Broken Life , Broken Heart

kamu malaikatku



kamu malaikatku

0Semua beriringan , perjuanganku, dan kesakitan ku...     
0

Hal yang paling sulit yang harus aku hadapi selanjutnya adalah bertemu dengan ayah tiriku, ada semacam perasaan bergejolak di dalam tubuhku...     

kenapa harus bertemu dengannya lagi... ? apa harus?     

terlebih dengan keluarga dari ibuku..     

hatiku belum siap ..     

Apa aku akan kembali waras?     

_________     

Berselang satu minggu aku datang ke rumah ku yang dulu... karena katanya nanti ibu dan ayah tiriku akan pulang dari jakarta ..     

aku baru mendengar bahwa ibuku sedang hamil ... aku turut senang mendengarnya     

Aku memasuki kamar ku yang dahulu menjadi saksi masa kecil ku sampai sekolah..     

Tak berselang lama terdengar suara ibuku memasuki rumah!,     

Aku melihat wajah yang amat sangat aku benci ada di hadapanku. ..     

Ibuku ia memelukku dengan erat dan terus meminta maaf padaku, hal ini membuat aku menjadi lemah, apalagi saat ia menangis dengan begitu tersedu sedu di depanku..     

saat ayah tiriku mendekat , aku memperingatinya dengan jari tanganku untuk menjauh dariku.     

Aku tidak ingin ia menyentuh kembali tubuhku sedikitpun ..     

Namun ia malah terus mendekat dan mencoba merangkulku. Bahkan ia menangis di hadapan ku . Aku meragukan air matanya dan juga kata penyesalannya karena ia tidak terlihat begitu...     

Ia bahkan bertingkah seperti tanpa dosa . Ia terus memperhatikan ku dari atas ke bawah , itu cukup membuatku bergidik ngeri.     

Ia bertanya apa aku sudah sembuh total . Jika belum aku akan dikirimkan ke luar negri untuk pengobatan yang lebih baik, namun aku menolak dan bilang bahwa aku sudah baik baik saja     

Aku bertingkah senormal mungkin di hadapannya.     

Aku memakai topeng terbaik di depannya agar ia tidak ikut campur dalam pengobatan ku. Ia memastikan hal itu dan bertanya pada bu izzy namun dengan cepat aku memberikan kode padanya agar ia menjawab hal yang sama .     

Dan untungnya bu izzy memahami kodeku .     

Lalu     

Ibuku menawarkan ku untuk tinggal lagi bersama mereka , aku menolak namun ia terus memaksaku untuk tinggal lagi dirumah ..     

" aku ibumu, biarkan aku menebus semua kesalahan dimasalalu , " Ucap ibuku     

" Aku akan memikirkannya, aku butuh waktu untuk bisa tinggal bersama lagi" Jawabku     

" Syukurlah, pintu rumah itu selalu terbuka untukmu. Kapanpun kamu akan kembali . Kembalilah.. Bunda menunggumu.. " Jawabnya     

Aku belum bisa memutuskan apakah aku bisa kembali atau tidak. Ini tidak mudah untukku terlebih ada orang itu dirumah .     

__________     

Akupun kembali ke tempat ku , tempat dimana aku meminum segala jenis obat . Dimana aku bisa tertidur nyenyak karena efek sampingnya , tanpa ada rasa takut. Disini memang terasa damai dan menenangkan , namun aku tidak bisa selamanya disini, bahkan jika ada orang lain yang melihat ku disini , mereka seperti sangat merasa iba, atau entah mereka merasa jijik..     

Lamunan ku tiba tiba saja buyar saat izzy tiba tiba bertanya sesuatu padaku     

" Kenapa kamu berbohong pada ibumu kalau kamu sudah sembuh? " Tanya bu izzy     

" Aku tidak mau jika nanti suami nya yang menanggung pengobatanku , itu akan menjadi hutang untukku dan aku tidak ingin ia menjerat ku lagi.. "     

" Tapi ini semua karenanya . Dia seharusnya bertanggung jawab rharha.. "     

" Aku tahu,.. Maaf aku sudah menggunakan uangmu untuk pengobatanku .. Nanti aku akan ganti .. Aku janji "     

" bukan itu maksudku.. Soal uang Tidak usah di pikirkan, itu uang tabunganku selama mengajar . Yang terpenting kamu sembuh dulu .. .. "     

" Terima kasih untuk yang kesejuta kali untukmu .. Kamu baik sekali padaku, aku tidak tahu harus membalasnya bagaimana"     

" Kebahagiaanmu adalah balasan terbaik untukku. "     

Aku memandang wajahnya. Ia benar benar tulus . Aku tidak ingin kehilangannya, namun aku sadar diri dimana posisi ku..     

Ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya .     

Kain itu berwarna pink tua , aku ingat kain itu adalah kerudung pemberian ustadzah kesayanganku .     

" Dari mana kamu mendapatkan kerudung itu? "     

" Aku mudah mendapatkan ini. Hehe "     

Ia berjalan mendekat dan memakaikan kerudung itu padaku     

" Izzy.. Aku .. Aku tidak pantas memakai ini. ... Aku udah sangat kotor .. "     

" Siapa yang bilang ? Kamu sangat amat pantas memakai ini. Bukankah ini keinginanmu dari dulu ? "     

" Tapi itu dulu. Sewaktu aku kecil. Sekarang sudah berbeda cerita izzy .. "     

" Tidak ada yang berbeda. Semuanya masih sama. Kau sangat cantik saat memakai kerudung, bahkan aku selalu kagum .. "     

" Haha Sekarang aku sudah sangat hina , diriku sudah sangat banyak dosa, aku tidak akan pernah pantas .. "     

" Kekotoranmu itu bukan keinginanmu. Jadi jangan Pernah menyalahkan dirimu sendiri. Bahkan pelacur pun berhak jika ia ingin memakai kerudung seperti ini. Tidak ada larangan untuk mereka "     

Aku tak bisa menahan air mataku..     

" Apa aku masih diizinkan untuk ini? "     

" Setiap manusia mempunyai kesempatan kedua. Jadi jangan pernah ragu. Kembalilah pada cita citamu kembali ke pesantren.. Itu adalah hal yang sudah benar."     

" Jika aku kembali kesana , itu artinya aku harus melupakanmu izzy. "     

" Kamu tidak harus melupakan aku. Kita hanya harus merubah perasaan satu sama lain . Kita kembalikan semuanya pada yang membolak balikan hati kita .. Kamu mengertikan ? "     

" Aku mengerti ... "     

" Aku selalu mendukung apapun yang terbaik untukmu. Aku akan cari kesibukan lain . Agar kita tidak sering bertemu.. Itu akan menghilangkan perasaan kita . Dan kita akan kembali sebagai seorang adik dan kakak. Bagaimana ? "     

" Kau yakin? "     

" Kembalilah.. Raih cita cita mu yang sangat kamu inginkan. . "     

" Tapi Aku masih sakit... "     

" tuhan akan menyembuhkannya. Percayalah.. Seiring berjalannya waktu , kamu akan pulih disana. "     

Akupun memeluknya dengan sangat erat, aku menangis sejadi jadinya di pelukan orang yang amat sangat aku cintai..     

Entah kenapa ada perasaan bahagia yang menyelimutiku karena ia selalu mendukungku, namun ada perasaan sakit saat aku harus merelakannya untuk pergi sementara di hidupku..     

" Kamu seperti malaikat tak bersayap yang dikirim untukku. Kamu selalu ada saat senang dan sedihku. Jangan pernah tinggalin aku apapun yang terjadi , aku tidak akan pernah sanggup melupakan perasaan ini padamu , tapi berjanjilah satu hal jangan pernah pergi dariku sedetikpun"     

" Kita masih diam di langit yang sama. Jika aku tidak ada , kau tahu dimana harus mencariku "     

" Aku tidak tahu jika di sampingku tidak ada dirimu . Mungkin aku sudah memilih untuk mati, aku bertahan untukmu.. Kamu belahan jiwaku yang sesungguhnya "     

Aku lihat ia juga menangis ,     

" Mungkin keadaan belum memihak kita berdua , namun aku yakin suatu saat kita akan bersama .. " Ucapnya     

" Jika kita tidak bisa bersama sebagai pasangan, aku akan tetap bersama mu dan selalu ingin bersamamu. "     

Ia pun tersenyum     

" Bahkan saat aku mati, aku akan ada disampingmu rharha.. "     

Aku memandangnya dan menangkup wajahnya     

" Jangan bicara tentang kematian .. Aku tidak ingin mendengarnya. Kau akan selalu bersamaku.. "     

Dan ia hanya membalasnya dengan senyuman.     

Menyakitkan ,..     

apakah ini pertanda bahwa aku harus kembali ke jalan yang benar?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.