Broken Life , Broken Heart

sulit



sulit

0Aku merasa hangat saat ia memelukku .. Seolah olah beban itu menghilang sementara waktu... hembusan nafasnya yang selalu membuatku hanya selalu mengingatnya .. aku terlalu nyaman dengannya . aku semakin egois .. semakin ingin memilikinya tak ingin melepasnya .     
0

kenapa perasaanku malah semakin menjadi padanya     

tidak.. aku harus tetap tersadar akan keinginan konyolku ini..     

Akupun meraih tangannya, memainkan sela sela jari tangannya nya, dan menciumi punggung tangannya.     

ingat rharha disana ada cincin pernikahan yang masih ia sematkan di jari manis ..     

aku tidak akan pernah bisa memilikinya walaupun hanya untuk sekejap saja..     

Aku terus terusan menangis dalam diam, menangisi takdir yang akan aku hadapi di masa depan,     

" kenapa ia bisa kesini rharha? Dari mana ia tahu keberadaanmu? "     

" aku tidak tahu, aku bahkan tidak pernah memberitahunya .. "     

" apa yang sebenarnya ia rencanakan ? Kenapa ia jadi mengejarmu sekarang? "     

" aku tidak tahu .. "     

" aku mempunyai firasat tidak baik padanya. Aku takut sesuatu terjadi padamu LAGI .. "     

" tidak akan ada yang terjadi selama aku disini .. "     

Iapun melepaskan pelukannya , kami berdua pun saling pandang satu sama lain dan berhadapan, bahkan kening kami berdua saling menyatu, aku dapat melihat matanya dari dekat, disana ada kekhawatiran yang sangat besar yang dapat aku rasakan..     

" kapan semua ini akan berakhir ? Kenapa semuanya semakin terasa sangat sulit untuk kita " tanya nya padaku     

" aku tidak tahu ... "     

Ia meniupi wajahku ,     

" apapun yang kamu pikirkan , jangan sampai itu melukai dirimu sendiri .. Aku akan jadi orang yang pertama terluka jika sampai itu terjadi "     

Aku memandangi wajahnya yang sedang serius .     

Akupun memperlihatkan pergelangan tanganku yang telah aku lukai..     

" tapi ini tidak ada artinya lagi izzy, karena aku sudah tidak bisa merasakan sakit sama sekali saat menggoreskan nya di tanganku, mungkin kah aku telah mati rasa karena kesakitan yang aku alami selama ini? "     

Ia meraih lenganku , dan ia terlihat sangat marah..     

Saat akan membuka mulutnya untuk marah, Namun itu terhenti karena suara seseorang memotong     

" sayang... Aku cari cari dari tadi ternyata kamu disini... Ini anak kamu nyariin dari tadi.. Kamu lagi ngapain disini? Sama siapa ? " tanya seseorang laki laki yang tak lain adalah suami bu izzy..     

Aku membalikan badanku, untung saja suaminya tidak mengenali ku . Mungkin karena penampilanku yang sekarang .     

" aku... Aku lagi ngobrol sama pengajar di pesantren ini .. Maaf aku buat kalian nyariin .. Sini sayang sama mama. . " ucap bu izzy pada suaminya dan yang aku lihat ia menghampiri anaknya     

Akupun terdiam, dan tidak berani menyapa suaminya . Karena bisa saja terjadi perang ketiga     

" ayo sayang.. Kita balik lagi kedalem. Kalian belum pada makan kan? . " ucap bu izzy pada suaminya.     

" ouh iya sayang. Maaf jadi gangguin obrolan kalian, abis aku khawatir sama kamu dicariin gak ada di dalem..kirain aku kamu pulang duluan "Jawab suami bu izzy.     

Aku memejamkan kedua mataku, terkadang aku merasa jahat jika melihat mereka .. Aku seperti orang yang tidak tahu diri , merusak kebahagiaan rumah tangga orang lain.     

Mereka pun berlalu pergi..     

Aku menoleh untuk melihat apakah mereka sudah kembali masuk ke dalam.     

Namun saat menoleh , aku lihat bu izzy masih melihat ke arahku..     

Dan ia pun tersenyum ke arahku .     

Sakit... Ini benar benar sakit     

____________     

Saat acara selesai, aku dan santri yang lain membereskan tempat ini sampai selesai pada tengah malam, kesedihan ku tergantikan saat melihat mereka tidak merasa lelah , dan malah bersemangat bahkan mereka masih bisa bercanda..     

Dan hal yang membuatku terharu adalah saat para santri yang masih anak anak memberikan ku hadiah berupa coklat dan juga sebuah buku dari oki setiana dewi ..     

Akupun bertanya pada mereka , dari mana mereka mendapatkan uang untuk membeli buku dan coklat ini, dan mereka memberitahu bahwa mereka selama ini bersama sama menabung.     

Aku bersyukur memiliki mereka di hidupku, mudah mudahan suatu saat nanti aku bisa memberikan yang terbaik untuk mereka..     

Hmm.. Aku jadi merindukan adik adik kecilku , sudah sangat lama aku tidak bertemu mereka..     

Mereka pasti sudah besar sekarang..     

Andai aku bisa bertemu dengan mereka sekarang,     

____________     

Minggu ini sudah memasuki bulan puasa, sudah di pastikan dipesantren akan lebih extra dari hari biasanya . Selain banyak nya acara buka bersama , di sini juga di manfaatkan untuk para santri agar bisa khatam al qur'an dalam waktu satu bulan.     

Aku menyukai kesibukan ini, setiap hari aku mendatangi tempat yang berbeda , dengan kesan yang berbeda juga. Membuatku semakin betah berada disini dan sedikit menutup diri dari dunia luar, termasuk keluarga ku sendiri.     

Namun ketenangan ku terganggu saat ada keluarga dari si botak itu mendatangi pesantren . Aku ingin ketenangan , namun kekacauan selalu menghampiriku     

Aku berusaha menghindar, namun mereka memaksa untuk bertemu , mereka berkata bahwa aku harus mulai serius mengurusi pernikahan kami berdua yang semakin dekat waktunya.     

Itu membuatku muak,     

" kamu dan sarwo harus cepat cepat mengurus pernikahan kalian berdua.. Kalian harus saling memaafkan dan pergi bersama untuk mempersiapkan pernikahan ini " ucap ibunya padaku     

" aku sedang sibuk mengajar saat ini, jadi aku tidak punya waktu, kalian urus saja sendiri, kalian kan yang memaksa adanya pernikahan ini ? " jawabku     

" kamu ini dasar tidak tahu terima kasih, kami sudah mempunyai niat baik menikahkan kamu dan sarwo , tapi apa yang kami dapat? "     

Aku bersikap tidak peduli     

Ustadzah yang berada disini bersama ku ia mengelus punggung tanganku..     

" rharha.. Jangan seperti itu ... Bersikap lah baik, mereka kesini memiliki niat yang baik, kamu harus bisa menyambutnya dengan baik pula "     

" tapi aku tidak pernah memintanya ustadzah. "     

" stttt... Jangan begitu, niatnya baik untuk meminangmu.. Saya akan memberikan waktu untuk kamu agar bisa mempersiapkan pernikahan     

. Urusan mengajar di pesantren, biar nanti sementara waktu saya carikan penggantinya "     

Aku menatap nanar ustadzah tersayangku ini. Seperti nya beliau tidak mengerti akan penolakan ku ini     

" besok bersiap siaplah, aku akan menjemputmu disini , dan kita akan pergi, membeli persiapan pernikahan kita berdua .. " ucap laki laki sialan itu dengan wajahnya yang aku tahu ia sedang mempermainkanku.     

" terserah, lakukan saja apapun yang ingin kamu lakukan. " ucapku sinis     

Akupun langsung berdiri dan meninggalkan keluarga harmonis itu diruang pertemuan ..     

Sepanjang jalan aku hanya mengutuk keberadaan mereka. Mood ku benar benar rusak...     

Aku merasa putus asa. Dimana lagi aku harus bersembunyi agar mereka semua tidak bisa menjangkau ku..     

Aku ingin berteriak sekencang kencangnya ,     

jikapun dia adalah jodohku yang sudah di tuliskan tuhan maka, setiap hari aku akan berdoa pada allah, agar memisahkan kami, tidak apa apa jika aku harus kehilangan nyawa , agar aku tidak hidup bersama nya sedetikpun..     

Melihatnya saja membuatku ingin membunuhnya, apalagi jika aku harus satu atap dengannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.