk hidup.. Aku ingin mati ... Aku ingin mati.... "     

Fitri pun memelukku dan ia menangis     

" Jangan berkata seperti itu rharha. Jangan berpikiran untuk itu "     

" Aku ingin mati... Aku ingin mati.. Hahaha kenapa aku tidak mati ? Seharusnya obat itu membuatku overdosis dan mati tadi ... Obat itu sangat keras .. Tapi kenapa tidak berpengaruh padaku fit? "     

" Rharha... Cukup .. Kumohon... "     

Fitri pun mengambil handphonenya dari saku dan ia memanggil seseorang     

Aku hanya menangis dan terus berkata tentang mati ,     

Lalu fitri memberikan handphone nya padaku ..     

Ia bilang bahwa ada seseorang yang ingin bicara padaku     

Saat aku lihat bu izzy ada dilayar , akupun terdiam     

" Hei.. Rharha... Ada apa ? Apa yang kamu lakukan hmm sampai membuat temanmu menangis ? "     

" Izzy.. Aku seharusnya tadi mati... Tapi kenapa aku tidak mati? Aku masih hidup.. " Ucapku tanpa rasa bersalah sedikitpun     

" Rharha... Kenapa kamu bilang seperti ini? Kenapa kamu ingin mati? Ada apa denganmu? "     

" Aku lelah izzy . Aku ingin bebas dari sini. Jalan satu satunya adalah aku harus mati "     

Aku lihat bu izzy menangis disana. Namun aku bingung dan tidak tahu kenapa ia menangis     

" Apa kamu ada saran agar aku cepat mati? " Tanya ku pada izzy     

" Jangan... Kumohon.. Jangan seperti ini. Hatiku sakit rharha... Kamu harus bertahan. Kamu kuat ... Jangan punya pikiran seperti itu.. " Ucapnya dengan tangisan     

Akupun melihat ke sekeliling dan aku melihat ada kaca yang sudah tidak terpakai , kaca itu tergeletak di dekat lantai     

Akupun mencoba mengambilnya dengan menyeret tubuhku     

Dan aku memecahkan kaca itu , lalu aku mengambil bagian kaca yang sedikit tajam     

" Rharha...hentikan ... Apa yang mau kamu lakukan sayang.. Tolongg jangan seperti itu. Aku tidak bisa menolongmu jika kamu terluka "     

Akupun menggoreskan kaca itu ke lengan ku dengan acak , hingga aku melihat sobekan di lenganku..     

Fitri mencoba mencegahnya . Namun aku mengancamnya     

" Jangan mendekat padaku. Atau aku akan melukaimu "     

" Rharha... " Ucap fitri , ia pun sedang menangis     

Akupun memperlihatkan luka di tanganku, darah yang mengalir dengan luka yang sedikit menganga     

" Kamu pernah bilang bahwa manusia akan mati jika kehabisan darah ? Sekarang aku akan membuang darahku agar aku bisa mati "     

Aku lihat bu izzy disana, wajahnya penuh dengan air mata . Ia terlihat menahan tangis nya agar tidak pecah.     

" Jika aku mati, kalian tidak usah repot repot membuatku terluka.. Aku sudah lelah aku ingin pergi dari dunia ini.. "     

"bertahanlah rharha.. Aku tidak ingin kamu pergi.. Aku ingin kita berdua bertemu lagi . Aku sayang padamu rharha. Kumohon... "     

" Sayangmu tidak akan ada guna nya untukku.. "     

Akupun mematikan telepon itu dan memberikan nya pada fitri..     

" Pergilah dari sini sekarang. Aku muak .. Aku muak dengan kalian semua.. Biarkan aku disini sendiri . Jangan pernah kembali kesini . Biarkan aku membusuk disini "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.