Broken Life , Broken Heart

udang di balik batu



udang di balik batu

0Dengan langkah ragu , aku menguatkan tekad ku untuk kembali ke rumah ... Sepanjang perjalanan aku hanya berdoa pada tuhan agar aku bisa tegar saat berada disana.     
0

Hatiku mengatakan tidak untuk menginjakan kakiku disini lagi, namun aku tidak tega saat mendengar ibuku sedang sakit, bagaimana pun ibuku segalanya bagiku, aku tidak ingin kehilangan nya.     

Dengan mengucap bismillah , aku perlahan masuk kedalam rumah dan segera mencari ibuku, ia sedang berada di kamar dengan keadaan yang cukup menyakiti hatiku , apalagi saat ini yang ku tahu ia mempunyai anak kecil yang masih membutuhkannya.     

" Terima kasih sudah mau kembali kesini ... sini masuk dan duduklah di sampingku " Ucap ibuku     

" Ini sudah kewajibanku bunda.. Bunda sedang sakit, jadi aku akan merawatmu sampai kembali pulih ... "     

" Sekali lagi terima kasih, istirahat lah dulu, kamu pasti kecapek an tadi di perjalanan.. "     

" Perjalanan nya dekat jadi tidak begitu lelah, jadi mungkin aku akan menyimpan pakaianku dulu, setelah itu aku akan membuat makanan untuk bunda "     

Ibuku pun tersenyum , aku berlalu akan masuk ke kamar ku yang dulu,     

Saat berada di depan pintu , aku menutup kedua mata ku ... Menghela nafas dan mencoba untuk masuk.     

Awalnya terasa sesak dan sangat mengganggu , namun aku mencoba mengabaikan perasaan itu dan bersikap biasa saja .     

ini hanya akan sementara .. aku harus kuat     

setelah ibuku sehat aku harus cepat kembali ke pesantren.     

____________     

Setelah merapikan pakaianku di lemari, aku bergegas untuk pergi ke dapur , memasak makanan untuk ibuku..     

Saat sedang asyik memasak , handphone ku berbunyi dan aku melihat itu dari bu ustadzah,     

" Assalamualaikum ,, rharha . Sudah sampaikah? "     

" Sudah..alhamdulillah ustadzah.. "     

" Syukurlah.. Titip salam ku pada ibu dan ayah mu "     

" Ayah tiriku ustadzah, bukan ayahku .. "     

" Sama saja rharha.. Semoga ibu mu cepat di beri kesembuhan . "     

" Amin .. Makasih ustadzah.. "     

" Jaga diri baik baik disana ... Jaga prilaku dan sikap .. Ustadzah menunggu kepulanganmu kesini lagi ... "     

" Terima kasih ustadzah. .. "     

" ya sudah kalau gitu.. . "     

Akupun mematikan telepon itu dan melanjutkan untuk memasak, namun handphoneku kembali berbunyi     

Aku tidak melihat Id siapa yang menelpon ,karena aku langsung mengangkat telepon itu.     

" Kenapa ustadzah? "     

" Hai.. Ini aku.. Izzy.. "     

Aku melihat kembali handphone ku , dan benar itu no nya     

" Hai... Apa kabar ? "     

" alhamdulillah Baik.. Aku denger kamu pulang ke rumah ? Ada apa ? "     

" Ah iya .. Ibuku sedang sakit, jadi aku pulang dulu, eh iya tau darimana ? "     

" Dari pihak pesantren, tadi aku nelpon kesana soalnya , dan aku cek tadi pesan aku terkirim semua jadi aku nelpon kamu"     

" Ouh gitu... Mau ketemu ? "     

" Boleh emangnya ? "     

" boleh kayaknya. hehe . Ouh iya Gimana ngajarnya ? Masih kuat di dua tempat ? "     

" Di kuat kuatin aja ... Hehe "     

" Ya udah aku mau masak dulu, nanti kalau udah selesai kita ketemuan ... "     

" Ya udah kalau gitu, hati hati ya ... "     

" Iya .. Nanti kabarin aja mau ketemuan dimana .. "     

" Oke see u "     

Aku pun mematikan handphoneku dan mulai memasak kembali,     

Setelah selesai , aku membawa makanan itu ke kamar ibuku dan mulai menyuapi nya disana ..     

Setelah berada di pesantren , aku sering belajar memasak , jadi sekarang memasak adalah hal yang mudah untuk kulakukan , tidak seperti waktu itu, aku tidak bisa memasak untuk adik adikku. Hehe     

Saat sedang menyuapi ibuku, beliau bertanya     

" Bagaimana keadaanmu rharha? "     

" Aku baik baik saja . "     

" Bukankah kamu sakit? "     

" Itu dulu, sekarang aku sudah baik baik saja "     

" Kenapa dulu kamu kabur dari rumah dan tidak menceritakan kondisimu padaku ,? "     

" Aku dulu tidak waras , jadi aku tidak tahu. apa aku harus memberitahumu , karena aku rasa jika pun bunda tahu itu akan terasa percuma, tidak ada yang peduli padaku, bahkan jika aku hidup atau mati, " Jawabku asal     

ibuku terdiam , sebenarnya aku ingin menangis , tapi sebisa mungkin aku tahan. aku tidak ingin di cap lemah oleh ibuku sendiri .     

" Soal ayah tirimu... "     

" Tolong jangan pernah membahas hal itu lagi sekarang. Itu sudah berlalu dan aku sudah melupakannya. "     

" Darimana kamu mendapatkan uang untuk pengobatanmu? "     

" Bu izzy yang mengeluarkan semua uangnya untuk pengobatan ku "     

" Kamu masih berhubungan dengannya ? "     

" Ya karena dia satu satunya orang baik yang aku kenal didunia ini. Dan dia juga satu satunya yang aku punya. "     

Ibuku terdiam beberapa saat , aku pun memberikan nya minum dan obat, lalu menyuruhnya untuk kembali beristirahat.     

" Istirahat lah bunda.. Aku akan pergi sebentar .. "     

" mau Pergi kemana ? "     

" Aku ada janji dengan temanku. "     

" Tapi anak bunda dia belum makan, tolong beri dulu dia makan . dia belum makan apa apa .. bunda takut dia sakit"     

" Iya aku akan menyuapi nya dulu, setelah itu aku akan pergi .."     

Akupun keluar dari kamar , dan membersihkan peralatan makan ..     

Aku mencari cari anak ibuku , dan ia sedang berada di belakang rumah dengan ayah tiriku,     

Aku sangat terganggu dengan tatapan ayah tiriku saat ia melihatku, ada tatapan hewan buas disana yang tidak pernah hilang..     

Aku berusaha keras untuk meluluhkan adik kecil itu karena ia susah di beri makan.     

Aku jadi harus berada satu ruangan dengan laki laki brengsek itu lagi.     

Membuat tubuhku mendadak alergi..     

" Dengar rharha.. Ada yang ingin saya sampaikan padamu.. Ini penting " ucap nya tiba tiba     

" ada Apa ? " Jawabku ketus     

" Nanti malam akan ada tamu yang ingin bertemu denganmu jadi jangan pergi kemana mana "     

"tamu? Siapa ? "     

" Nanti kamu akan lihat sendiri siapa yang akan datang kesini "     

" maaf Aku gak bisa , aku ada janji ketemu sama seseorang di luar . "     

" Tapi ini penting ,dan hal ini juga yang membuat ibumu sakit "     

Aku mengerutkan kening dan bertanya tanya dalam hatiku siapa yang ingin menemui ku ..     

" Aku tidak janji, namun setelah bertemu dengan temanku , akan ku usahakan pulang cepat .. "     

" Memang nya seberapa penting temanmu itu ? Sampai sampai kamu mengabaikan untuk bertemu tamu penting "     

.aku tidak menjawab pertanyaan nya , saat aku selesai menyuapi adik kecil ku itu, akupun berlalu pergi ke dapur untuk membereskan dapur dan peralatan makan.     

Aku masuk ke kamar untuk bersiap siap .. Setelah mendapat pesan untuk bertemu di salah satu restaurant yang ada di jalan dago,     

Hatiku senang bukan main saat akan bertemu dengannya .     

Saat di pertengahan jalan, aku membawakan ia sebucket bunga berwarna ungu kesukaan nya.     

Rasa rinduku selama tiga tahun tidak bertemu dengannya . Aku harap ia menyukai nya .     

Maafkan aku yang masih seperti ini dengan perasaan terlarang ini     

Sekuat apapun aku berjuang untuk tidak bertemu dengannya , namun entah mengapa perasaan ku masih selalu utuh untuknya. bahkan hanya dia yang ada di otakku.     

ya tuhan..     

bahkan saat ini jantungku berdebar debar sangat kuat.     

sambil tersenyum tidak karuan memikirkannya     

aku memang gila dan sangat berdosa..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.