Broken Life , Broken Heart

little blood



little blood

0  Ayah tiriku semakin mendekat hingga aku terhimpit di ujung tembok kamarku ..     
0

  Lalu ia membawa tubuh ku dengan paksa agar terbaring di ranjang...     

  Ia menahan tanganku dengan lututnya. Karena posisinya sekarang mengangkangi tubuhku..     

  Ia mencoba mengikat tanganku satu persatu pada ujung kasur ...     

  Aku berteriak teriak padanya hingga beberapa kali menendangnya . Namun ia tetap acuh...     

  Suaraku mulai serak karena terus berteriak padanya. Pipiku sudah basah dengan air mata ..     

  Saat tangan ku sudah terikat , ia beralih pada kakiku ..     

  Aku bahkan menendang wajahnya saat itu , namun ia tetap mengikatnya .     

  Lalu ia mendekat ke arahku dan ia menarik rambutku hingga aku tertarik ke belakang..    

  Ia menamparku beberapa kali hingga aku merasa panas dan juga perih di area wajahku..     

  " Jangan.... Jangan lakukan ini... Ku mohon.... Jangan ... " Ucapku dengan memohon padanya     

  Lalu dia mengambil handuk kecil dan ia menyumpalkan nya pada mulutku .. Hingga aku tidak bisa berbicara. Aku sedikit kekurangan nafas, asma ku juga kambuh karena hal ini..    

  Ia mengacungkan pisaunya tepat di depanku..    

  Lalu ia membuka pakaian ku satu persatu.. Setelah itu yang ia lakukan adalah menggoreskan nya di sekujur tubuhku..     

  Sakit... Itu menyakitkan ..     

  Bahkan aku berteriak dengan keras dan menggigit handuk itu     

  Hingga aku merasa ada yang mengalir sedikit dari setiap sayatan pisau itu..     

  Lalu ia menjilati bekas sayatan itu .. Semakin terasa sakit yang aku rasakan ...     

  Tubuhku seperti panas dingin... Bergetar hebat...     

  Lalu ia menuju kaki ku dan ia sedikit membuka kakiku hingga posisiku seperti akan melahirkan..     

  Aku menggelengkan kepalaku dan mencoba untuk melepaskan diriku sendiri...     

  Ia membawa pisau itu lagi.. Dan ia menyeringai..     

  Lalu tanpa belas kasihan . Ia memasukan gagang pisau hitam itu pada kemaluanku hingga aku merasa sesuatu yang amat sangat menyakitkan dari apapun ..     

  Aku semakin menggigit handuk itu hingga rahangku terasa sakit sekali.. Mataku seperti berkunang kunang ... Kakiku tidak berhenti bergetar ..     

  Ia tidak melepaskan nya , ia membiarkan pisau itu berada disana. Lalu ia melepaskan handuk itu dari mulutku . Aku pun berteriak sekeras mungkin..     

  " Saki....tttt.... Am..pun.... "     

  " Aku akan melapaskannya , asalkan kamu menuruti setiap keinginanku rharha. Bagaimana ? "     

  Aku menggelengkan kepalaku di sela tangisku.     

  " Kalau begitu saya akan semakin memasukannya kedalam hingga pisau itu mengenaimu dan bisa melukaimu "     

  Keringatku mengucur dengan deras . Aku merasa seperti lumpuh sementara karena rasa sakit itu...    

  " Atau aku akan memberitahukan pada ibumu bahwa kamu adalah pecandu ? Dan pacarmu seorang perempun ? Wah apa reaksinya ya ? Mungkin ibumu akan membunuhmu rharha "     

  Dari mana ia tahu ? Aku tidak pernah memberitahu siapapun ...     

  " Le...pas..kan... Sak...i....t " Ucapku. Aku sudah merasa sangat lemas..     

  " Sudah saya bilang. Saya akan melepaskan nya asal kamu berjanji akan menuruti setiap keinginanku ? "     

  Entah lah apa yang harus aku putuskan ? Apa aku harus mati sekarang ?     

  Akupun menganggukan kepalaku     

  " Kamu setuju ? "     

  Akupun menganggukan lagi kepalaku...    

  " Baiklah aku akan melepaskannya .. "     

  Ia pun pergi menuju kakiku dan ia melepaskan pisau itu dengan cepat..    

  Akupun merintih kesakitan bukan main..     

  Ayah tiriku melepaskan ikatan di tangan dan kakikku     

  " Jika kamu melanggarnya .saya bisa melakukan lebih dari ini . Ingat " Ucapnya dan ia membawa pisau itu yang aku lihat disana ada sedikit darah.     

  Aku tidak bisa menggerakan kakiku .. Karena setiap kali aku mencoba merapatkannya . Akan ada rasa sakit disana ..     

  Ayah tiriku pun pergi dari kamar ku ..     

  Aku menangis kembali dan mengacak acak rambutku sendiri ..     

  Suaraku menghilang ... Nafasku semakin sesak...     

  Lalu aku melihat seseorang berdiri di depan pintu kamarku..     

  Nenekku ada disana.. Ia menghampiriku dan ia menarik selimut lalu menutupi tubuhku...     

  Aku menatapnya dan ia selalu memalingkan wajahnya     

  " Bersyukurlah karena kamu masih di biarkan hidup.. " Ucap nenekku..    

  Jadi nenekku tahu tentang tadi ? Lalu kenapa ia tidak menolongku ?     

  Lalu nenekku dengan cepat pergi dari kamarku..     

  Apa apan ini ? Nenekku tahu tapi ia diam ?     

  Tubuhku tidak bisa di gerakan sama sekali..     

  Semakin lama rasa sakit itu semakin terasa ..     

  Aku melirik jam dinding dan ini sudah menunjukan waktu subuh.. Tetapi aku masih tidak berhenti untuk menangis ..     

  Aku mencari cari handphoneku , dan saat ku lihat itu berada di dekat meja . Akupun bersusah payah meraihnya ..     

  Tanganku gemetar memegang handphone itu.. Dan aku lihat ada beberapa puluh pesan dan panggilan dari bu izzy..     

  Aku pun mencoba mengirimi nya pesan.     

  " Maaf tadi ketiduran.. " Akupun mengirimkan jawaban ini atas pesan pesannya yang menanyakan keberadaanku karena tadi menghilang begitu saja    

  Lalu tak lama ada balasan darinya . Ini sudah subuh dan ia belum tidur ?     

  " Apa kamu yakin ? Dari tadi aku gak enak hati. Gak tau kenapa ... Gak bisa tidur . Kepikiran kamu " Jawabnya    

  Aku merasa sedih dan juga bersalah padanya ...     

  " Ya udah sekarang tidur . Besok kan harus ngajar . Emang gak di marahin suami jam segini masih bangun "     

  " Suami aku udah tidur dari tadi. "    

  " Ya udah kamu juga tidur . Ini udah pagi. Nanti ngajarnya gak konsen karena ngantuk "     

  " Kamu yakin kamu gak apa apa ? Coba kamu telepon ibu sekarang ? "     

  " Ntar suami ibu kebangun... Rharha gak apa apa kok ... Beneran "     

  " Ya udah kalau gitu ibu tidur dulu ya.. Udah ngantuk.. udah dapet kabar dari kamu jadi sekarang bisa tenang.. "     

  " Ya udah met tidur my sunshine ... "     

  " Met tidur juga muridku " Jawabnya yang membuatku tersenyum..    

  Akupun meletakan kembali handphoneku     

  Kakiku masih tidak bisa aku rapatkan ..     

  " Hari ini aku pasti tidak akan bisa masuk sekolah.. Ini sangat sakit.. Sial.. Ayah tiri sialan... " Umpatku     

  Akupun mencoba memejam kan mataku namun aku takut ayah tiriku akan kembali...     

  Aku tidak masuk sekolah hari ini...     

  Saat hari menjelang siang. Aku mencoba berdiri dari tempat tidur .. Rasa ngilu itu masih ada namun aku memaksakan diri untuk berjalan ... Aku masuk ke kamar mandi dan mengambil air hangat dan kompresan ..     

  Akupun mengompreskan air hangat itu pada bagian bawah ...     

  Aku bahkan menggigit tanganku sendiri karena rasa ngilu yang terasa ..    

  Aku melihat tubuhku di cermin dan luka sayatan itu sekarang membekas membentuk garisan garisan merah ..     

  Aku menutupi tubuhku dengan kain dan kembali ke kamar..     

  tak berapa lama aku terdiam di kamar. tiba tiba aja ada yang mengetuk pintu .     

  dengan perasaan was was aku membuka pintu itu .. dan aku terkejut saat yang datang adalah bu izzy dan juga riana temanku..    

  " ibu.. riana... mau ngapain kesini ? "     

  " kenapa emang nya gak boleh ? " tanya riana    

  " kenapa gak ngabarin ? " tanyaku    

  " kamu juga gak masuk sekolah gak ngabarin ... " jawab bu izzy     

  " maaf.. aku tadi ketiduran .. "     

  " ketiduran lagi ? " jawab bu izzy     

  " iya... aku ngantuk soalnya gak kuat.. "     

  " kamu ngapain pake kain siang siang gini ? " tanya riana padaku     

  aku pun melihat ke arah mereka berdua .. dan bu izzy ia melihat ku dengan tatapan yang sangat menyeramkan    

  " ia.. ini.. ini... karena aku kedinginan ... "     

  mereka saling menatap satu sama lain..     

  bu izzy mendekat ke arahku dan ia memegang dahiku dengan punggung tangannya.    

  " kamu sakit ? kamu kok kelihatan pucat ? " .    

  " dikit .. biasa meriang.. "    

  bu izzy terus saja menatap matakku..     

  itu tandanya ia tidak percaya dengan kata kataku..     

  jangan sampai ia mengetahui hal ini..


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.