Broken Life , Broken Heart

menyesalinya?



menyesalinya?

0Aku dan riana mengunci pintu kamar nenekku dan kembali masuk kedalam kamar ku seolah olah tidak ada yang terjadi     
0

Apa aku menyesalinya ? Tidak sama sekali     

Aku justru bahagia karena telah menghilangkan nyawa nenekku sendiri dengan tanganku     

Sakit hati dan dendamku kini sudah terbayar lunas.     

" riana sebaiknya kamu pulang sekarang.. " ucapku pada riana yang kini tidak berhenti untuk minum     

Mungkin ia panik melihat apa yang terjadi     

" aku sudah berjanji akan bersama mu.. " jawabnya     

" hmm "     

" apa yang harus aku lakukan selanjutnya rharha ? "     

" aku ingin sekali menghabisi ayah tiriku riana.. Apa kamu bisa membantu ku? "     

" bagaimana caranya ? "     

" ibuku dan ayah tiriku pasti sekarang sedang berada di. Kamar. Menurutmu bagaimana caranya agar aku bisa masuk kesana? "     

" aku bisa menemani mu masuk kesana. Aku akan memegangi ibumu selagi kamu menghabisi ayah tirimu. Benar? "     

" ya kamu benar. "     

" tapi jangan sekarang .. Aku butuh menenangkan diriku sejenak . Kita baru saja menghabisi nenekku rharha . Itu membuatku sedikit trauma "     

" oke.. "     

Aku dan riana pun kini memakan cemilan sambil kembali menonton video video pembunuhan     

" bukannya ayah tirimu punya senjata api? Yang biasa ia gunakan untuk mengancam mu? "     

" iya.. Tapi aku tidak tahu dimana si bajingan itu menyimpannya riana.. Mungkin itu berada di. Kamarnya. Aku tidak akan bisa memakainya. "     

"Ya .. Dan bisa saja itu pistol mainan. "     

Akupun melirik riana     

" kenapa dulu aku tidak terpikirkan begitu ya. Kamu benar , bisa jadi itu senjata mainan. "     

" huh.. Payah .. Makannya perbanyak nonton film film biar tahu.. "     

" ck "     

" kamu sudah siap? Maksud ku dengan semua konsekuensinya ? Hukuman yang akan kamu terima ? "     

" ya aku sudah siap. Walaupun aku sendiri harus mati "     

" separah itu luka mu? "     

" lukaku tidak bisa di gambarkan dengan apapun . Kamu bisa membayangkan hidupku telah di setting oleh keluargaku untuk hancur. Apa karena aku anak yang terlahir dari broken home ? Kenapa mereka menyalahkan keberadaan ku atas kehancuran mereka? "     

" keluargamu yang salah rharha. Mereka dibutakan oleh harta "     

" ayah ku sendiri begitu , aku benar benar hancur dan trauma riana.. Apa mereka bisa mengembalikanku ? Mengembalikan kembali mentalku yang rusak, ? Dan mengembalikan kembali kenangan masa kecilku yang buruk?"     

Riana mengeluh     

" tidak ada yang bisa mengembalikannya riana. Bahkan untuk satu satunya kebahagiaanku mereka merengenggut nya dariku. Apa aku tidak pantas bahagia? "     

" mungkin ada kebahagiaan yang lain untukmu"     

" apa ? Kebahagiaanku satu satunya hanyalah izzy.. Izzy segalanya untukku dan dia sekarang telah pergi meninggalkan ku sendirian disini. "     

" rharha.. "     

" aku benar benar membenci hidupku. Hatiku hancur karena di tinggalkan izzy . Hidupku hancur karena keluargaku sendiri. Itu menyedihkan "     

Rianapun ia bangkit     

" ayo. Kita akhiri ini semua. Aku tidak ingin melihatmu menangis seperti ini lagi.. "     

Akupun menyambut tangan riana     

" terima kasih riana kamu sudah mau mengorbankan hidupmu untukku"     

" tidak apa apa.. Jikapun aku jadi kamu. Kamu pasti akan melakukan hal yang sama bukan? "     

" iya, tentu saja riana.. Akupun akan bertindak sama jika hal itu terjadi padamu "     

Rianapun tersenyum     

Akupun mengikuti langkah riana     

" dimana kamar mereka ? "     

" di sebelah kiri riana . "     

" ayo kita masuk "     

Akupun menganggukan kepala     

Begitu masuk aku melihat ibuku , ia terbaring di dekat jendela, sementara laki laki sialan itu ada di dekat pintu     

Akupun menatap ke arah mereka berdua     

Rianapun tertawa     

" apa yang akan kamu lakukan padanya rharha ? "     

" tunggu disini sebentar , aku akan mengambil pisau di dapur riana. "     

" aku sudah membawanya . "     

Akupun melirik riana .     

" sejak kapan kamu membawanya ? Sedari tadi kamu bersama ku di kamar "     

" aku sudah mempersiapkan semuanya"     

Rianapun mematikan lampu kamar     

"Aku akan menghampiri ibumu . Lakukanlah dengan cepat"     

Akupun menghampiri laki laki sialan itu dengan perlahan, lalu menaiki tubuhnya.     

Ia pun perlahan terbangun dan membuka matanya     

" surprise" ucapku dengan senyuman     

Laki laki itu tersenyum     

" berani sekali kamu kesini, disini ada ibumu . "     

" aku sengaja mas.. "     

Akupun menutup mulutnya dengan jari tanganku     

" aku menginginkannya sekarang. Kamu sudah terlalu lama tidak menyentuhku " jawabku dengan suara yang di buat buat seolah olah aku sedang kehausan     

Siiblis sialan itu semakin tersenyum lebar     

" lakukan lah kalau kamu berani. " bisiknya     

Akupun dengan sekuat tenaga mengayunkan pisau yang aku pegang pada bagian dadanya     

Srekk..     

Itulah suara nyaring yang aku dengar saat pertama kali pisau itu menusuk dadanya     

Aku sedikit menutup mataku kala ada sesuatu yang mengenai wajahku     

Akupun mencabut pisau itu lalu menusukannya lagi ke tempat yang sama     

Lalu mencabut nya lagi dan sekarang menusukannya ke lain arah     

Sekarang paha ku yang berada di perutnya terasa lengket. Bau amis menyeruak di ruangan ini     

Aku menatap wajahnya yang kini sedang menganga, apakah ia sangat kesakitan?     

tubuhnya bergerak perlahan     

" bagaimana rasanya ? " tanyaku dengan lembut     

" apakah sakit? Tapi itu tidak seberapa sayang.. Sakit ku karena ulah mu itu lebih parah .. Apa kamu mau aku mencoba nya lagi"     

Akupun kembali menusukan pisau itu dengan sekuat tenanga     

" itu untuk masa lalu ku yang telah kamu hancurkan. Kamu memperlakukan ku seperti aku ini adalah sampah. Kamu menghancurkan semua nya. Hidupku , keluarga ku dan kamu telah membuat cintaku pergi karena otak kotormu untuk menikahi ku. Anak tirimu.. Hahaha"     

Akupun menyentuh wajahnya lagi     

" sudah lama aku menyimpan dendam ini. Aku selalu menahannya, tapi nyatanya sekarang aku tidak bisa.. Kamu telah membuatku menjadi monster seperti sekarang .. Pasti kamu tidak menduga nya kan? "     

" ayo jawab aku jangan diam saja . " ucapku dengan mengguncang guncang tubuhnya     

Mungkin suara ku terlalu keras hingga membuat ibuku terbangun     

Iapun berteriak dengan histeris     

" sh... It kenapa bunda bangun di saat yang tidak tepat. Aku belum selesai dengan laki laki sialan ini "     

" apa yang kamu lakukan ? " tanya ibuku dengan bergemuruh     

" aku hanya sedang mengobrol dengan nya sebentar "     

Ibuku pun semakin histeris saat melihat darah yang kini memenuhi selimut nya     

" riana amankan ibuku sebentar, aku masih belum puas dengan laki laki ini.. ibuku mengganggu saja "     

Rianapun dengan sekuat tenaga memegangi ibuku yang sedang histeris     

" sayang sekali.. Uangmu banyak tapi kamu harus pergi dengan cara seperti ini. Maaf kan aku . " ucapku     

Ibuku terus saja berteriak membuatku sedikit pusing mendengarnya     

Akupun turun dari tubuh laki laki sialan itu untuk menghampiri ibuku     

" kenapa bunda berisik sekali ? " ucapku     

Iapun menatap ku dengan sesegukan karena ia sedang menangis     

" bunda pasti tidak menyangka nya.. Dia sudah mati , aku menusuk nya dengan sangat banyak. "     

" kamu.. Kamu .. Gilaaa. Kamu pembunuh "     

" jangan berkata begitu padaku.. Aku hanya menyelesaikan masalah agar semuanya kembali seperti dulu "     

" dasar anak bodoh.. Aku akan melaporkan mu pada polisi dan kamu akan di penjara rharha "     

Akupun tanpa sadar menampar ibuku sendiri     

" bisakah sekali saja kamu membela ku . Bisakah kamu sekali saja memperlakukan ku seperti anak lainnya. Aku ini anakmu bunda bukan sampah "     

" ayah kandungmu yang telah menyakitiku "     

Akupun mengarahkan pisau yang aku gunakan tadi pada ibuku     

" ayah ku yang melakukannya tapi kenapa aku yang harus menanggung semuanya ? Aku harus menerima semua perlakuan kasar dan hinaan dari orang orang dan keluargaku sendiri lalu aku harus menanggung semua kebencian di antara kalian berdua yang mengharuskan hidupku menderita. Apalagi yang harus aku tanggung sebagai anak broken home ? "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.