Broken Life , Broken Heart

free



free

0Saat menjalani tes untuk persidangan .     
0

Aku di nyatakan bebas dari hukum karena aku mengidap gangguan kejiwaan dan mental .     

Di tambah aku selalu mengatakan selama tes bahwa aku tidak pernah menyesali perbuatanku     

Dan mereka hanya meminta jaminan bahwa pihak keluarga akan lebih menjaga dan mengayomi ku untuk lebih baik .     

Riana , bu ustadzah dan ibuku , mereka bertiga yang menjamin kebebasan diriku     

Ibu ku dan aku sudah berbaikan dan mencoba menghapus semua luka di masalalu yang pedih itu     

Apakah aku harus senang ?     

Apakah akan terjadi hal hal yang tidak di inginkan lagi? Tapi aku telah menghabisi ayah tiriku, jadi apa yang harus aku takutkan benar?     

Tidak ada yang harus aku takut kan lagi, semuanya sudah selesai. Mimpi buruk ini sudah berakhir. Aku bisa hidup dengan damai     

Saat itu, saat hari pembebasan ku, aku meminta mereka bertiga untuk mengantar ku untuk menemui tempat pusara izzy     

Setelah kepergiaannya aku belum pernah menginjakan kaki ku kesana     

Akupun membawa bunga berwarna ungu     

Saat sampai dipusara kekasih hatiku itu , tiba tiba tubuhku rasanya hancur kembali     

" izzy.. " ucapku dengan tangis     

" apa kabar ? Aku merindukan mu izzy .. " akupun memeluk nisan yang bertuliskan namanya     

" aku kesepian hidup tanpamu.. Banyak hal yang aku lalui tanpa kehadiranmu, tanpa semangatmu , tanpa pelukanmu.. Tanpa canda tawamu.. Izzy.. Kamu pergi terlalu cepat. Meninggalkan aku sendirian disini .. Apa kamu masih membenciku? "     

Rianapun menghampiriku ia menepuk bahuku dengan pelan     

" rharha.. Udah jangan sedih terus.. "     

" aku kangen izzy riana.. "     

" ya aku tahu rharha. Tapi kalau bu izzy lihat kamu terus terusan kayak gini nanti dia malah ikutan sedih"     

" tidak riana.. Dia sengaja melakukan ini. Dia sedang menghukumku . "     

Rianapun mengelus pelan tubuhku     

" bunda "     

" ya kenapa ? Ada apa nak "     

" boleh aku minta satu permintaan.? "     

" apa ? Bilang saja "     

" jika orang tua izzy mengizinkan , dan jika umurku tidak lama lagi, aku ingin bunda memberi tahu keluarga izzy untuk memindahkan tempat izzy bersama denganku ke tempat dimana izzy mengakhiri hidup .. sebenarnya itu adalah tempat kita berdua memulai hubungan ini . Aku ingin berada disana dengan izzy, menghabiskan waktu berdua disana. "     

" jangan ngomong gitu rharha. Kehidupan mu masih panjang .. Kamu harus bisa bertahan dan berjuang untuk hidupmu . Sekarang kamu mempunyai bayi yang harus kamu jaga dan rawat hingga ia tumbuh dengan baik "     

" entahlah.. Aku rasa kematianku sendiri semakin mendekat . "     

.     

" itu cuma pikiran kamu saja "     

Akupun menaburkan bunga bunga berwarna ungu     

" aku sudah menepati janjiku izzy. Tunggu aku sebentar lagi.. Aku akan segera menemui mu disana. Aku janji .. "     

" bunda mau kan mengabulkan keinginanku? "     

" rharha sayang "     

" kumohon bunda.. "     

" iya.. Bunda akan berusaha sebisa mungkin untuk mengabulkan permintaanmu . "     

" terima kasih bunda "     

" kamu harus bisa melupakan perasaan mu pada izzy .. "     

" rharha tidak akan pernah bisa melupakan perasaan rharha padanya ustadzah. Sampai kapanpun.. Izzy cinta mati rharha.. "     

" hmm .. Ya sudah . "     

" izzy .. Kamu pasti sangat kesepian disana ? Apa disana dingin? "     

" aku lelah ,, aku akan pulang dulu izzy. Nanti kita akan segera bertemu.. Jangan marah lagi ya .. " ucapku     

Setelah membacakan doa untuk izzyku tersayang, akupun dan semuanya pergi.     

Hidupku benar benar sangat hampa..     

Aku butuh izzy di hidupku..     

_________.     

Ustadzah setiap hari ia selalu dengan sengaja menitipkan anak laki laki itu padahal aku sudah beberapa kali menolak baik halus atau pun kasar.     

Saat ini riana ia sedang berada di kamar ku, aku masih terbaring karena perut ku masih saja terasa sakit pasca kelahiran.     

" rharha.. Anakmu lucu banget. " ucap riana     

" berisik.. "     

" kamu tidak mau mengendongnya sekali saja ? "     

" gak riana. Makasih "     

" oh ayolah.. Sekali saja .. "     

" jangan membuatku untuk memusuhi mu riana.. "     

" gak asyik ah "     

" bodo amat.. "     

Rianapun kembali menimang nimang anak itu     

" saat pertama kali mendapat kabar kamu telah membunuh ayah tiri dan nenekmu jujur saja aku tidak bisa tidur. Aku terus memikirkan bagaimana keadaanmu. Dan bagaimana bisa kamu melakukannya sendirian. "     

Akupun melirik riana . .     

" mendapat kabar dari siapa? Riana. Kamu itu ikut dengan ku menjalan kan rencanaku. Kamu membantuku, "     

" apa ? "     

" kamu membantuku melakukannya riana.. Aku tidak melakukannya sendirian. Kamu membantuku memegangi mereka"     

" maksud apa kamu apa sih? Aku gak ngerti "     

" jangan bercanda riana.. "     

" aku benar benar gak ngerti . Membantu kamu gimana ? Setelah kamu menyuruhku pergi, aku langsung pergi "     

Akupun terdiam sambil terus memandang wajah riana     

" tapi aku masih ingat kamu tidak mau pergi dan memilih untuk membantuku untuk menghabisi keluarga ku sendiri. "     

" hah? Rharha sumpah aku gak pernah bantuin kamu.. Waktu itu aku langsung pulang karena harus kerja juga kan aku bilang. Aku pikir kamu gak serius sama omongan kamu "     

Akupun kembali mencoba mengingat dengan jelas, dan aku yakin kalau itu adalah riana. Tapi kenapa riana sekarang dia tidak mengakui ini semua.     

Apa dia takut ?     

" oh iya seperti nya aku salah lihat. "     

" ya.. Aku berani bersumpah rharha . Aku tidak berada disana. "     

" iya. Mungkin aku hanya berhalusinasi "     

" iya rharha.. "     

Akupun mencoba menarik selimut. Kenapa menjadi aneh begini ? Jadi yang selama ini membantuku waktu itu siapa? Jika bukan riana lalu siapa ?     

Ya tuhan apa aku benar benar sudah sangat tidak waras?     

Atau aku benar benar sudah seratus persen gila     

" kamu benar benar akan menyerahkan anakmu pada ustadzah? "     

" iya. Ustadzah akan mengadopsinya. Orang tidak waras sepertiku tidak mungkin kan mengurus seorang bayi.? "     

" kamu pasti bisa sembuh kok. Cuma masalah waktu saja rharha "     

" ya .. Mungkin "     

" move on dari bu izzy. Dan itu akan membantumu kembali menjalani hidup rharha"     

" sudah ku bilang aku tidak bisa melupakan izzy begitu saja riana.. "     

" hmm "     

" tolong jagain dulu hambali, aku mau ke kamar mandi dulu"     

" tidurkan saja disana "     

" iya di sampingmu saja ya. "     

" terserah"     

Rianapun pergi, tanpa sadar akupun menatap bayi kecil itu yang berada tepat di sampingku     

Jujur aku sedikit tersenyum karena melihat nya , terlihat menggemaskan memang     

Akupun sedikit bermain main sebentar dengannya.     

Namun tiba tiba saja bayi kecil itu menangis membuat ku dengan reflex menggendongnya..     

Namun saat aku perhatikan lebih lama dan lebih dekat,     

Akupun langsung teringat laki laki sialan itu .     

" riana.... Rianaaa " panggilku     

Tapi tidak ada jawaban     

" riana cepatlah.. " ucapku dengan emosi     

Akupun kembali menyimpan bayi kecil itu ke atas kasur .     

" ada apa ? "     

" dia menangis, bawa dia pergi dari sini riana. Aku tidak mau di ganggu oleh suara tangisan bayi atau apapun itu.. Bawa bayi ini pergi dari hadapanku "     

" rharha.. "     

" riana.. Cepat bawa pergi bayi itu atau aku akan melukai nya ? "     

" bayi itu mengingatkan ku akan hal buruk "     

" bayi ini tidak berdosa rharha "     

Akupun berteriak pada riana.     

" baik aku yang akan pergi dari kamar ini riana. Jika kamu tidak mau membawa bayi ini keluar. Kenapa kamu menyusahkan ku hah? "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.