Broken Life , Broken Heart

semakin rumit



semakin rumit

0Aku menggerutu kesal.. Dan masuk ke dalam kamar     

Dengan cepat mengganti bajuku dan mengunci pintu..     

Sialan.. Ayah tiriku masih saja seperti itu, aku kira dia sudah bertaubat..     

Namun nyata nya dia masih bisa seperti tadi padaku..     

Bisa bisa nya dia masih di beri nyawa ya tuhan     

Apa tujuan mu menciptakan dan masih memberi nyawa kepadanya?     

_________     

Aku pun terduduk di kursi , dan melihat handphone , aku melihat tidak ada balasan dari izzy, tapi ia membuat status manis dengan keluarga kecilnya, akupun tersenyum pahit dan berpikir mungkin ia tidak ingin di ganggu..     

" hidupku rumit sekali ,,, " ucapku dalam hati     

Akupun memutuskan untuk pergi berjalan jalan ke daerah dago .. Menghilangkan penat dijalanan .. Aku membeli beberapa cemilan dan minuman dan duduk di kursi sambil melihat area jalanan kota bandung,     

" sebenarnya sendiri lebih baik dari pada dengan istri orang lain , karena jika ketahuan akan membuat kekacauan di alam dunia. . " ucapku dalam hati diiringi dengan cengiran konyol     

Aku terfokus memperhatikan jalanan, banyak mobil yang berlalu lalang disini membuatku sedikit merasa terhibur karena aku banyak menyaksikan beberapa manusia di sana dengan aktifitasnya.     

Saat aku sedang menikmati cemilan ku , dua orang menghampiriku, dua pemuda yang satu membawa sebuah gitar dan yang satuseperti nya adalah seorang penyanyi , mereka pengamen jalanan.     

Aku membiarkan mereka menyelesaikan lagu mereka , suara nya cukup bagus dan membuatku nyaman saat mendengarnya ,     

Saat lagunya akan selesai , aku ingin merequest sebuah lagu, dan melihat ke arah mereka , namun begitu kagetnya aku saat aku melihat seseorang yang amat sangat aku kenali berdiri di hadapanku, .     

Kami saling memandang satu sama lain selama beberapa saat.     

Aku mengalami " ngelag " yang sangat lama , apakah itu mungkin orang di hadapanku ini ?     

Tapi tubuhnya penuh dengan tatto dan juga di telinga nya terdapat sebuah anting besar yang terlihat mengerikan saat aku memandangnya.     

Tapi aku yakin itu adalah dirinya ..     

" irvan? " tanyaku dengan terbata bata     

Pemuda itu belum sadar jika aku memanggil namanya , hingga pemuda yang lain menyenggol tubuh adikku itu, hingga ia menyadari sesuatu     

Sepertinya ia tidak mengenali ku saat aku memakai krudung..     

" siapa ya ? " tanya nya yang membuatku berdiri dari kursi     

" kamu irvan kan? Ini kaka mu ... Rharha "     

Ia terlihat tidak percaya dan mencoba untuk pergi namun aku menghentikan langkahnya dengan cepat     

" kamu ngapain ada disini ? Bukan nya kamu seharusnya ada di pesantren? Dan ini apa ? Tubuhmu kenapa penuh dengan Tatto? Telingamu juga kenapa jadi bolong seperti itu? Apa yang terjadi ? Kenapa bisa begini ? " aku mengajukan pertanyaan yang bertubi tubi karena rasa tidak percaya ku pada nya yang kini terlihat jauh berbeda .     

" lepaskan aku ka... "     

" lepaskan bagaimana ? Aku bertanya padamu sekarang. Kenapa tidak mau menjawab ? "     

" apa peduli mu pada ku ka ? Kenapa baru sekarang bertanya keadaanku? "     

" apa maksudmu ? Aku kira kamu berdiam diri di pesantren ? "     

" sudah lama aku tidak tinggal disana . "     

" kenapa ? "     

" apa kakak pikir aku tidak sakit saat melihat orang tua ku sendiri bersenang senang disini sedang kan mereka mencoba menyingkirkan aku dan adikku dengan mengirimku kesana ? Bahkan mereka tidak pernah sekalipun menemui kami disana ? "     

" mereka mengirimu ke pesantren itu untuk kebaikan mu sendiri , mereka ingin yang terbaik untuk hidupmu . Dunia dan akhirat "     

" benarkah? Mereka punya maksud begitu? Apa mereka tidak kasihan pada adik kecil kita ? Disana ia menangis setiap hari , dia ingin bertemu dengan orang tua nya. Tapi apa ? Mereka tidak pernah datang sekalipun ka "     

Aku terdiam .. Tidak tahu harus berkomentar apa.. Ini akan susah ..     

" sekarang dimana adik kecil kita ? "     

" itu bukan urusan kaka. Kaka urus saja urusan sendiri .. "     

" itu urusan kaka, karena kaka adalah kaka kalian .. Kita adalah keluarga "     

" hentikan omong kosong ini ... Aku muak memiliki keluarga seperti keluarga kita ini.. Jadi berhenti menganggap bahwa kita masih keluarga "     

" jangan bicara seperti itu, aku menyayangi kalian berdua , aku sungguh tidak tahu , aku pikir kalian masih berada disana .. Maaf kan aku "     

Kami berdua pun menangis seperti anak kecil dan saling berpelukan..     

" kalian tinggal dimana sekarang ? Kalian baik baik saja kan ? " tanyaku     

" aku tinggal bersama teman temanku yang lain.. Kaka , kaka kenapa masih tinggal dirumah itu? "     

" aku baru saja kembali kesana . Selama beberapa tahun ini aku kembali tinggal di pesantren... "     

"Benarkah ? "     

" iya .. Kenapa memangnya? "     

" aku mendengar dulu, tentang cerita kaka yang merebut suami bunda dan kaka yang menjadi pelacur , apa itu benar ? "     

" siapa yang mengatakan nya ? "     

" beberapa orang.. Mereka terus mengatakannya padaku, dan itu membuatku membencimu."     

" jika kamu tidak pernah melihat nya sendiri, jangan pernah percaya pada apapun yang orang katakan.. Mengerti , itu fitnah yang sangat kejam.. "     

Ia pun tertawa dan aku mengacak acak rambutnya yang kini berwarna kuning,     

Ya tuhan ia terlihat seperti orang asing bagiku     

"Apa kaka boleh ke tempat tinggal kalian? " tanyaku     

" boleh , jika kaka mau.. Tapi tempatnya sedikit kotor , karena kami tidur seperti ikan asin yang sedang di jemur , bertumpuk tumpuk disana " jawabnya     

" tidak apa apa , kaka akan pulang dulu sebentar untuk mengambil beberapa makanan untuk kalian, kebetulan dirumah makanan sedang banyak sekali . Hehe " ucapku dengan tawa     

Kami berdua pun pulang ke rumah, namun saat memasuki pagar , ibu dan ayah tiriku ada disana , aku menggenggam tangan adikku dan menyuruhnya untuk masuk, namun ia di halangi orang ayah tiriku..ibuku terlihat kaget saat melihat penampilan adik ku ini , ia pasti tidak akan menyangka bahwa ia adalah irvan     

" kamu siapa ? Ngapain masuk ke rumah saya ? " tanya ayah tiriku     

" dia adikku. Jangan ganggu dia " jawabku dengan nada yang tinggi     

Mereka terlihat tidak percaya     

" jangan pernah kamu berani berani masuk ke rumahku... Aku tidak pernah sudi rumah ku di injak oleh orang seperti mu " ucap ayah tiriku sambil mendorong tubuh adikku ..     

Akupun menghampiri nya dan mencoba untuk membantu adikku berdiri , namun yang terjadi adalah ayah tiriku ia terlihat akan menyakiti ibuku..     

" rharha... Jangan pernah menolongnya , atau aku akan sakiti ibumu..."     

Ayah tiriku membawa ibuku masuk ke dalam kamar , lalu disana terdengar suara jeritan dari ibuku , dan juga beberapa suara seperti benturan sesuatu ke tembok,     

Irvan dan aku mencoba membuka paksa pintu itu, namun percuma karena di kunci dari dalam.     

Tak lama irvan mencoba untuk menutup telinga nya dan ia terlihat menangis ..     

" aku tidak sanggup kak... Mendengar suara ini lagi.. Aku benar benar tidak sanggup . "     

Ia pun berlari dan pergi dari hadapanku.     

Mungkin kah ia juga mengalami trauma yang sama seperti ku?     

Apa anak anak broken home seperti ku harus hidup hancur dan menderita seperti ini?     

Siapa yang sepantasnya bertanggung jawab atas mental dan kewarasan kita?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.