Broken Life , Broken Heart

trouble



trouble

0  Setelah bu izzy sadar dari pingsan nya, aku membuat pengakuan pada bu izzy , tentang apa yang terjadi , ia sangat marah. ia bahkan menamparku , itu menyakitkan. mengatai aku orang paling bodoh karena aku hanya diam saja dan ia kecewa kenapa aku tidak menceritakan kejadian itu padanya ... aku sudah memberikan jawaban ku padanya, tapi ia tetap saja malah semakin menangis , mendorong dorong tubuhku dan mengataiku... untung saja tak berapa lama, mama nya datang , jadi ia berhenti, saat itu juga aku memutuskan untuk pergi dari sana . setidaknya aku butuh ruang untuk menjernihkan otakku..     
0

  ________    

  Hari ini aku pergi ke sekolah , aku sengaja datang agak siang, karena kalau pagi, biasanya guru guru sudah datang semua karena ada apel pagi, aku ingin menghindari bu izzy dan ketiga iblis itu, lebih baik aku di hukum oleh guru piket, dari pada aku harus bertemu lama dengan mereka , jadi setelah di hukum aku bisa langsung masuk ke kelas.     

  gairahku untuk sekolah sudah tidak ada , aku sudah sangat malas, apalagi hari ini adalah pelajaran kesenian. aku muak melihat guru kesenian itu, ia masuk ke dalam kelas, tubuh ku mulai bereaksi, jijik, tangan dan tubuhku mulai gemetar aku tidak bisa fokus , aku ingin keluar dari kelas neraka ini, setelah memberi tugas, tiba tiba guru kesenian itu menghampiriku, ia mengelus tangan ku, wajahnya menyeringai bagai setan, aku memalingkan wajahku tapi ia langsung duduk di sampingku, merangkul bahu ku , dan dengan so nya menanyakan keadaanku ,rasanya ingin sekali aku meninju wajahnya ..     

  " apa kamu baik baik saja rharha, kamu terlihat kelelahan, apa kamu sakit? "     

  aku berdecih mendengar ucapannya     

  " kamu bisa pergi ke UKS , kamu butuh istirahat sepertinya "     

  " tidak usah pa, saya baik baik saja . " jawabku datar    

  teman teman ku di kelas sibuk mengerjakan apa yang bajingan ini berikan, aku melihat riana memperhatikanku,lalu ia mengucapkan kata " sabar " tanpa suara . aku menutup mataku,menghela nafas kasar,     

  aku memberikan tugas yang sudah ku kerjakan ini ke meja nya, lalu ia menyuruhku untuk menuliskan sesuatu di papan tulis , saat sedang menulisnya, ia berdiri d belakangku , sangat dekat hingga aku seperti di himpit , ia seperti menggesek gesekan badannya padaku, aku menoleh dan menatap nya tajam , dan ia hanya tersenyum seperti idiot    

  jika aku bisa menghilang , aku ingin menghilang selamanya dari sekolah ini.    

  pelecehan ini terus menerus di lakukan padaku, bahkan guru bahasa pun melakukan hal yang sama padaku, saat aku sedang ke toilet, ia mengikutiku kesana , ia memaksaku untuk memegang kemaluan nya . ya tuhan sungguh kenapa mereka bisa menjadi guru , bahkan kelakuan nya lebih dari seorang brengsek sialan ...     

  ______    

  semakin lama aku menyadari ada sesuatu , aku merasa ada yang tidak beres dengan teman teman ku atau pun guru perempuan di sekolah, saat sedang ujian pelajaran tertulis , aku tidak mengisi soal dengan benar , dari 5 soal aku hanya menjawab 1.5 tapi aku mendapat nilai 8. atau ketika ujian bahasa inggris , aku menjawabnya asal tetapi yang tertulis disana adalah A dan sedikit note " keep strong young girl " atau teman teman sekelasku yang mendadak baik , menemaniku ke kantin,dan selalu menanyakan keadaanku..     

  ini aneh    

  _______    

  Hari ini pelajaran biology, aku mempersiapkan mental dan hati ku untuk menghadapinya, karena aku tahu apa yang akan ia perbuat saat ia marah .. hari ini ujian praktek , kami akan meneliti daun daunan dan membawa bawang merah untuk di lihat melalui mikroskop . semua sudah di panggil sesuai urutan absen , dan saat giliran aku dan riana di panggil, bu izzy memasang wajah ketus ..     

  aku memberikan daun yang aku bawa , bu izzy melihat nya dan ia menatapku     

  " ini bukan daun nya , cari lagi " ucapnya santai     

  " tapi ini memang daunnya bu, semua teman temanku juga membawanya"     

  "dengar rharha jika saya bilang bukan , ya bukan, apa kamu gurunya disini hmm? "     

  akupun mengalah, mencari daun lain di taman sekolah , lalu memberikan nya lagi pada bu izzy, dia menggelengkan kepala,lalu membuang nya lagi, hal ini terus ia lakukan sampe aku merasa kesal sendiri ..     

  aku melihat teman temanku semua nya sudah menyelesaikan tugas dengan daun yang pertama aku berikan pada bu izzy , licik sekali aku sudah cape mencari daun yang ia maksud sampe aku membawa banyak jenis daun di kresek, dan ia masih bilang bukan.     

  " kenapa ibu melakukan ini padaku? selalu mengerjaiku saat marah ,ini tidak adil bu " ucapku mengeluh    

  " terserah , ga usah so ngatur ngatur hidup orang , hidup sendirinya juga ga pernah mau di atur, ga pernah mau dengerin orang lain... "     

  " ya udah maaf kalau selama ini rharha selalu menjadi beban buat ibu. maaf juga ga pernah dengerin nasehat ibu"     

  " kamu mau ibu maafin? " dengan nada ramah    

  " ya mau.. apa ibu mau maafin aku? "     

  " ada syaratnya "     

  " apa syaratnya? jangan kayak dulu aneh aneh lagi "     

  " tunggu disini , jangan kemana mana "     

  ia pun beranjak pergi , aku menunggu dengan mengotak atik miscroskop nya , lalu tak lama ia muncul dengan membawa sepiring makanan..     

  " makanlah, ibu akan memaafkan mu, asal kamu memakannya sampe habis  " ucapnya riang dengan senyuman penuhnya    

  " ini apa? sepertinya pedas bu, dan gelembung gelembung kecil ini... apa ini sianida "     

  " ini adalah perpaduan kentang rebus yang di tumbuk, saus tomat , bumbu kacang dan sedikit minuman bersoda .. nikmatilah selagi hangat " ia menyeringai licik    

  " dari mana ibu dapet makanan ini. ini kan di sekolah .. gak ada dapur buat bikin semua ini " ucapku    

  " tapi ada kantin sekolah.. hehe "     

  " jadi ini sudah di siapin buat rharha ? hmm keterlaluan "     

  " ini buat kamu semua honey... makanlah"     

  aku menganga tak percaya , apa yang barusan ia katakan ? apa ia sedang membuat ramuan baru?     

  aku menggelengkan kepala ku sambil menjauhkan piring itu dari hadapanku.     

  " aku tidak mau, dan tidak akan memakan makanan itu, tidak pernah "     

  " itu adalah hukuman untuk kamu , karena membuatku marah, dan kamu melarang ku untuk melaporkannya kepolisi , kalau kamu tidak mau memakannya , berarti aku tidak akan pernah memaafkan mu "    

  " kita sudah membahasnya bu, bukan rharha tidak mau, tapi -"     

  "tapi kenapa? apa kamu menikmati mendesah di bawah laki laki sialan itu hah? kamu senang ? "     

  " apa? aku di paksa , bagaimana bisa ibu berpikir begitu? " ucapku tak percaya     

  " kamu seperti melindungi nya, jika tidak menikmati apalagi... " nada suaranya mulai meninggi     

  aku menahan emosiku yang sudah mulai naik.. inginku berkata kasar    

  " rharha tidak punya bukti bu "     

  " ya, karena kamu bodoh, kamu yang di rugikan disini, tapi kamu tidak punya apa apa untuk menyeretnya "     

  aku menghela nafas kasar, berdebatan seperti ini jika terjadi akan memakan waktu sampe ada yang berhasil menghitung bulu kucing.    

  aku lihat pa sarwo masuk ke ruang guru, bu izzy yang melihat nya juga langsung mencengkram erat tanganku, , aku meringis sakit karena kuku nya menancap dikulitku..    

  bu izzy menangkup wajah ku lalu bu izzy mencium bibirku di hadapan pa sarwo, aku yang terangsang karena ciuman mendadak itu akhirnya membalas sedikit bibir bu izzy, , aku bisa melihat pa sarwo melongo ,dengan ekspresi tak percaya,  matanya membulat sempurna , mulutnya menganga ..     

  lalu bu izzy menghampiri p sarwo     

  " kenapa ? menginginkan nya juga ? " bu izzy berbicara sambil mengelus elus paha pa sarwo     

  oh tuhan apa yang dia lakukan     

  "by the way aku sudah tahu apa yang kalian lakukan di lab .dan emmhh  aku dan dia sangat hebat di ranjang , mungkin kita bisa bermain bersama " ucap bu izzy dengan wajah polosnya    

  great     

  sekarang giliranku yang menganga, tak percaya dengan apa yang aku dengar barusan, dengan cepat aku menarik bu izzy menjauh dari ruang guru membawanya ke toilet    

  " apa yang ibu pikirin? kenapa ibu bicara begitu sama orang gila itu? "     

  " ibu hanya menggoda nya sedikit, tenang saja "     

  " kalau dia menganggapnya serius bagaimana? , sebenarnya apa yang ibu rencanain ? "     

  " kita lihat saja nanti , aku berjanji satu hal dia dan keluarga nya akan bersimpuh di hadapanmu untuk meminta maaf " ..     

  " apa?..  apa yang mau ibu lakuin? jangan macem macem bu "     

  " Lets see honey "     

  oh tuhan .. apa yang sedang di rencanakannya ? semoga itu tidak terlalu buruk...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.