Broken Life , Broken Heart

tawaran



tawaran

0Aku terbangun perlahan, mencoba membuka mata dan aku melihat bu izzy masih di posisi yang sama. Aku masih dalam pangkuannya.     
0

Lalu ia membelai lembut wajah ku ,     

" Syukurlah ,, kamu sudah sadar sekarang. Aku sangat khawatir " Ucapnya     

Akupun bangun perlahan dan mencoba duduk. Bu izzy memberikan minum padaku , aku masih sedikit merasakan sakit di kepalaku     

" Maaf... Aku harus begini di saat saat seperti ini.. " Ucapku dengan rasa bersalah     

"Tidak apa apa . Bukan salah mu ... Kamu sedang berjuang... Jadi jangan jadi pikiran ya " Jawab bu izzy     

" makasih izzy ouh iya.. Ngomong ngomong dimana bu ustadzah, aku jadi tidak enak, dia harus melihat aku seperti ini.. "     

" Kayaknya dia lagi ada jadwal ngajar ngaji dulu, kamu gak sadar hampir 2 jam an lebih "     

" Selama itu? Hm...apalagi seperti itu, Aku makin jadi merasa tidak enak. "     

" Aku udah nyeritain semuanya tadi .. Dan ia turut prihatin dan juga merasa sedih atas kondisi mu .. "     

" Kenapa kamu harus ceritain ? "     

" Dia bertanya , jadi aku jawab yang sebenarnya . kenapa Kamu marah.. ? "     

" ya gak .. cuma aku malu aja . ngapain harus di ceritain ke ustadzah .. " Jawabku..     

Lalu aku pun bersandar pada tubuh bu izzy ... Aku terus melihat wajah nya dari arah bawah.. ia menjadi sedikit salah tingkah.. Aku selalu menyukai jika dia sudah seperti ini.. Hehe     

" Kenapa ? " Tanya nya     

" Ada upil tuh Di hidung .. " Ucapku tanpa tawa     

Ia mendorongku sampai aku terguling ke lantai.. Lalu ia mengambil tisue dan segera membersihkan hidungnya     

" Aku hanya bercanda.. " Ucapku menahan tawa     

" Becanda mu selalu tidak lucu " Jawabnya dengan wajah masam.     

" Maaf ... Maaf... Gitu aja marah... "     

" Lain kali kalau mau becanda , lihat tempat , waktu juga kondisi.. "     

Aku mendekat ke arahnya. Dan mencubit pipi chuby nya , lalu menghujani pipinya dengan ciuman..     

" Maaf ya.. Aku gak akan ulangi lagi... Aku terlalu bahagia saat ini karena aku udah bisa bareng kamu lagi... Maaf kemarin kemarin aku gak bisa lakuin apa apa .. "     

" Hmm"     

" Eh iya ini jam berapa ? Aku harus balik lagi ke rumah sakit.. Apalagi aku belum minum obat . Aku gak mau kalau aku kelihatan kayak tadi.. Apa kata orang orang lain yang lihat coba ? Aku malu "     

" Tunggu bu ustadzah dulu, katanya mau ada yang di sampaiin ke kamu penting. "     

" Seriusan ? "     

" Serius... Tadi bilang gitu .. "     

" Mau ngomongin apa ya kira kira ? "     

" Mana aku tahu . Tadi gak bilang apa apa lagi"     

" Ya udah deh... Mau ikut nunggu ? "     

" Ya .. tunggu aja dulu siapa tahu emang penting kan ? "     

" Ya udah..."     

Aku pun bangkit dan mengajak izzy untuk berkeliling di pesantren, ia pun setuju , aku pun meraih tangannya dan mulai berjalan menyusuri lorong ..     

Suasana disini masih sama, kobong atau tempat tidur para santri tidak banyak berubah, tempat menghafal , dan juga tempatku dulu belajar masih sama persis ..     

_______     

Aku jadi teringat masa kecilku yang tanpa beban disini. Membuatku merasa bahagia dan bisa tertawa bebas , membuat ku merasakan menjadi diri sendiri tanpa paksaan     

Andai saja aku bisa menetap disini waktu itu, sampai aku dewasa seperti sekarang mungkin aku tidak akan seperti ini..     

Namun aku meringis ngeri aku menyadari itu hanyalah impian kecilku yang mustahil lagi untuk terwujud     

" Kamu tahu gak ? Dulu pertama kali aku masuk sini walaupun cuma sebentar karena pindahan juga , dan harus kuliah juga. pertama yang aku lihat itu kamu disini, aku selalu kagum, kamu masih kecil tapi sudah pintar, dan kamu juga kebanggaan para pengajar disini. Itu bikin aku penasaran tentang siapa kamu sebenarnya " Ucap bu izzy     

" Benarkah? Kenapa aku tidak pernah sadar ya ? Dulu kamu pernah membahasnya sekali , namun aku tidak ingat jadi aku mengiya iyakan saja . Haha "     

" Iya.. Aku selalu memperhatikan setiap apa yang kamu lakukan.. Dulu kamu masih bocah ingusan .. Aku tidak ingin di anggap fedofil jika dulu mendekatimu. Haha "     

" Apa ? Haha bukannya sekarang pun sama ? Usia kita berbeda 11 tahun. lalu kenapa kita sekarang bisa menjadi dekat ? Bahkan kita pernah melakukan sesuatu yang ..... " Ucapku sambil menatap nya     

Bu izzy mencubit perut ku dengan sangat keras hingga aku meringis karena kesakitan     

" Dengar. Waktu pertama masuk sekolah, aku sedikit kaget melihat penampilanmu yang menjadi terbuka. Saat semakin dekat denganmu, kamu malah menggodaku .. pada akhirnya malah aku yang jadi punya perasaan sama kamu , walaupun dulu aku selalu menolak perasaan itu karena aku kira aku sudah gila karena menyukai wanita "     

Akupun hanya tertawa mendengar penjelasan dari bu izzy     

" Menggoda? Perasaan ? Menyukai wanita ? Maksud nya bagaimana ? Kalian sedang membicarakan apa ? " Suara itu terdengar dari arah belakang . Membuat jantungku seakan meloncat dari tempatnya     

Kami berdua saling menatap dan tertawa kikuk     

" lagi bahas film.. hehe " jawab izzy     

" Kalian ini ada ada saja ... Ouh iya Kalian terlihat seperti adik dan kakak dari pada guru dan murid. Hehe " Ucap bu ustadzah     

" Hehe iya kita memang sudah seperti adik kakak ustadzah.. " Jawab bu izzy     

" Ouh iya rharha.. Saya ingin bicara sebentar . Bisa ikut saya ? "     

aku pun mengangguk     

" Saya sudah dengar semuanya dari izzy, saya turut prihatin mendengar kisah hidupmu. Tapi saya yakin suatu saat nanti kamu akan menemukan kebahagiaan ...     

" ouh.. Iya ustadzah terima kasih "     

"Saya ingin memberikan penawaran . Tapi saya tidak yakin , apakah kamu bisa menerimanya atau tidak ? "     

" Tawaran ? Tawaran seperti apa maksud ustadzah "     

" kalau tidak keberatan ,Kamu bisa tinggal disini dan mengajar lagi seperti waktu dulu.. Saya tidak akan memaksa. Namun saya yakin , keinginan dan cita cita mu untuk disini masih ada.. Juga untuk kesembuhan kamu.. Insha allah kamu bisa sembuh disini.. Kita disini akan membantu "     

" Tapi.. Ustadzah , saya sudah lupa apa yang di ajarkan dulu .. Dan Mengingat kondisi saya sekarang yang sangat kacau apa saya bisa ?"     

" Tidak apa apa , kamu bisa memulainya lagi disini dari awal bersama saya. Kamu bisa membantu saya untuk mengajar santri anak anak. Bagaimana ? "     

" Hmm.. Itu .. Saya belum tahu ustadzah. Saya merasa tidak pantas .. "     

" Jangan berbicara seperti itu, saya yakin semua manusia memiliki kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik.. Bukan begitu? "     

" Tapi saya masih menjalani terapi , saya takut jika suatu saat tiba tiba sakit saya mengganggu disini "     

" Tidak apa apa. Kamu pasti bisa melaluinya disini .. Kamu bisa sembuh secepatnya.. Saya yakin itu... Kamu orang yang kuat .. "     

Aku melirik ke arah bu izzy .     

Lalu memberikan isyarat, meminta jawaban     

" Mungkin disini tempat yang tepat untuk kamu bisa sembuh , dan bersembunyi untuk sementara waktu, aku yakin keluarga mu pasti saat ini sedang mencari keberadaan mu " Ucap bu izzy     

" Kamu benar. Aku masih takut jika harus bertemu dengan mereka.. "     

" Jangan takut , mereka tetap keluarga mu, jangan lihat ayah tirimu , namun lihat ibumu sendiri. Beliau pasti sangat mengkhawatirkan mu . " Ucap bu ustadzah     

ada bantahan dalam diriku tentang ibu ku yang mengkhawatirkan ku     

" Ya sudah nanti rharha izin dulu ke bu euis ya . Sekarang rharha harus kembali, jika tidak rharha takut seperti tadi lagi dan bisa membahayakan kalian. "     

" Rharha.. Pintu pesantren ini selalu terbuka untuk kamu kapan saja . Jadi saya tunggu kamu kembali . " Ucap bu ustazah dengan senyuman.     

Akupun dan bu izzy pamit dari pesantren..     

Entah aku harus menyebutnya apa , kebahagiaan atau beban.. Karena seorang pendosa sepertiku apa pantas berada disini ?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.