Broken Life , Broken Heart

Lilin Merah



Lilin Merah

0  " Apa ? Kenapa kalian ngelihatin aku kayak gitu ? Aku tuh emang lagi gak enak badan... Jadi gak masuk sekolah .. Ini lihat aja aku ampe pake kain gini ... " Ucapku     
0

  Mereka berdua duduk di kasur dan hanya melihatku dengan tatapan tak percaya    

  " Kalian kesini bawa makanan atau apa ke gitu .. Masa Jenguk orang sakit gak bawa apa apa haha .. "     

  " Kalau beneran sakit gak bakalan inget makanan. Bener gak bu ? " Jawab riana    

  " Huumm kalau lagi sakit mah gak akan mau makan ... Berarti kamu boongan ya sakitnya ? " Jawab bu izzy    

  " Kagak... Sumpah demi allah. Emang sakit beneran "     

  Akupun ikut duduk bersama mereka di kasur ...     

  Aku memperhatikan bu izzy yang sedari tadi melihat lihat ke sekeliling kamar. Lalu ia melihat ke arah lantai dan melihat tali yang semalam digunakan ayah tiriku    

  " Tali... Ini tali apaan sih ? Kok ada di lantai ? " Tanya bu izzy    

  Aku terdiam sejenak.. Mencoba berfikir , apa yang harus aku ucapkan sebagai alasan.     

  " Itu tali sprei.. Masa gak tahu... Tapi rharha lepas tadi "     

  " Tali sprei ? " Tanya riana    

  " Iya. Biar sprei nya gak geser geser gitu.. Haha "    

  " Ouh. Kirain buat otak kamu biar gak geser " Jawab riana    

  " Sialan.. Ibu lihat .. Riana masa bilang gitu ke aku ? Jahat " Ucapku sambil memegang lengan bu izzy     

  " Tapi riana bener juga. Haha " Jawab bu izzy     

  Akupun memanyunkan bibirku ..     

  Dan mereka berdua hanya tertawa tawa..     

  Setelah berbincang bincang akhirnya kami bertiga memutuskan untuk membeli bakso karena kami belum makan siang dan merasa sangat kelaparan..     

  Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku. Kamipun memesan bakso dan memakannya disana.     

  Namun mungkin karena terlalu lama duduk di kursi tiba tiba saja aku merasakan sakit .. Apalagi semalam gagang pisau yang ayah tiriku gunakan berukuran sedang . Dan itu berhasil melukai ku sedikit, hingga Membuat gagang pisau itu sedikit berdarah karena mungkin melukai kulitku     

  " Kamu kenapa ? " Tanya bu izzy     

  " Kepedesan .. Sumpah ini pedes banget .. " Keluhku     

  " Kamu yakin ? Ya udah ganti nih sama yang ibu kalau yang itu pedes.. "    

  " Gak usah bu .. Yang ini aja ... "     

  Akupun tersenyum dan memakan kembali bakso itu,     

  Bu izzy mengelus punggung tanganku. Ia selalu tahu apa yang aku rasakan..     

  Walaupun ia diam , tetapi sebenarnya ia tidak percaya pada ucapanku..     

  Setelah selesai mereka pun pamit pulang karena hari sudah menjelang sore.     

  Akupun kembali ke rumah dan kembali merebahkan diriku di kasur..     

  Saat akan menyetel lagu favorite ku. Ayah tiriku masuk aku pun kaget dan melihat ke arahnya    

  " Ini .. Pakailah kartu ini untuk semua keperluanmu.. Setelah lulus sekolah . Kamu akan pindah ke jakarta . "     

  " Ke jakarta? Jauh sekali .. Ngapain ? "     

  " Ya kamu akan tinggal disana . Aku akan mengajarkan beberapa hal padamu tentang perusahaanku. Dan juga , akan menjadikan mu istri mudaku "    

  Aku tak percaya atas apa yang aku dengar.     

  " Istri muda ? Aku tidak akan pernah sudi melakukannya . Aku tidak akan mengkhianati ibuku sendiri "     

  Ia berjalan ke arahku dan ia menamparku ..     

  " Semalam kau sudah berjanji akan menuruti permintaanku .. Oh atau kau ingin aku melakukan yang lebih dari semalam agar kau paham hah ? "     

  " Aku akan lakukan apapun asal jangan yang itu... Aku tidak mau "     

  Ia membulatkan matanya .. Dan ia mengarahkan tangannya pada leherku...     

  " Dengar... Jika kamu tidak mau .. Aku akan membuat ibumu menderita .. Apa kamu mau melihat ibu mu terluka ? "     

  Akupun menggelengkan kepalaku.. Lalu ia berjalan ke luar kamar ku ..     

  Aku pikir ia mengakhiri permintaanya yang ini. Namun aku salah , ia kembali dengan membawa sebuah lilin merah yang berukuran sedang. Ia menyalakan nya di depanku lalu ia menumpahkan lelehan lilin itu di tubuhku..     

  Panas,     

  Aku pun berteriak dan meminta maaf padanya . Hingga ia membuka kedua lenganku dan menumpahkan nya disana.. Lalu ia mematikan lilin itu di lenganku..     

  " Aw... Panas... " Ucapku sambil memegang lenganku dan meniupnya pelan    

  " Bagaimana ? Apa kamu masih ingin yang lain "     

  Akupun menggelengkan kepalaku sambil menangis ..     

  " Bagus. Kamu bisa gunakan kartu itu untuk keperluanmu. Gunakan lah urus dirimu dari sekarang.. " Ucap ayah tiriku lalu ia pergi..     

  Akupun melihat kepergiannya , ia menutup pintu kamarku dengan keras..     

  Uhh.. Rasanya tanganku panas sekali    

  " Baiklah.. Aku akan menggunakannya. Tapi kartu ini tidak bisa aku gunakan untuk membeli obat ataupun minuman keras di pinggir jalan . Haha " Ucapku pada diri sendiri    

  Karena pikiranku kacau.. Dan juga rasa sakitku karena di perlakukan seperti itu. Keinginanku untuk kembali pada obat obat an muncul kembali...     

  Apa bedanya ayah tiriku dan ayah kandungku ? Mereka sama sama melukaiku secara fisik...     

  Mereka menendang , menampar , memukul.. Dan melakukan apapun kepadaku ..     

  Jika aku punya kekuatan aku ingin sekali membalas nya ..     

  Akupun memutuskan untuk menghubungi rizal..     

  Rizal dan teman temannya menjemputku     

  " Tumben setelah sekian lama kamu baru menghubungi lagi rharha "    

  " Aku inginkan sesuatu yang bisa menghilangkan rasa sakit.. "     

  " Lagi ? "     

  " Ya kali ini lebih menyakitkan . "    

  " Baiklah. "     

  Akupun pergi bersama mereka ..     

  Kami pergi ke suatu tempat yang amat sangat di rahasiakan..     

  Disana mereka bertransaksi obat obatan terlarang itu...     

  Lalu kami semua pergi ke basecamp tempat mereka berkumpul    

  " Uh... Nona moonshine kembali " Ucap akew.    

  Akupun tersenyum ..     

  Ingatan ku dari awal perceraian orang tua ku muncul dan bagaimana yang terjadi di hidupku ..     

  Akupun mulai lelah dengan semua itu.. Aku meminum minuman keras itu dengan sangat banyak. Setiap kali aku mengingatnya semakin aku meneguknya..     

  Jelas ada sensasi tersendiri disetiap tegukannya yang aku rasakan.     

  Rizal pun memberikan barang itu padaku..     

  Dengan alat yang sudah ia persiapkan. Aku menepuk nepuk tanganku pelan , lalu aku menyuntikannya pada lenganku..     

  " Mereka semua brengsek.. Mereka semua siluman ... Haha " Ucapku dengan tawa     

  Mereka pun ikut tertawa. Entah kenapa ada perasaan bahagia yang aku rasakan saat memakainya..     

  Perasaan yang sebenarnya menyesatkan.. Bebanku terasa hilang sementara . Hatiku terasa berbunga bunga ..    

  Uh, apakah jika aku sering sering memakainya aku akan overdosis? Haha     

  Tapi ini melegakan..    

  Aku suka perasaan seperti ini.. Rasa nya sama seperti saat aku bersama dengan bu izzy.. Sama sama candu untukku..     

  Dengan pengelihatanku yang sudah tidak benar dan juga ketidakfokusanku .. Mereka memberitahu padaku apa aku akan pulang karena waktu sudah menjelang subuh...     

  " Pulang kemana ? "Tanyaku    

  " Ke rumahlah. Ih lu gimana sih rha.. "     

  " Rumah mana ? Haha . Rumah tuh harusnya kan ya tempat paling aman .. Disana ada kehangatan keluarga. Lah Dirumah aku gak ada yang kayak gitu. Disana cuma ada rasa sakit dan air mata. "     

  Setelah mendengar perkataan ku . Mereka semua tertawa..     

  Dan aku pun ikut tertawa.. Dan setelah itu aku tidak ingat apapun lagi..     

  Semuanya terlihat berputar putar dan menjadi samar samar..     

  note    

  ( jangan di tiru ya teman teman, tempat pelarian paling aman dari setiap yang terjadi di hidupmu adalah mengadu pada sang pencipta )


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.