Broken Life , Broken Heart

hampir saja



hampir saja

0Aku terdiam , terpaku melihat seseorang yang begitu dekat denganku sewaktu kecil ada di hadapanku,     
0

Ia berjalan perlahan dengan wajahnya yang berseri menghampiri kami berdua, ada semacam perasaan malu, dan sungkan jika bertemu dengan beliau..     

Ia memeluk ku dan juga bu izzy, bau harum nya yang khas sewaktu di pesantren membuat perasaanku sedikit tersentak..     

Aroma kedamaian yang ia pancarkan , membuatku sedikit bergidik..     

" Assalamualaikum... Kenapa kalian bisa ada disini? Lagi pada ngapain ? " Tanya nya dengan senyuman     

" Wa'alaikum salam.. Ustadzah, kami... Kami berdua lagi... Lagi cari udara segar " Jawab bu izzy dengan terbata bata     

" Ouh iya?kebetulan sekali, Saya lagi bawa santri santri lain untuk jalan jalan santai, mengisi kekosongan, juga sebagai hadiah karena mereka telah menyelesaikan 1 kitab " Jawabnya     

Kami berdua pun ikut tersenyum ,     

" kalian berdua saja ? Ouh iya seingat saya Bukannya waktu di pesantren kalian tingkatannya beda ? Kok bisa barengan ?? " Tanya ustadzah     

" Ah.. Iya itu.. Karena saya guru nya rharha waktu di sekolah SMP dan SMA jadi sudah akrab "     

" Ouh gitu ya ? Maaf saya kurang tahu . Hehe.. Harap di maklum ya "     

" Gak usah minta maaf ustadzah... Hehe . Ouh iya ustadzah apa kabar ? " Tanya bu izzy     

" Alhamdulillah ,, ya seperti yang kalian lihat, saya masih bernafas . Hehe "     

" hehe Syukurlah ... "     

" apa kalian tidak kangeun pesantren , kalian sudah lama tidak mampir kesana ? "     

Aku dan bu izzy saling menatap satu sama lain, mencari jawaban yang tepat agar tidak terjebak     

" Kalau tidak mau mampir lagi tidak apa apa. Saya tidak maksa .. Hehe " Jawab nya     

Aku dan bu izzy merasa tidak enak, akhirnya mengalah pada keadaan. Mau tidak mau akhirnya kami mampir ke pesantren yang jaraknya tidak terlalu jauh.     

Ini kali pertamanya aku menginjakan kakiku disini lagi, setelah bertahun bertahun... Aku memang merindukan tempat ini, disini banyak sekali pelajaran yang aku dapatkan, namun juga ada sedikit kesakitan disini ..     

Aku masih ingat saat aku mantap ingin menutup diriku dengan hijab, keluarga ku malah menghancurkannya . Bahkan sampai saat ini aku tidak tahu alasan mengapa mereka melakukannya. Itu menjadi trauma tersendiri untukku.     

Suara lantunan sholawat yang terdengar membuat perasaan ku tenang.     

Aku mengingat bahwa aku memiliki cita cita menjadi seorang ustadzah seperti istri nya aa gym. Hehe     

Tapi itu sudah tidak mungkin ...     

Air mataku tiba tiba saja menetes . Mengenang kenangan masa kecilku yang terasa amat menyakitkan...     

________     

Bu ustadzah itu menyuruhku untuk duduk , disini tidak ada kursi ,hanya ada tikar.     

Lalu beliau membawa makanan yang begitu banyak..     

" Bu ustadzah tidak usah repot repot , kami jadi tidak enak.. " Ucap bu izzy     

" Tidak apa apa.. Saya senang ,, kalian kan murid saya , dan baru kesini lagi , jadi harus di perlakukan istimewa "     

Akhirnya kami berdua pun makan, dengan perasaan yang canggung, dan campur aduk     

Bak di film film drama korea. Saat aku tak sengaja tersedak , bu izzy segera mengambilkan minum , lalu ia membersihkan area bibirku yang sedikit berantakan karena makanku belepotan.     

" makannya kalau mau makan itu baca doa dulu rharha.. biar gak keselek gini     

"     

ucap izzy dengan lembut     

Tanpa sengaja aku malah menatap nya dalam, ini di luar kontrol ku. Perlakuan nya yang lembut selalu membuat ku lupa tempat.. Walaupun aku sedang di tahap tahap terganggu mental , namun aku masih punya perasaan yang sama untuknya.     

Dan bu ustadzah memandang kami berdua, dengan tersenyum     

semoga beliau tidak menyadari sesuatu antara kami     

Setelah selesai. Kami pun di bawa untuk duduk di teras depan, disana terdapat tempat wudhu ..     

Bu ustadzah menghela nafas panjang     

" Butuh waktu lama untuk memulihkan kembali kepercayaan orang lain . Tidak mudah, namun saya selalu berjuang , saya ingin membuktikan bahwa saya telah menyesal melakukan kesalahan yang begitu fatal di masalalu" Ucap bu ustadzah dengan wajah sendu     

Kami berdua terdiam, kami tahu maksud dari ucapan beliau ..     

" Dahulu saya di butakan oleh harta , di butakan oleh kekuasaan. Keangkuhan atas kesuksesan saya dalam membangun pesantren ini. Hal ini justru malah menjebloskan saya dalam penyeselan yang tiada akhir . "     

" Saya malu oleh diri sendiri , malu oleh allah , malu oleh kalian yang dahulu sungguh sungguh mencari ilmu disini. saya rusak harapan kalian     

. Saya ingin meminta maaf yang sebesar besar nya karena telah mengecewakan "     

" Ustadzah ... Tidak usah meminta maaf. Itu hal yang manusiawi .. Siapa saja bisa melakukan hal seperti itu.. Khilaf memang tempatnya manusia. "     

" Tapi saya benar benar malu.. Dan saya menyesali semuanya "     

" Kami sudah ikhlas. Yang terjadi di masa lalu biarlah... " Jawab bu izzy lagi     

Ustadzah pun menangis di hadapan kami..     

Lalu bu izzy menghampiri dan mengelus punggung bu ustadzah..     

Aku sedikit terharu melihat nya ..     

Namun tiba tiba saja , kepala ku menjadi sakit seperti ada putaran kaset rusak di kepalaku .. Mengganggu pendengaranku ..     

Jantungku menjadi berdetak kencang     

. Bahkan sampai membuatku berkeringat..     

kenapa harus di saat seperti ini. waktunya sangat tidak tepat     

Bu izzy dan bu ustadzah belum menyadari keadaanku karena posisi nya membelakangiku..     

Aku mencoba memperjelas pandanganku ..     

Namun rasa sakit di tubuhku selalu saja muncul tiba tiba..     

Aku menahan rasa sakit itu hingga tanpa sadar posisiku sudah terlentang , tubuhku kejang kejang.. Tanganku tidak bisa diam , bergerak tak karuan. Hingga teriakan pun keluar dari mulutku..     

Aku bahkan menarik narik rambutku sendiri ...     

Hal itu membuat bu izzy tersadar dan melihat ke arahku..     

Aku mencoba menggapai tubuh bu izzy..     

Memanggil namanya namun itu terasa sulit, lidahku terasa kaku..     

Aku mendengar bu izzy mengutuk dirinya sendiri karena aku sudah telat 1 jam untuk meminum obat     

Ia dengan sekuat tenaga menghentikan ku yang bisa saja akan menyakiti diri sendiri ..     

Ia mendekap tubuhku dengan sangat kuat . Padahal yang aku lakukan padanya adalah menyakitinya. Aku mencengkram tangan dan bagian atas punggungnya dengan sangat keras oleh jari tanganku     

Tubuhku masih tidak bisa berhenti begetar .     

" I..izzy. Sa....kit " Ucapku     

" Maaf , aku telat membawamu kembali... Pegang saja tubuhku sampai kamu merasa baikan .. " Jawabnya panik     

" Arghhhhh.... Sa...kitttt " Ucapku dengan suara yang hampir tidak ada..     

Dan Bukannya melepas cengkramanku ,yang aku lakukan malah semakin mencengkram nya dengan kuat .     

Hingga membuat bu izzy meringis menahannya.     

Aku semakin berteriak histeris tatkala sakit itu kembali menyerang kepalaku , rasanya seperti akan di belah menjadi dua bagian lalu di ambil otaknya , dan sesudah itu di jahit asal ..     

Menyakitkan     

Bu ustadzah itu mencoba memberikan ku air minum , namun aku yang sudah di luar kendali malah memecahkan gelas itu. Aku tahu ia pasti bingung apa yang terjadi padaku . Aku harap ia tidak menganggapku kerasukan roh. Hee     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.