Broken Life , Broken Heart

flashback rharha kecil



flashback rharha kecil

0  rharha adalah seorang anak yang begitu aktif, cerewet, dan suka sekali bergaul dengan anak anak lain, ia menjalani hari seperti anak anak pada umumnya ... ia mempunyai cita cita ingin menjadi seorang guru...     
0

  rharha masuk sekolah dasar saat umurnya 4 tahun, awalnya kepala sekolah menolak karena umurnya masih sangat kecil... tetapi ia terus saja merengek ingin sekolah seperti teman teman nya yang usia nya dua tahun lebih tua darinya..     

  akhirnya kepala sekolah memberi syarat agar ia di terima, ia harus bisa membaca , menulis dan membaca surat surat pendek minimal 10 , saat itu rharha melakukan nya dengan baik, kepala sekolah kaget , bagaimana bisa anak umur 4 tahun tapi sudah mengusai semuanya.. padahal bicaranya saja belum jelas dan masih terkesan cadel.     

  Ia masuk ke sekolah dengan perasaan gembira ,. tetapi apa yang ia harapkan tidak sesuai kenyataan , teman teman nya membenci nya, membully nya setiap hari, memperlakukan nya dengan sangat tidak beradab.. terkadang mereka membiarkan rharha belajar di lantai kelas, mengambil jatah bekal jajannya, serta memanfaatkan nya untuk mengerjakan tugas sekolah..     

  kebencian mereka semakin menjadi jadi saat rharha dipindahkan langsung ke kelas 4 , bukan tanpa alasan, tetapi karena saat duduk di kelas 2, rharha sudah mengusai semua pelajaran dengan baik. bahkan ia bisa bahasa inggris dasar..     

  rharha tidak berteman dengan teman teman sekolahnya melainkan ia akrab dengan tukang dagang di sekolah, rharha selalu membantu penjual , dan mendapat imbalan mainan karena telah membantu mereka , bahkan ketika ia menghampiri rumah teman nya , ia selalu di suruh pulang oleh orang tua temannya . karena merasa aneh pada sosok rharha ..     

  Saat umurnya masih 6 tahun , rharha dengan tekad nya sendiri menimba ilmu agama di sebuah pesantren yang tak jauh dari rumahnya , dulu pesantren itu hanya satu lantai, beralaskan tikar yang sudah rapuh, dan letak nya berada di perkebunan bambu , bahkan santri disana masih sangat sedikit, pengajarnya pun hanya lah sepasang suami istri yang baru saja menikah dan lulus dari pesantren di luar negri...     

  rharha mulai di kenalkan pada kitab kitab , pada al qur'an dan pada kisah kisah nabi serta perjuangan semasa dulu, rharha sangat cepat mencerna apa yang di ajarkan , tidak butuh waktu lama 2 tahun ia sudah sangat fasih ..     

  teman teman sebaya nya pun tidak bisa mengejar apa yang sudah rharha capai, hingga pada suatu waktu pesantren itu mengalami kemajuan yang sangat pesat , banyak insvestor yang memberikan dana nya untuk memperbesar pesantren. kami para santri disana bergotong royong , membawa bahan bahan material bangunan dengan tangan kami sendiri , membangun nya dengan keringat kami ... menjadikan nya dua lantai, banyak orang dari berbagai daerah datang kesini untuk menjadi santri dan santriwati, rharha di tunjuk langsung oleh pemilik pesantren menjadi pengajar  , banyak yang menentang karena umurnya masih kecil, teman temannya semakin membenci dan mencaci nya hingga rharha tidak punya teman , teman perempuan tidak ada yang mau main atau dekat dengan rharha, hingga ia hanya dekat dengan teman laki laki, bermain layang layang, bermain sepeda , bermain kelereng atau apapun itu , walaupun ia berstatus pengajar di pesantren dan berkerudung, tapi ia sangat tomboy, pagi hari ia sekolah, dan siang hari ia mengaji sampe sore hari,tapi ia tidak pernah lelah..     

  ia mengajar teman sebaya nya , tetapi tidak ada yang mendengar atau menuruti nya saat di kelas, teman temannya hanya mencemoohnya dan terus mengatainya,     

  rharha terus memperdalam ilmu nya dengan mengikuti tabligh akbar yang di adakan pesantren lain, hingga ia bertemu dengan istri ustad kondang pada saat itu, bahkan istri ustad tersebut memberikannya kerudung dan juga baju yang katanya di beli dari mekkah ...     

  istri ustad itu berkata bahwa suatu saat rharha akan menjadi sama sepertinya , menjadi pendakwah dan pendiri pesantren, rharha semakin bersemangat karena kedekatan nya dengan ustadzah itu, itu memotivasiku sangat . karena aku menginginkan nya    

  tapi impian itu perlahan mulai hilang     

  Pada saat itu rharha banyak mendapat penghargaan , dan juga sertifikat , mulai dari juara 1 cerdas cermat sejawabarat, juara 1 desain busana muslim, juara 1 hafalan  tingkat daerah.dan banyak lagi , ia dengan senang hati memberitahukan ini semua kepada keluarga nya     

  _di kediaman rharha    

  "bunda,ayah, nenek dan kakek , lihat ini aku mendapat penghargaan lagi... dan juga uang, aku senang sekali " ucap rharha kecil    

  " hmm " jawab mereka     

  " kenapa hanya hmm saja ? apa kalian tidak senang ? "tanya rharha    

  " kamu ini masih kecil.. tapi lihatlah pakaianmu, seperti jubah , apa tidak gerah? " ucap ayahku     

  "  apa ? aku tidak merasa gerah, justru ini bagus , aku menutup auratku ayah " ucapku    

  " lihatlah teman teman mu, mereka tidak ada yang sepertimu, kau tahu sabila ? dia anak yang cantik, berpakain modis, dan juga bahkan dia menjadi model .. aku bangga padanya "ucap ibuku    

  " apa? tapi kenapa ? "     

  " kamu seperti orang yang berumur 30 tahun , bukan aku menghina , tapi cobalah lepaskan kerudung dan jubahmu itu, aku sedikit terganggu, terlihat tidak nyaman "    

  " aku tidak mau , apa yang salah? aku bangga menggunakan ini, kata ustadjah ini adalah pelindungku "     

  " benarkah ? pelindungmu? kamu tidak akan pernah mendapatkan jodoh jika kamu berpakaian seperti itu, " ucap kakek    

  " apa?, kalian ini adalah keluargaku tapi kenapa kalian seperti ini? kalian yang seharusnya bangga dan mengajarkan aku tapi kalian malah menyuruhku untuk melepasnya .? " jawab rharha     

  " sudah sudah , menurut saja , lepaskan pakaian dan penutup itu, atau kami tidak akan mengizinkan kamu keluar rumah lagi. " ucap nenek    

  " aku tidak mau , aku tidak akan pernah melepasnya "     

  " apa kau ikut aliran sesat disana ? jangan so alim , kau masih kecil , jangan memaksaku berbuat kasar " ucap kakek     

  " lagian dari awal kami tidak setuju kamu masuk ke pesantren itu, setiap ada pertemuan di kantor , rekan rekan bisnis ku selalu bertanya siapa kamu , apa kamu benar keturunan keluarga ini , aku lelah menjawabnya , " ucap kakek     

  rharha hanya terdiam , ia tidak percaya apa yang baru saja diucapkan mereka kepadanya , secara tidak langsung itu sudah membunuh impiannya perlahan     

  " jika kamu masih seperti ini, jangan kaget jika aku yang akan membakar baju baju mu itu, kamu mengerti " ucap nenek    

  " jangan, jangan pernah lakukan itu aku tidak akan mau , tidak akan pernah , ini mimpiku " ucap rharha , ia sudah tidak tahan , ia pergi ke pesantren untuk menenangkan diri ..     

  rharha mencoba menenangkan diri di sini, ia tidak pulang ke rumah, ia tidak ingin impiannya berhenti , tetapi semakin lama ia tinggal , semakin banyak kejanggalan yang terjadi , banyak hal hal yang mulai terungkap , rahasia yang ia tidak ketahui mulai terbuka..     

  dimulai dari pemilik yang tidak mengakui bahwa kami lah yang membangun pesantren itu,  dan jika ada kiriman bantuan baik itu berupa uang atau makanan itu tidak di berikan pada kami , melain kan ia simpan untuk dirinya sendiri , dan aku baru mengetahui bahwa ternyata pemerintah selalu memberikan ku santunan setiap bulan sebesar 1,5 juta untuk biaya pendidikan ku , dan aku tidak menerima nya sedikitpun .. dan jika ada dana yang masuk untuk memperluas dan menambah kebutuhan disini , pemilik menggunakan nya untuk membuat rumah keluarganya , atau bahkan untuk berlibur,. mereka menyalah gunakan hak yang seharusnya orang lain terima , itu membuat kami yang sudah ada disana cukup lama marah dan juga kecewa , kami memutuskan untuk keluar secara sukarela bersama sama ..  sebanyak 245 orang keluar dari sana tanpa pesan apapun . pesantren itu menjadi tidak berpenghuni , kami sebenarnya tidak ingin meninggalkan tempat itu, tapi kami cukup kecewa , pemiliknya lupa daratan, ia terpesona akan kekayaan .     

  dan saat rharha pulang ke rumah , ia mendapati baju baju nya sudah tidak ada di lemari. nenek membakarnya tanpa sisa     

  rharha pun menangis , kecewa , marah bahkan baju nya di ganti dengan pakain sexy dan celana pendek . ia tidak tahu apa yang keluarganya pikirkan , mengapa mereka melakukan ini.    

  # tulisan ini tidak bermaksud meninyinggung agama atau apapun ini adalah cerita #


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.