Broken Life , Broken Heart

Pergi



Pergi

0  " Ini... Ini dari murid murid .. Mereka sengaja membeli ini untuk izzy mah.. "     
0

  " Ouh gitu ya... Kayak ke anak kecil aja . Orang mau jadi ibu ibu juga " Jawab mamanya    

  Tak lama setelah obrolan itu suaminya datang ...     

  Dan aku lihat suaminya membawa sebucket bunga berwarna ungu . Bu izzy langsung berjalan dan memeluk suaminya tetapi matanya melihat ke arahku..    

  " Tumben pulang cepet sayang " Ucap bu izzy pada suaminya     

  " Ya .. Sengaja demi kamu...aku inget kamu terus dari tadi. . Jadi aku beliin bunga kesukaan kamu... " Jawab suaminya     

  " Makasih sayang... Kamu romantis banget "     

  Akupun mencoba tersenyum dengan sebaik mungkin di hadapan mereka    

  Lalu suami nya menghujani bu izzy dengan ciuman di wajahnya .. Akupun memalingkan wajahku ke arah lain..     

  " Ih... Kamu gak malu ? Ada mama sama murid aku disini tau " Ucap bu izzy     

  " Gak apa apa bu .. Suami istri tuh emang harus romantis dan mesra ... Biar cintanya makin kuat . Ya gak mah ? " Tanyaku pada mama nya bu izzy     

  " Iya bener... Emang harus mesra terus biar langgeng ... " Jawab mama nya     

  " Tuh denger, murid sama mama kamu aja gak keberatan ... "     

  Saat bu izzy melihatku aku pun tersenyum padanya .. Namun wajahnya kini berubah menjadi muram..     

  " Udah pada makan belum? Ini aku bawa sate .. Kebetulan tadi beli di jalan " Ucap suaminya    

  " Belum. Ya udah kita makan barengan aja disini. Lagian belum pada makan kan ? " Tanya bu izzy     

  " Rharha gak usah deh.. Mau pulang dulu.. Udah mau sore banget ini "    

  " Ikut makan bareng aja .. Gak apa apa kok.. " Jawab suaminya    

  Akupun tertawa canggung...     

  Bu izzy pun menyiapkan makanan itu di meja . Pada akhirnya akupun mau tidak mau ikut makan bersama mereka.. Namun saat belum selesai makan , ayah tiriku mengirimiku pesan bahwa aku harus segera pulang karena harus segera berkemas..     

  Aku menunggu selama 15 menit setelah makan. Karena tidak enak jika harus pergi setelah makan..     

  Akupun berpamitan pada bu izzy , suaminya dan mama nya ..     

  Namun suami bu izzy menawarkan diri untuk mengantarkan ku pulang... Aku sudah menolak nya namun ia tetap bersikeras..     

  " Gak apa apa saya antarkan sampai depan saya juga kebetulan mau ke warung depan "    

  " Gak apa apa bu rharha di anterin suami ibu ? " Tanyaku pada bu izzy    

  Awalnya bu izzy terdiam sebentar , ia menggenggam tanganku     

  " Hati hati ... Kapan kapan kesini lagi ya " Ucap bu izzy    

  Akupun tersenyum dan berlalu pergi.. Sepanjang jalan pulang ini aku merasa canggung dan juga tidak enak dengan suaminya ini...     

  " Rharha duluan ya ka ... "     

  " Tunggu sebentar rharha "     

  " Ada apa ka ? "    

  " Saya boleh minta tolong... "     

  " Minta tolong apa ya ka ? "    

  " Tolong... jangan pernah lagi datang ke rumah bu izzy ataupun berkomunikasi lagi dengannya .. "     

  Aku mengerjapkan mataku berkali kali... Serangan mendadak rupanya    

  " Kenapa memangnya ? "     

  " Saya sudah curiga dari dulu pada kalian berdua kalau kalian sebenarnya ada sesuatu ... Izzy selalu lebih perhatian padamu dari pada aku suaminya ? Dan kalian sudah saling menyukai dari dulukan "     

  " Apa ? Haha kaka ada ada aja . Saya itu hanya murid nya saja tidak lebih . Apalagi rharha ini perempuan sama lho ka sama bu izzy" Jawabku    

  " Zaman sekarang banyak yang seperti kalian berdua ... Tapi disini Kamu yang sakit rharha.. Saya harap kamu jauhi istri saya "     

  Aku terdiam sambil melihat ke arah suaminya     

  " Saya memaafkan kalian berdua kali ini... Apalagi sebentar lagi izzy akan mempunyai seorang anak dari buah cinta kami berdua "     

  " Haha iya.. Buah cinta kalian berdua .. Rharha turut bahagia mendengarnya.. " Jawabku dengan gagap    

  " Saya tidak ingin rumah tangga kita hancur begitu saja hanya karena kamu .. Saya mencintai izzy. Jadi saya harap lupain bu izzy dan pergi dari kehidupannya untuk selamanya "     

  Ia berjalan ke depanku dan ia mengarahkan tangannya pada sudut bibirku dekat dengan area pipi    

  "Bekas Lipstik istriku sepertinya membekas disana .. Boleh kah saya menghapusnya .. " Ucap suami bu izzy yang membuatku bungkam seketika     

  Akupun mencoba menghapusnya sendiri.. Sial kenapa aku tidak menyadari nya , pantas saja dari tadi mama nya melihat ke arahku..     

  " Jadi bagaimana rharha ? Apa kamu bisa membantu saya dengan pergi dari hidup bu izzy ? Biarkan kami bahagia dengan keluarga kecil kami "     

  " Jadi.. Ini alasan kaka mau anterin saya pulang ? Baiklah . Saya akan membantu kaka . Saya akan pergi dari kehidupan bu izzy. Tenang saja "     

  " Terima kasih rharha sudah mau membantu saya... "     

  " .. Semoga kalian langgeng sampai maut yang memisahkan .. Jaga bu izzy baik baik ya ka.. Kalau gitu saya pulang dulu "    

  " Ya hati hati rharha. Terima kasih sudah mau mengerti "     

  " Sama sama... " Jawabku dengan senyuman palsu .    

  Akupun pergi dengan perasaan campur aduk... Sepertinya aku memang harus benar benar pergi dari kehidupannya.. Karena semua orang ingin aku pergi dari sini..     

  Akupun sampai di rumah dan aku dengan cepat menuju ke kamar .. Membereskan baju dan barang barangku...     

  Aku sebenarnya tidak ingin pergi dari bandung.. Namun aku sudah terlanjur menerima semua keinginan ayah tiriku itu...     

  Jika saja aku bisa memilih di lahirkan , aku bersumpah tidak ingin di lahirkan dari keluarga ini.. Mereka semua tidak punya perasaan . Mereka mementingkan perasaan mereka sendiri dengan mengorbankan hidup orang lain...     

  Asalkan mereka bisa memakai baju mewah, makan makanan mahal , dan menghambur hamburkan uang . Aku membenci mereka semua...     

  Jika saja ayah kandung ku seperti orang lain , bisa melindungi dan menjagaku dengan benar dan menjadi sosok ayah yang sangat aku segani , mungkin hidupku tidak akan seperti ini    

  Aku tidak pernah menyalahkan orang tua ku. Mungkin menurut mereka adalah berpisah dengan anak adalah suatu kebebasan dan suatu kebahagiaan .. Mereka sudah berpisah , jadi untuk apa memikirkan perasaan anak ? Yang terpenting adalah mereka sekarang bahagia dengan keluarga barunya..     

  Aku akan membiarkan mereka bermain main sebentar dengan rasa bahagia mereka..


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.