Broken Life , Broken Heart

the trust..



the trust..

0  Pagi itu aku sarapan bersama dengan ayah tiriku dan juga ibuku .. Tetapi aku sedikit risih dengan tatapan dari ayah tiriku. Ia terus melihat ke arahku tanpa henti...     
0

  Akupun mempercepat sarapan dan segera pamit ...     

  Saat akan memasuki gerbang sekolah... Entah kenapa lututku terasa lemas... Aku menjadi sedikit pusing .. Dan tiba tiba saja aku mencium aroma yang tidak aku inginkan ...    

  Aku terus berjalan dengan menggapai tembok yang ada di sampingku..sampai memasuki kelas . Aku tidak bisa fokus hari ini..     

  Aku tidak bisa mencerna pelajaran dengan benar .. Karena terus saja kejadian kemarin sedikit mengganggu ku...     

  Selama di kelas yang aku lakukan hanyalah tiduran ...     

  Namun saat itu ada pesan masuk dari handphoneku..     

  Dan aku lihat itu dari bu izzy . Dan ia menyuruhku untuk ke perpustakaan dua .. Perpustakaan ini terletak di ujung kelas dekat dengan toilet dan juga gudang ...     

  Aku membiarkannya sejenak...     

  Apa ini karena telepon ku kemarin yang mengatakan padanya bahwa aku merindukannya ? Ini akan menjadi buruk untukku..    

  Akupun bergegas pergi     

  Saat sampai perpustakaan dua . Aku masuk ke dalam dan mencari cari sosoknya.. Ia berada di ujung lemari buku, kami berdua terdiam sejenak dan saling memandang satu sama lain...    

  " Sini....aku tahu kamu membutuhkanku " Ucap bu izzy dengan merentangkan kedua tangannya     

  Aku terdiam , hati dan pikiranku sedang berperang..     

  Tak berapa lama.. Aku luluh .. Aku pun menghampirinya dan memeluknya..     

  Aku menangis dipelukannya.,     

  Pelukan yang membuatku merasa nyaman dan merasa sangat aman...     

  Ia membelai kepala bagian belakangku ...    

  " Tidak apa apa.. Air mata itu memang seharusnya di keluarkan agar kita merasa lebih baik... Jangan menahannya .. " Ucapnya dengan halus     

  " Kenapa kamu selalu peduli padaku ? Kenapa harus kamu ? " Tanyaku    

  " Karena semua sudah jalannya seperti ini... Kamu dan aku harus saling terpaut.. Ya, Walaupun seberapa kita sering mencoba melepaskan diri masing masing.. "     

  " Kenapa sakit sekali.. ? Aku tidak akan sanggup.. Karena hanya kamu yang bisa membuatku seperti ini... Apa yang harus aku lakukan "     

  " Jalani saja apa yang ada... Kita tidak bisa memaksakan keadaan rharha... Dan Ada apa hmm? Kamu kenapa ? Kenapa Kemarin tiba tiba menelpon dan mengatakan i miss u .. Pasti ada alasan di balik kata itu? Iya kan ? "    

  " Aku hanya merasa takut sendiri ... Jadi aku menghubungimu.. Aku tidak tahu harus menghubungi siapa " Jawabku    

  " Kenapa harus aku ? Bukankah kamu yang memutuskan agar kita tidak usah berkomunikasi lagi ? "     

  " Maaf kan aku... Aku tidak tahu harus berbuat apa.. Aku bingung dengan keadaan ini "     

  Ia menghela nafas dalam     

  " Aku mengerti "     

  Akupun melepaskan pelukannya . Dan ia melihatku dengan heran    

  .    

  " Ada apa ? "     

  " Perut ibu semakin membesar. Rharha jadi geli. Haha "     

  " Kirain ada apa ? Bikin deg deg an aja .. "     

  " Sebentar lagi ibu bakal jadi seorang ibu yang sempurna . Mempunyai seorang anak pasti akan sangat membahagiakan sekali ... "     

  " Menjadi seorang ibu memang impian dari semua wanita di dunia ini... Nanti kamu akan mengalaminya juga rharha "     

  Aku terdiam tidak menjawab apapun...    

  Aku hanya melihat lihat buku yang di pajang di perpustakaan .     

  Kami berdua kaget saat ada yang membuka pintu perpustakaan ..     

  Kalau yang datang adalah seorang guru itu akan bahaya ...     

  Akupun duduk di kursi dengan berpura pura membaca buku...     

  Dan benar saja yang datang adalah seorang guru ...     

  " Bu izzy , rharha lagi ngapain disini ? "     

  " Hmm. Ini pak. Saya lagi... Mau ngasih tugas akhir.. Sebelum cuti melahirkan .. " Ucap bu izzy dengan terbata bata     

  Akupun tersenyum kikuk melihat guru yang datang..    

  " Eh iya rharha tolong juga panggilin sekertaris kelas 10 .. Suruh kesini " Ucap bu izzy padaku     

  Aku pun melirik ke arahnya     

  Guru itu ikut duduk di bangku perpustakaan ...     

  Aku sedikit melakukan kontak mata dengan bu izzy dan berlalu pergi dari sana ..     

  Akupun memanggil feby.. Sekertaris kelas 10 itu dan membawa nya ke perpustakaan ..     

  Guru itupun tersenyum dan menganggukan kepalanya lalu keluar dari perpustakaan    

  " Ada apa bu manggil feby ? " Ucap sekertaris kelas 10 itu    

  " Hmm.. Ouh iya... Ibu cuma pengen lihat kamu aja. Kamu baik baik aja kan ? Udah sarapan kan ? " Tanya bu izzy yang membuatku mengertkan kening dan melirik ke arahnya     

  " Baik bu . Alhamdulillah udah sarapan bu" Jawab feby     

  " Ya udah kalau gitu. Ibu cuma mau tanya itu aja . Kamu boleh balik ke kelas . Makasih ya "     

  Akupun tertawa tanpa rasa humor..    

  Serius dia menanyakan hal konyol ini pada siswi itu ? Aku ingin tertawa mendengarnya.    

  " Kenapa ketawa ? " Tanya bu izzy     

  " Kenapa harus pertanyaan itu ? Konyol sekali "    

  " Ya terus mau nanya apa. Orang tadi gugup ada guru lain masuk. Haha ... Biarin lah "     

  " Apa nanti setelah punya anak. Ibu bakal lupain rharha ? Pasti ibu sibuk nanti. Dan gak akan ada waktu buat rharha "     

  " Buat kamu ibu selalu luangin waktu.. Tenang aja .. Hehe "     

  " Makasih ya "    

  " Jangan berterima kasih dulu.. Kalau nanti anak ibu lagi nangis. Dan kamu butuh ibu. Ibu gak bisa jamin bisa nemenin.. Hehe "     

  Akupun memandangi setiap inci wajahnya ...     

  " Jangan berpikir macem macem disini .. Kita masih punya perjanjian dengan yang lain.. Sekarang kamu balik ke kelas, nanti kita bisa komunikasi di luar jam sekolah ... "     

  " Macem macem apa ? Sok tahu... Haha "     

  " Aku tau orang seperti apa kamu kalau udah ngelihatin wajah ama bibir .. Udah ah sebelum setannya banyak balik ke kelas .. "     

  Akupun tersenyum dan meninggalkan perpustakaan ...     

  _________     

  Mood ku berubah menjadi sangat bagus hari ini... Karena aku sudah bisa berkomunikasi lagi dengan bu izzy. Sepulang sekolah . Aku dan bu izzy melakukan panggilan Sampai menjelang sore hari..     

  Membahas sewaktu kita berdua seperti orang asing yang tidak saling mengenal..     

  Itu bisa membuatku terhibur...     

  Saat panggilan berlangsung , aku mendengar suara ketukan pintu kamar. Akupun membuka pintu kamar dan melihat ibuku berdiri disana..    

  " Rharha.. Bunda mau ada perlu dulu ke bekasi ... Kalau mau makan beli aja " Ucapnya    

  " Bunda mau ngapain ke bekasi ? Sama siapa ? "     

  " Sama temen temen ada yang harus di urus disana ... Ya udah kalau gitu bunda pergi dulu. Jangan lupa beres beres di rumah... Jangan tidur. Keenakan "     

  " Ayah gak ikut ? "     

  " Gak... Dia dirumah aja banyak kerjaan katanya . "     

  Tiba tiba saja pikiran ku menjadi sedikit buruk...     

  " Ouh ya udah kalau gitu. Hati hati ya bunda.. "     

  Ia berdehem lalu pergi . Aku pun melihatnya masuk ke mobil bersama teman temannya..     

  Aku segera kembali ke kamar..    

  Saat tengah malam setelah kembali dari mengambil minum aku akan menutup pintu ..namun Seseorang menghalangi dengan kakinya . Aku pun melihat siapa yang melakukannya .. Dan ayah tiriku berdiri disana..     

  " Ada apa pak ? " Tanyaku ...     

  Dan ia menyeringai..    

  Seringaian itu.. Aku tahu seringaian macam apa...     

  Aku memundurkan langkah ku perlahan ke belakang...     

  Dan aku lihat ia membawa suatu di tangannya . Dan itu terlihat seperti sebuah pisau dengan gagangnya yang berwarna hitam. Pisau itu terlihat sangat mengkilat...     

  Ayah tiriku masuk ke dalam kamar ... Aku semakin kehabisan nafas    

  Lalu ia mengarahkan pisau itu pada wajahku ...     

  " Kemarin saya terlalu buru buru.. Hingga akhirnya kamu menolak ku .. Tapi sekarang aku akan membuatnya mudah "     

  Nyawaku terasa seperti di keluarkan secara paksa..     

  Jangan... Jangan lagi...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.