Broken Life , Broken Heart

gotcha



gotcha

0Adikku pergi begitu saja setelah mendengar pertengkaran itu, aku mencoba mengetuk pintu dengan sekuat tenaga bahkan mencoba mendobraknya , namun hasilnya nihil..     
0

Akupun memanggil beberapa orang yang ada dirumah, namun mereka tidak berani , karena mereka takut oleh ayah tiriku .     

Akupun menangis di depan kamar, memohon agar ayah tiriku berhenti, tak selang berapa lama pintu kamar terbuka , ibuku ada disana dengan tangisan . Muka nya memar , akupun segera memeluk ibuku ...     

" bunda, maafkan aku ,apa yang telah dia lakukan pada bunda ? " tanyaku     

" gara gara kalian anak tidak berguna , sudah ku bilang jangan berbuat onar , kenapa tidak mendengar ku? " ucap ibuku     

" maaf kan aku bunda."     

" kenapa dia ada disini ? Bukankah seharusnya ia ada di pesantren ? "     

" mereka... Mereka tidak disana lagi .. Mereka sudah keluar " jawabku     

Lalu ibuku ia menamparku ,     

" dasar anak anak tidak tahu diri .. Kalian membuatku pusing ... Lebih baik kalian mati dari pada harus membuatku seperti ini. Kalian hanya menjadi beban dihidupku "     

" bunda... " ucapku dengan tetesan air mata yang membasahi mata     

Ibuku pun beranjak pergi dari hadapanku . Ia masuk ke dalam kamar , disana ayah tiriku berdiri ..     

Akupun menatap nya dengan penuh kebencian yang teramat sangat     

" jika sekali lagi kamu membuat orang lain masuk ke rumah ini dan membuat onar , ibumu yang akan menanggung semuanya .. "     

" jangan pernah berani berani menyakiti ibuku lagi sedikitpun ... Jangan pernah menyentuhnya lagi dengan tangan kotormu itu ."     

" apa kamu mau menggantikan posisi ibumu? "     

" jangan sakiti ibu ku lagi, ingat itu, jika mau menyakiti, sakiti saja aku... Jangan ibuku "     

Iapun menyeringai ,     

" ugh... Rupanya ada yang ingin menjadi pahlawan bagi keluarganya "     

" aku pikir kamu sudah berubah ,dan menjadi ayah tiri yang baik, tapi iblis seperti mu seperti nya tidak akan pernah berubah ... Bahkan sampai kiamat terjadi, ouh atau mungkin kah kamu sebenarnya adalah dajjalnya? " ucapku kesal     

Iapun tersenyum di hadapanku dan berlalu pergi begitu saja ..     

_________     

Akupun masuk ke dalam kamar dan mengacak acak isi kamar ku, bahkan ada beberapa barang yang pecah disana     

Nafasku memburu , aku merasa amat sangat marah ..     

" masalah ini membuat kepala ku serasa ingin pecah, mereka terus berdatangan bertubi tubi , tak membiarkan ku hidup tenang... Aku bisa bisa gila.. Benar benar gila " gerutuku     

______________     

Keesokan harinya , aku mengajak ustadzah untuk bertemu, aku ingin mencurahkan isi hatiku pada beliau, semoga saja ada jalan keluar dari masalah yang aku hadapi , agar aku bisa hidup dengan tenang tanpa kutukan masalah di hidupku..     

Sebenarnya aku sangat gugup, aku takut jika aku akan di hakimi.. Namun aku percaya beliau bukanlah orang yang seperti itu,     

Aku membuat janji untuk bertemu di sebuah cafe di daerah lembang, agar suasana dingin dan tidak terlalu panas untukku.. Haha     

Saat pertama bertemu, kami bertegur sapa dengan hangat , akupun mempersilahkan beliau untuk duduk, karena aku yang datang pertama..     

" bagaimana keadaanmu rharha ? Saya sudah dengar tentang pembatalan pernikahan itu, saya cukup terkejut mendengar nya , tapi kita harus berbesar hati, itu belum jodoh namanya , " ucapnya dengan hangat     

Akupun membalasnya dengan senyuman dan sedikit tawa ..     

" apa yang mau di bicarakan sampai kita harus bertemu jauh seperti ini hmm "     

" lebih baik kita pesan makan atau minum dulu ustadzah, baru setelah itu kita bicara. Hehe biar enak ngobrolnya" jawabku dengan tawa     

" ahhh. Baiklah... Hehe biar kita punya tenaga ya..hee " jawabnya     

Setelah memesan , kami pun makan ,     

otakku sedang sibuk merangkai kata yang pas agar ketika aku menyampaikan hal ini, akan terasa mudah di pahami..     

Tidak berbelit belit dan membuatnya pusing..     

__________     

Aku tidak berhenti menarik nafas berat ,     

Setelah selesai makan, baru saja aku akan menyampaikan maksud dan tujuan ku mengajak nya bicara , tiba tiba saja ada sepasang laki laki berjalan di hadapan kami, menurutku mereka berdua cukup ganteng, dengan tubuh yang tinggi ,tegap dan memiliki wajah yang tampan, namun mereka terlihat bergandengan tangan , dan juga bersikap cukup mesra , itu membuatku tak berhenti melihatnya, jantungku berdegup sangat kencang, dan ustadzah juga tidak berhenti melihat ke arah mereka ,     

Mereka terlihat bahagia , dan tanpa di sadari akupun tersenyum, mengingat bahwa akupun sama dengan mereka , namun reaksi lain di tujukan oleh orang yang ada di hadapanku..     

"Kelakuan anak anak zaman sekarang, lihatlah, mereka melupakan siapa diri mereka sendiri .. Mereka kehilangan jati diri mereka .. Padahal allah sudah menciptakan mereka berpasang pasangan , dari lawan jenis , bukan sesama jenis." ucapnya     

Aku langsung menatap ustadzah dengan serius ,     

" bahkan perbuatan seperti itu dosanya lebih besar dan tingkatannya berada di atas zina , apa kamu bisa bayangkan rharha ? Sungguh mereka adalah orang orang yang melampaui batas.. "     

Aku seperti tersambar petir disiang bolong saat mendengar ini,     

" bukan kah itu sudah takdir ustadzah? ? " tanyaku dengan pelan     

" takdir ? Allah tidak pernah membuat takdir seperti itu, mereka salah paham terhadap takdir , mereka salah menyimpulkan takdir mereka sendiri , kaum seperti mereka bahkan paling di benci di dalam agama , jadi bagaimana ada takdir seperti itu? "     

Aku mencoba menelan ludahku sendiri , tenggorokan ku terasa mencekat, padahal aku belum menyampaikan obrolanku , namun obrolan ini terasa amat sangat menyakitkan untukku .. Ini seperti sudah mewakili jawaban atas pertanyaan yang akan aku ajukan padanya     

" sekarang saya mau bertanya , bagaimana jika nanti keturunan mu yang seperti itu? Apa kamu sanggup untuk menerimanya ? Apa kamu tidak akan bersedih? Kamu membesarkan nya dengan susah payah dan penuh pengorbanan , menginginkan yang terbaik untuk kehidupannya kelak agar menjadi anak yang berbakti ,sholeh atau sholehah, tapi berakhir sia sia ? Karena perbuatan seperti ini akan menyeret mu dan membuatmu susah di akhirat nanti ? Coba renungkan.. " ucapnya     

Aku terdiam     

" apalagi jika pelakunya sudah memiliki keluarga dan keturunan .. Bagaimana jadinya ? "Ucapnya sambil melihat ke arahku     

Mungkin ini bisa di namakan serangan fazar . Haha     

" saya tidak pernah membenarkan Perbuatan mereka selama ini, mereka mungkin bisa bersembunyi dari siapa saja didunia ini, tapi mereka tidak bisa sembunyi dari sang maha pencipta , saya yakin orang itu akan bertaubat , bukan begitu rharha ? "     

Aku mengedipkan mata ku beberapa kali saat di tatap oleh ustadzah , aku tidak tahu apa yang barusan ia bicarakan memang di tujukan untukku     

Atau ini memang sedang membahas laki laki tadi . Tapi kata kata nya sangat tepat untukku     

" mungkin saja .. Saya tidak tahu ustadzah ... " jawab ku dengan wajah tanpa dosa     

Ustadzah pun hanya tersenyum..     

" saya hanya berharap orang itu akan berubah.. Memang kebanyakan orang yang sudah terjerumus akan susah untuk kembali. Tapi jika dirinya sendiri yang ingin merubah mungkin akan ada hidayah untuk mempemudahnya . "     

" ya.. Sepertinya begitu .. "     

Ustadzah terus menatap ku     

" izzy ... " ucapnya tiba tiba yang membuat ku tidak bisa mengontrol mimik wajah.     

" ya.. Kenapa dengan izzy ustadzah.. Maksud saya bu izzy .. " aku kikuk sendiri menjawabnya     

" bagaimana kabar nya ? "     

" baik baik saja ustadzah "     

" syukurlah... "     

Aku menjadi gelisah tidak karuan..     

Apa ustadzah mengetahui sesuatu tentang aku dan izzy..     

Ini menyeramkan..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.