Broken Life , Broken Heart

kembali ke pesantren



kembali ke pesantren

0Aku memutuskan untuk memalsukan kesembuhan ku. Bahkan aku membujuk bu euis agar aku bisa keluar dari tempat ini dan aku memberitahunya bahwa aku akan pindah ke pesantren , aku berjanji padanya untuk rutin mengunjunginya dan masih mengkonsumsi obat ketergantungaku serta obat untuk depresi ku..     
0

Awalnya ia terlihat ragu, namun setelah seminggu ia memberiku izin, dengan banyak catatan.     

Aku sangat berterima kasih padanya ,     

Aku kembali ke pesantren...     

Awal yang baru hidupku disini. Aku memberitahu pada pimpinan pesantren ini bahwa aku ingin memulai semuanya dari awal, karena aku sudah sedikit lupa dengan ajaran semasa disini.     

Aku di sambut sangat baik disini.     

Aku senang karena mempunyai kegiatan yang membuatku sibuk hingga aku melupakan trauma ku sendiri.     

Aku bahkan di beri kepercayaan untuk mengajar kelas dasar bersama anak anak kecil yang terkadang membuatku tertawa atau kesal bersamaan . Tapi aku bahagia.     

Bahkan aku mengunjungi beberapa pesantren lain untuk bertukar ilmu, dan saling mengetahui metode belajar mereka .     

Aku seperti menjadi orang yang baru , yang tidak mempunyai masa lalu kelam.     

Keinginan ku untuk memakai cadar semasa kecil sekarang sudah aku laksanakan.     

Aku benar benar menutup diriku,     

Aku bangga menjadi diriku sendiri...     

Aku bisa mengendalikan diriku sendiri,     

Dan     

Aku dengar , bu izzy sekarang mengajar didua tempat, itu untuk menambah kesibukannya . Jadi itu akan mengalihkan pikirannya ..     

Terkadang aku memberitahunya untuk jangan terlalu lelah , dan mengingatkan nya untuk makan dan istirahat.     

Walaupun terkadang Aku masih sangat merindukannya.     

Namun ini sudah kesepakatan kami berdua ,     

Tapi aku ragu sampai kapan aku bisa mengatasi perasaan ini ? Perasaanku terlalu besar     

_________     

Hal yang paling aku senangi adalah saat membawa anak anak untuk belajar diluar ruang pesantren . Aku selalu membawa mereka untuk belajar di pinggir sungai Atau taman terbuka . Itu akan membuat mereka merasa lebih terbuka dan tidak bosan.     

Dan untungnya mereka menyukai kegiatan ini.     

Bahkan saat itu aku dan anak anak pesantren ini pernah masuk salah satu koran lokal di jawa barat, saat aku mengajak anak anak ini belajar di hutan raya ,, hehe jika melihat fotonya sekarang itu membuatku terkadang ingin tertawa .. Karena terlihat jadul sekali     

________     

Semakin lama pesantren ini semakin maju , banyak yang berdatangan dan itu membuat kami kesulitan membagi kamar , membagi kelas juga membagi makan.     

Hal ini membuat ku sedih karena ada yang tidur di lantai , dan harus berbagi lemari dengan beberapa santri lainnya     

Bahkan saat itu kami mengalami krisis makanan , namun mereka tetap bertahan disini     

Kenangan yang indah , tidak akan mudah aku lupakan.. Kita berbagi , dan hal ini membuat ku semakin betah dan tidak ingin meninggalkan mereka anak didikku     

Aku menjadi bersemangat untuk sembuh total dan mengembalikan diriku seperti yang dulu..     

Tidak lupa juga selama tiga tahun disini, aku selalu menemui bu euis dan diam diam meminum obat obat itu tanpa sepengetahuan yang lain, karena aku tidak ingin mereka yang tidak tahu kondisiku sebenarnya menjadi salah paham padaku.     

Aku tidak ingin menjelaskan apapun jika mereka bertanya tentang hal itu, karena aku sudah mengubur semua trauma dan kesakitanku selama ada disini.     

Mereka harus mempunyai masa depan ,     

__________     

Tapi     

Ketenangan dan kebahagiaanku terganggu     

Oleh kedatangan seseorang kehadapanku dan membuatku sangat marah     

Ia datang dan memberitahu pimpinan bahwa ia ingin membawaku pulang ke rumah ..     

Ia menunggu diruang tunggu untuk santri, bu ustadzah menghampiriku     

" Temuilah, ini sudah terlalu lama , tidak baik sesama manusia tidak bertanya lebih dari 3 hari " Ucap bu ustadzah     

" Aku tidak ingin pulang ustadzah .. Aku sudah nyaman disini, tolong beritahu mereka bu ustadzah "     

" rharha,,, Tidak baik menyimpan dendam, ayo temui dulu mereka , dan bicarakan baik baik. Kamu tidak ingin kan jika kamu mempunyai dendam lama kelamaan hatimu akan menghitam dan itu disukai setan "     

" Hati ini sudah terlanjur menghitam karena nya,dan setannya pun sudah ada disana ,"     

Bu ustadzah terdiam dan menatapku dengan tatapan yang sedikit mengerikan     

" Tubuh dan pikiranku menolak untuk bertemu mereka, "     

" Tapi dia sudah menjadi orang tua mu juga . Jadi mengalah saja dulu dan temui beliau " Ujar bu ustadzah dengan tegas     

Aku mendengus kesal.     

Akupun mau tidak mau harus menemui nya ,     

Saat pertama kali melihatku ia menyeringai membuatku membuang muka ,     

" Rharha. Sudah sangat lama tidak bertemu . Ibumu merindukanmu " Ucapnya sambil mendekat     

" Ada apa ? Aku sedang sibuk , tidak usah berbasa basi? "     

" Saya ingin membawa kamu pulang dan tinggal dirumah lagi, ibumu sangat merindukanmu. Ia merasa kehilanganmu.. Pulanglah.. "     

" Aku sudah nyaman disini.. Jadi aku tidak akan pulang ke rumah lagi.. Titip salam ku pada ibuku.. " Jawabku sambil berlalu pergi     

" Ibumu sedang sakit.. Apa kau tega membiarkan ia sendirian disana ? Dia selalu menanyakan keberadaanmu "     

Deg     

Hatiku tiba tiba saja merasa sangat sakit mendengar ibuku sedang sakit..     

Memang aku sudah sangat lama tidak bertemu dengannya setelah basa basi permintaan maaf yang aku tahu tidak ada ketulusan atau penyesalan disana     

" Aku akan pulang dan melihat ibuku saja , setelah itu aku akan kembali kesini .. "     

" Iya tidak apa apa. Ada suatu hal juga yang harus saya sampaikan , ini sangat penting.. "     

" Apa ? Sampaikan saja sekarang . Jangan berbelit belit "     

Ia mendekat dan mencoba memegang tubuhku. Aku dengan refleks langsung menjauh darinya dan berdiri di depan pintu keluar     

" Ini harus di bicarakan secara kekeluargaan rharha. Jadi mau tidak mau kamu harus ikut pulang hari ini.. "     

" Iya aku akan pulang sendiri. Anda pulang saja sendiri sekarang "     

"Hmm Baiklah. Kalau begitu , saya tunggu dirumah rharha. Hati hati . Kamu masih ingatkan alamat rumahnya ? "     

Akupun tidak menjawab pertanyaan nya dan berlalu pergi     

Aku menghampiri bu ustadzah dan memeluknya .     

" Ada apa ? Apa ada hal yang penting? "     

" Dia menyuruhku pulang, katanya ibuku sakit bu ustadzah, namun aku takut "     

" Kamu sudah berubah, jadi tidak usah takut apapun. Ia tidak akan pernah berani lagi menyentuhmu. Insha allah "     

" Aku ragu bu ustadzah "     

" Jika ini sudah berurusan dengan orang tua mu, akan sulit . Temui saja dulu ibumu , kamu tidak mau kan suatu saat nanti jika terjadi sesuatu pada orang tua mu dan kamu di anggap jadi anak durhaka ? Kamu akan menyesali hal itu seumur hidup"     

Aku menghela nafas kasar..     

" Doakan aku ya ustadzah .. "     

" Ustadzah selalu doakan .. Berpikir positif lah . Awali semuanya dengan bismillah rharha jangan selalu berpikiran buruk pada orang . semuanya bisa berubah seiring berjalannya waktu.. "     

Akupun tersenyum dan berpamitan untuk pulang , aku membereskan beberapa baju untuk di bawa..     

Perasaan ku sangat tidak karuan saat ini..     

Walaupun ibuku sudah di butakan oleh cinta dan dia tega membuangku tapi aku menyayanginya..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.