Broken Life , Broken Heart

reason



reason

0  Setelah aku menyuruh fazar untuk mencari irvan adikku .. aku sudah sampai di rumah. aku langsung pergi menuju dapur untuk melihat apa ada yang bisa aku masak untuk adikku... aku harap ada ,    
0

  aku mulai untuk memasak nasi terlebih dahulu.. dulu aku selalu melihat ibu ku melakukan ini.. jadi aku tau caranya. setelah selesai aku mencari bahan makanan dan hanya menemukan 2 butir telur dan ada 5 potong tahu... aku pun mulai menggoreng nya.. dengan sedikit drama karena telur yang membuat minyak meletup letup. hehe aku seperti sedang berperang...     

  saat semuanya selesai .. adikku muncul dengan keringat dan terengah engah...mingkin karena cuacanya panas. juga karena mereka main layang layang jadi mereka telihat matang. hehe     

  " kaka aku lapar , aku ingin makan.. beri aku makanan "     

  " iya iya kaka tau. ayo ini sudah selesai kita makan sekarang"     

  adikku makan sangat lahap sekali. walaupun lauk pauknya seadanya tapi ini membuat nikmat karena makan bersama sama.. sesekali kami bercanda memperebutkan tahu yang tinggal 2 potong. atau memperebutkan kecap yang tinggal sedikit.. hehe     

  Tapi tiba tiba aku mendengar kegaduhan yang terjadi di ruang tamu ... adikku terdiam karena takut..     

  aku memberanikan diri untuk melihat..     

  Ibu dan ayahku sedang bertengkar .. aku melihat ibukku sedang di pukuli oleh ayahku . aku mencoba menghentikannya... aku ingin melindungi ibukku... tapi sepertinya ia tidak peduli.. ia sedang mabuk..     

  plak    

  ayahku menamparku     

  " dasar anak sialan. awas jangan menghalangi "     

  " berhenti ayah.. kasian bunda , kalau ayah mau pukul saja aku ayah "     

  " oh kamu sudah mulai berani anak bodoh.. sini kamu biar kamu tau rasa "     

  Seperti kesetanan ayahku mengambil sapu.. ia mengayunkan sapu itu kepunggung ku sangat keras... berkali kali sampai sampai aku bisa mendengar bunyi pukulan sapu pada punggungku.. tiba tiba dia menendang perutku dan membenturkan kepalaku pada tembok.. aku bisa merasakan perutku keram dan kepalaku pusing... hidungku mengeluarkan darah.. apa aku akan mati hari ini? lalu dia menyeret tubuhku ke kamar mandi... dia mengguyur kan air dalam bak mandi padakku     

  " dasar anak tidak tau diri... tidak tau di untung . mati saja kau. dasar tidak berguna "    

  " ampun ayah... maaf kan aku.. ampun... sakit ... dinginn.... "     

  " lebih baik kamu mati "     

  aku merasakan pandanganku mulai memudar, aku seperti mati rasa . tubuhku sakit,... lalu aku merasakan ibukku mendekat padakku memelukku dengan kehangatan ... aku bisa merasakan ketulusan dan kehangatan tubuhnya yang telah lama hilang.. aku masih bisa tersenyum sebelum aku tidak sadarkan diri dalam pelukannya ...     

  ________    

  keesokan harinya aku terbangun dan sudah berada di kamar ... aku melihat sekeliling tapi tidak ada siapa siapa... aku merasa tubuhku sakit semuanya.. bahkan aku masih bisa merasakan sakit di bagian perut...     

  aku melangkahkan kakiku pergi ke kamar mandi.. aku harus pergi sekolah karena kalau tidak , aku akan ketinggalan ujian akhir...     

  saat sudah selesai aku bersiap siap...  tidak ada siapa siapa disini.. kemana perginya keluarga ku ?     

  aku pun menuju ke meja makan. tapi tidak ada makanan apa apa.. tidak ada air minum.. rumah ini seperti tidak berpenghuni..    

  akupun melangkah pergi kesekolah dengan perut kosong. dan badanku yang sakit... sempurna sekali. saat sedang berada di kelas , semuanya baik baik saja , sampai pada jam istirahat. aku mulai merasa pusing.. tiba tiba hidungku mengeluarkan darah , perutku terasa kaku dan sedikit mual.. aku berlari ke toilet di sekolah.. saat sedang membersihkan darah di hidungku aku melihat bu izzy berlari ke arahku...    

  " rharha apa yang terjadi, kamu kenapa ? "     

  " rharha baik baik saja bu, tenang saja. ini hanya mimisan ... "     

  " kenapa kamu bisa mimisan. "     

  " ibu guru biology masa tidak tau, penyebab mimisan. hehe "     

  " kenapa kamu tidak pernah menjawab pertanyaan ibu dengan benar? nyebelin "     

  " rharha jawab dengan benar bu, itu kenyataan nya , rharha tidak apa apa bu, ga usah khawatir .    

  "     

  " ibu akan ke ruang piket. ibu akan minta izin buat kamu. agar kamu bisa izin pulang cepat "     

  " ga usah bu, rharha baik baik aja . rharha mau di sekolah saja. rharha ga mau pulang ke rumah "     

  " siapa bilang kamu pulang ke rmah kamu. kamu pulang ke rumah ibu. ibu juga mau minta izin.. "    

  " ga usah repot repot bu .. aku baik baik saja "     

  dia tidak mendengar ucapanku , dia berjalan meninggalkan aku sendiri di depan toilet dan dia sedang ke ruang piket...     

  setelah mendapat surat izin .. aku di paksa untuk pulang bersama ke rumah nya .. aku sebenarnya tidak ingin.. aku tidak ingin dia mengetahui tubuhku sakit karena ulah ayahku...     

  saat tiba di rumahnya.. aku langsung menuju kamar nya ..     

  " berbaringlah disana. istirahat . ibu tahu kamu belum sarapan kan tadi pagi. ibu mau bawain kamu makanan . tunggu disini "     

  " gausah repot repot bu.. "     

  " ga repot tenang saja "     

  setelah menunggu 15 menit . dia muncul dengan membawa makanan , buah buahan dan juga obat ..     

  " makanlah ... lalu setelah makan kamu minum obat , istirhat lah disini "     

  " terima kasih bu, ibu sangat perhatian "     

  " karena ibu peduli sama kamu... dan, sebenarnya apa yang terjadi sama kamu? "     

  " tidak ada, aku hanya lupa sarapan bu "    

  " kamu bisa berbohong pada orang lain. tapi kamu tidak bisa membohongi ibu rharha, "     

  " haha apaan sich bu, ga ada apa apa .. rharha mau makan nya disuapin sama ibu . boleh kan? "     

  "selalu pengalihan ..."     

  walaupun dia menggerutu tetapi dia tetap menyuapiku sampai selesai. dan memberikan aku obat...     

  perlakuannya yang hangat dan penyayang membuatku merindukan sikap ibuku yang dulu...     

  " terima kasih sayang " ucapku sambil memegang dan mengelus tangannya..     

  " tidak usah berterima kasih, ini sudah tugas ku sebagai kekasih mu, "     

  " kekasihku? aku kira ibu guruku haha "     

  " hahaha tidak lucu "     

  " maaf maaf aku hanya bercanda. tidak usah cemberut jelek tau "    

  " dasar orang paling nyebelin ... "     

  " biarin.. tapi suka kan? "     

  " ga siapa yang suka sama kamu. udah nyebelin, ga peka .. ih amit amit "     

  " hati hati ntar cinta mati.. hehe "     

  " bodo amat, terser hmmpph...     

  aku pun mencium bibirnya karena hanya itu yang bisa menghentikan celotehan nya.     

  semakin lama ,ciuman kami menjadi sedikit liar, karena terjadi saling melumat dan saling menggigit bibir... hasrat ku mulai memuncak ... aku tidak bisa menahan nya ... aku bisa melihat dia memejamkan mata dan memperdalam ciuman kami.. tiba tiba dia merubah posisinya menjadi terduduk di perutku... matanya menjadi sayu ...      

  kini aku mulai menjelajahi lehernya , kuberikan kecupan kecupan di sana , aku bisa mendengar desahan yang keluar dari mulutnya ... dengan posisinya yang terduduk di atasku dengan reflek aku meremas payudaranya yang mengeras , lalu dia membuka baju menyisakan bra berwarna hitam dan berenda .. gairahku semakin memuncak ,dan  dengan darah yang mendesir di seluruh tubuhku aku memberanikan diri untuk menghisap payudaranya.. dia semakin mendesah keras , dia mencoba membuka baju ku..saat sudah terlepas,  aku langsung teringat sesuatu. aku pun menghentikan aktifitas kita ...     

  " kenapa berhenti ? "    

  " hmm... kita memang saling menyayangi , tapi kita tidak pantas melakukan itu bu, kita tidak bisa melakukannya "     

  " kenapa?? "     

  " aku tidak ingin merusak, suatu saat akan ada yang melakukan nya .. bukan aku .. tapi suami ibu sendiri "     

  " maksud kamu? ?  "     

  " kita memang saling menyayangi bu, tapi kita tak harus melakukannya.. suatu saat ibu pasti akan mempunyai suami ... mempunyai keluarga ... "     

  " terus?... "     

  " aku sangat sayang sama ibu, walaupun kita saling menyayangi , kita tak bisa menikah, kita tak akan bisa bersatu , jagalah itu untuk suami ibu kelak.. jadikan ia yang pertama .. "     

  ia hanya menatap ku datar


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.